Jumat, 29 Juli 2016

Falsafah Salam Salat Menurut Imam Ja’far Shadiq





Salat adalah salah satu ibadah personal yang banyak memiliki rahasia. Rahasia ini tidak diketahui kecuali oleh mereka yang telah dipercaya untuk memegangnya. Mereka tidak lain adalah Ahlul Bait Rasulullah saw.


Salah satu kewajiban yang harus kita lakukan dalam salat adalah mengucapkan salam:as-salāmu ‘alaikum wa rahmatullāh wa barakātuh.

Kewajiban salam ini telah ditetapkan pada malam Mikraj. Ketika Rasulullah saw sedang membaca tasyahud di salat malam Mikraj ini, beliau menyaksikan banyak saf para malaikat dan para nabi utusan Allah. Beliau diperintahkan, “Wahai Muhammad! Ucapkanlah salam kepada mereka.” Beliau pun mengucapkan, “As-salāmu ‘alaikum wa rahmatullāh wa barakātuh.”

Lalu Allah mewahyukan, “Aku adalah salam dan rahmat. Sedangkan engkau dan keturunanmu adalah berkah.”

Imam Ja’far Shadiq as pernah ditanya alasan mengapa salam diwajibkan dalam salat. Beliau menjawab, “Salam bisa membebaskan salat.”

Mufadhdhal bin Umar bertanya, “Mengapa mushalli mengucapkan salam dengan mengisyaratkan kepala ke arah kanan, bukan ke arah kiri?”

Imam Shadiq as menjawab, “Malaikat yang diperintahkan untuk menulis kebaikan berada di sebelah kanan. Sedangkan malaikat yang diperintahkan untuk menulis keburukan berada di sebelah kiri.”

“Lalu mengapa salam bersifat plural? Padahal malaikat di sebelah kanan hanya satu orang,” lanjut Mufadhdhal.

Imam Shadiq menjawab, “Mushalli mengucapkan salah untuk malaikat di sebelah kanan dan juga malaikat di sebelah kiri. Tetapi keutamaan sebelah kanan terwujud dengan mengisyaratkan ke arah kanan.”



-Source : allaboutahlulbait.blogspot.sg

0 komentar:

Posting Komentar