Rabu, 14 September 2016

Doa Iftitah, Ungkapan Kebutuhan karena Kefakiran di Hadapan Tuhan

Hasil gambar untuk Berdoa


Di dalam doa iftitah kita menampakkan bahwa apa-apa yang kita mohonkan kepada Tuhan adalah kebutuhan kita dan mustahil kita berlepas dari kebutuhan itu.


Doa iftitah adalah doa yang diriwayatkan oleh Muhammad bin ‘Utsman ‘Amry, salah satu wakil khusus Imam Mahdi As. Orang-orang Syiah membaca doa ini di malam-malam bulan Ramadan. Doa ini mengandung pengenalan tinggi tentang Tuhan dan sebagian ulama menulis penafsiran doa ini. Paragraf terakhir doa ini mengisyaratkan beberapa perkara: ungkapan kecintaan kepada pemerintahan Islam di dalam naungan kehadiran Imam Mahdi As, penjelasan tujuan pemerintah Islam, dan kewajiban kita terhadapnya.

Doa iftitah dimulai dengan pujian dan sanjungan Ilahi dan kemudian mengungkapkan hal-hal seperti: pemilihan jalan yang benar dan penegasan Ilahi, rahmat dan murka Ilahi yang bijaksana, kemestian takut dan harapan, taufik ibadah adalah karunia Ilahi kepada hamba, doa hamba dan rahmat Ilahi yang tak terputus, mengingat nikmat-nikmat Tuhan, ketetapan nikmat-nikmat di tangan Tuhan, dan keharusan bertafakkur di dalam nikmat-nikmat Tuhan.

Penafsiran tiga puluh paragraf doa yang mulia ini dikutip dari buku “Syarh Doa Syarif Iftitah” yang ditulis oleh Hujjatul Islam Muhsin Qiraati akan dipaparkan untuk keluasan pengetahuan sebagai pancaran rahmat di bulan suci Ramadan ini.

Paragraf keenam

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ قَلِيلا مِنْ كَثِيرٍ مَعَ حَاجَةٍ بِي إِلَيْهِ عَظِيمَةٍ وَ غِنَاكَ عَنْهُ قَدِيمٌ وَ هُوَ عِنْدِي كَثِيرٌ وَ هُوَ عَلَيْكَ سَهْلٌ يَسِيرٌ

Ya Allah saya memohon kepada-Mu sedikit dari yang sangat banyak dan kebutuhanku kepada yang sangat sedikit ini begitu besar sementara ketidakbutuhan-Mu darinya adalah sejak awal dan di sisiku hal itu begitu banyak sementara bagi-Mu lapang dan mudah.

Poin-poin:

Kata ‘saya memohon kepada-Mu’ (اسئلک) berasal dari akar kata (سوال) yang bermakna meminta yang disebabkan oleh kefakiran dan kebutuhan. Pada hakikatnya kita menampakkan kefakiran diri kita dengan kata itu di hadapan Tuhan Yang Mahabesar. (اللهم انی اسالک...))

“"حاجه” bermakna kebutuhan kepada sesuatu yang bersama dengan kecintaan kepadanya. Dengan menggunakan kata ini seakan-akan kita mengungkapkan bahwa apa-apa kita minta kepada-Nya adalah yang kita butuhkan dan mustahil kita dapat berlepas darinya. (... مع حاجه بی الیه عظیمه)

Pesan-pesan:

1.  Seseorang yang yakin ketika meminta kepada Tuhan bahwa apa-apa yang dimohonkan memiliki beberapa karakter maka dia mustahil ragu permohonannya tertolak, karakteristik itu antara lain:

-        Apa yang diminta kepada Tuhan adalah sangat kecil. (قلیلا من کثیر)

-        Apa yang diminta kepada Tuhan adalah kebutuhannya yang sangat besar. (مع حاجه بی الیه عظیمه)

-        Tuhan tidak butuh kepada apa-apa yang diminta dari-Nya. (غناک عنه قدیم)

-        Apa yang diminta kepada-Nya adalah hal yang sangat urgen dan penting dalam kehidupannya. (اسالک قلیلا من کثیر ... و هو عندی کثیر)

-        Bagi Tuhan sangat mudah memberikan apa-apa yang diminta kepada-Nya. (و هو علیک سهل یسیر)








0 komentar:

Posting Komentar