Imam, dalam teologi Syiah, adalah media emanasi Ilahi dan segala anugerah yang turun di alam eksistensi adalah berkat perantara seorang imam dan manusia sebagai bagian dari kosmos eksistensi juga menerima seluruh anugerah Ilahi melalui mediasi seorang imam. Imam pada tataran pensyariatan (tasyri’) dan juga pada level penciptaan (takwin) adalah media emanasi Tuhan.
“Biyumnihi ruziqa al-wara wa biwujudihi tsabatat al-ardhu wa al-sama” (Berkat keberadaannya rezeki-rezeki sampai kepada makhluk-makhluk dan dengan perantara dirinya langit tegak dan bumi terhampar) Demikian yang dinyatakan dalam doa ‘Adilah kitab Mafatih al-Jinan.
Senada dengan itu, Imam Hadi As bertutur, “Bikum fatahallah wa bikum yakhtim wa bikum yunazzil al-ghaits wa bikum yumsiku al-sama an taqa’a ‘ala al-ardh.” (Allah Swt memulai segala sesuatu dengan perantara kalian dan akan berakhir dengan perantara kalian. Berkat wujud kalian hujan membasahi bumi dan dengan perantara kalian langit dapat tegak di atas bumi) Man La Yahdhuruhu al-Faqih, jld. 2, hal. 615).
“Ya Ali laula nahnu ma khalaqaLlah Adam wa la Hawa wala al-jannah wala al-nar wala al-sama wala al-ardh.” (Wahai Ali sekiranya bukan karena kita, Allah Swt tidak akan menciptakan Adam dan Hawa, surga dan neraka, langit dan bumi). Sabda Rasulullah Saw yang ingin menegaskan peran media emanasi para Imam Ahlulbait As. (Ilal al-Syara’i, jld. 1, hal. 5).
Akhir kata, dalam sebuah hadis masyhur yang dikutip oleh Sunni-Syiah terkait keharusan mengenal imam disebutkan bahwa barang siapa yang tidak mengenal imam zamannya maka ia mati dalam keadaan jahiliyah semakin menandaskan perlunya setiap orang dan khususnya setiap Muslim dan Mukmin harus mengenal imam yang menjadi wali Tuhan dan media emanasi Tuhan di muka bumi.
~ Semoga Jumat Anda penuh keberkatan dan anugerah dengan menyisihkan waktu untuk membuka lembaran-lembaran buku tentang Imam Mahdi ~
~ Assalamu 'alaika Maulana Ya Aba Saleh al-Mahdi ~
“Biyumnihi ruziqa al-wara wa biwujudihi tsabatat al-ardhu wa al-sama” (Berkat keberadaannya rezeki-rezeki sampai kepada makhluk-makhluk dan dengan perantara dirinya langit tegak dan bumi terhampar) Demikian yang dinyatakan dalam doa ‘Adilah kitab Mafatih al-Jinan.
Senada dengan itu, Imam Hadi As bertutur, “Bikum fatahallah wa bikum yakhtim wa bikum yunazzil al-ghaits wa bikum yumsiku al-sama an taqa’a ‘ala al-ardh.” (Allah Swt memulai segala sesuatu dengan perantara kalian dan akan berakhir dengan perantara kalian. Berkat wujud kalian hujan membasahi bumi dan dengan perantara kalian langit dapat tegak di atas bumi) Man La Yahdhuruhu al-Faqih, jld. 2, hal. 615).
“Ya Ali laula nahnu ma khalaqaLlah Adam wa la Hawa wala al-jannah wala al-nar wala al-sama wala al-ardh.” (Wahai Ali sekiranya bukan karena kita, Allah Swt tidak akan menciptakan Adam dan Hawa, surga dan neraka, langit dan bumi). Sabda Rasulullah Saw yang ingin menegaskan peran media emanasi para Imam Ahlulbait As. (Ilal al-Syara’i, jld. 1, hal. 5).
Akhir kata, dalam sebuah hadis masyhur yang dikutip oleh Sunni-Syiah terkait keharusan mengenal imam disebutkan bahwa barang siapa yang tidak mengenal imam zamannya maka ia mati dalam keadaan jahiliyah semakin menandaskan perlunya setiap orang dan khususnya setiap Muslim dan Mukmin harus mengenal imam yang menjadi wali Tuhan dan media emanasi Tuhan di muka bumi.
~ Semoga Jumat Anda penuh keberkatan dan anugerah dengan menyisihkan waktu untuk membuka lembaran-lembaran buku tentang Imam Mahdi ~
~ Assalamu 'alaika Maulana Ya Aba Saleh al-Mahdi ~
0 komentar:
Posting Komentar