Rasulullah Muhammad SAW pernah berwasiat :
Akan masuk surga orang-orang yang memilili hati dan berpendirian seperti pendirian burung [HR. Muslim].
Dari Umar ra, berkata : "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : 'Andaikata kalian benar-benar bertawakal kepada Allah niscaya, Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung, yaitu keluar dengan perut kosong di pagi hari dan kembali dengan perut kenyang di sore hari'". [HR. Tirmidzi).
Banyak orang bergembira selepas lulus kuliah. Namun tidak demikian halnya dengan Faiz yang tampak sedih. Rupanya, karena ia telah mulai memahami bahwa kini terbentang masalah besar di hadapannya, salah satunya adalah kenyataan dirinya belum mendapatkan pekerjaan alias pengangguran. Untuk menutup kepanikan, setiap ada yang bertanya telah bekerja di mana, akan dijawabnya "sedang transisi". Yang dimaksudnya sebagai transisi ialah proses mencari pekerjaan. Suatu hari, tak terduga olehnya bila di sebuah pameran buku, ia berjumpa dengan kakak kelasnya di sekolah menengah. Mereka berjumpa di sebuah acara talkshow tentang mukjizat sedekah, yang sekaligus launching buku tersebut.
Kepada kakak kelasnya itu, layaknya seorang adik, Faiz bercerita tentang
kondisinya yang masih menganggur, dan sejauh mencari kerja ia belum
juga mendapatkannya. Sekian lamaran kerja sudah dikirimkannya, sebagian
tak jelas nasibnya, sebagian dibalas dengan surat penolakan. Dasar
sama-sama alumni sekolah agama, kakak kelasnya itu hanya berujar pendek,
"Cobalah engkau tahajud". Faiz protes, ia ingin mendapatkan solusi yang
rasional dan konkrit, bukan ceramah. Kakak kelasnya menimpali, "Engkau
coba tahajud dulu, sambil jalan kita pikirkan apa yang bisa dilakukan.
Jelasnya kita perlu yakin kepada diri sendiri untuk dapat mulai
melakukan sesuatu".
Meski kurang puas dengan jawaban kakak kelasnya, karena tidak sesuai
dengan harapannya. Faiz tetap merenungkan saran itu sepanjang jalan
pulang. Mulailah ia, dengan sedikit dongkol, mendirikan tahajud di
tengah malam. Ini merupakan sesuatu yang aneh bagi dirinya. Maklum,
logikanya belum dapat menangkap apa yang diinginkan kakak kelasnya
tersebut. Bagaimana mungkin, seorang pengangguran sepertiku, yang sedang
membutuhkan pekerjaan, justru disarankan mendirikan tahajud?
Dalam tahajud hari pertama, Faiz belum mendapatkan apa-apa karena tidak
mengerti apa yang harus diperbuatnya. Ia masih berpikir tentang
kesulitan yang dialaminya dan nasihat kakak kelasnya untuk tahajud.
Namun Maha Besar Allah dengan segala firman-Nya, hari demi hari, Faiz
terheran-heran dengan kondisi dirinya. Ia tampak lebih tenang, tidak
lagi panik seperti saat fresh graduate. Di tengah tahajud ia
kerap merenungkan perjalanan hidupnya, bagaimana dirinya telah
mendapatkan banyak karunia dan rezeki dari Allah, termasuk lulus kuliah
sementara banyak orang tak mampu meneruskan studi ke jenjang yang lebih
tinggi, dan yang kuliah pun banyak yang putus di tengah jalan. Atas rasa
syukur itu Faiz menjadi lebih tenang menapaki masa depan yang
terbentang di hadapannya.
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. [QS. Az-Zumar 39:23]
Dengan bekal ketenangan hati itulah, Faiz coba mengontak lagi kakak
kelasnya yang sempat ditemuinya di lokasi pameran. "Kebetulan kamu cepat
mengontak, ada temanku yang butuh tenaga untuk mengisi pos marketing
perusahaannya, "Apakah engkau mau?". Faiz terdiam dengan tawaran itu. Ia
sadar diri, karena ia bukan orang yang tepat untuk posisi itu. Melihat
Faiz tak juga menyahut, kaka kelasnya menyambung, "Apakah kamu tidak
suka?, ya kita cari alternatif, saranku nggak usah pilih-pilih kerja,
apalgi nunggu jadi PNS, atau kerja kantor, kerja itu yang penting
halalan thayibah", ujar kakak kelasnya. Faiz masih berpikir, kakak
kelasnya mengirim SMS : "Besok main ke rumahku saja. Kamu bantu-bantu
di LSM temanku saja, karena besok sore dia akan kerumahku. Tapi, kamu
tahu sendiri bagaimana cara kerja LSM kan? Kalau mau datang ya!"
Karena belum mendapat kejelasan hendak bekerja di mana. Faiz datang ke rumah kakak kelasnya, dan dipertemukan dengan teman kakak kelasnya itu. Faiz ditawari menjadi relawan pasca gempa. Setelah menimbang-nimbang, Faiz merasa pekerjaan yang ditawarkan itu tidak terlalu berat. Ia hanya diminta untuk mendampingi anak-anak korban gempa, seperti melalui kegiatan pengajian dan bermain bersama. Dan Alhamdulillah, meskipun sebenarnya pekerjaan itu terlihat sepele, ia mendapatkan honor yang lebih dari cukup. Ternyata selama ini, LSM tersebut sudah lama mencari relawan yang bisa mendampingi korban gempa melalui sarana keagamaan, seperti pengajian anak-anak. Itulah sebabnya mereka tak ragu untuk memberikan honor yang cukup besar kepada Faiz. Faiz sendiri heran dengan apa yang dialaminya. Subhanallah, inikah hidayah yang engkau kirimkan kepadaku lewat tahajud?, renung Faiz di sela tahajudnya.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. [QS. Ath-Thalaaq 65:2-3]Alhamdulillah, kisah ini kami kutip dari buku "Tahajud Energi Sejuta Mukjizat" oleh : Muhammad Thobroni
0 komentar:
Posting Komentar