Sudahkah Anda Bershalawat???

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)” HR an-Nasa’i (no. 1297)

Keutamaan Shalawat Kepada Nabi

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا {56}

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. 33:56)

Ahlul Bait

مَثَلُ أَهْلِ بَيْتِي مَثَلُ سَفِيْنَةِ نُوْحٍ مَنْ رَكِبَهَا نَجَا وَمَنْ تَخَلَّفَ عَنْهَا غَرِقَ

“Perumpamaan Ahlul baitku seperti kapal nabi Nuh, barangsiapa yang menaikinya maka dia akan selamat dan barangsiapa yang enggan maka dia akan tenggelam (binasa).”

Kamis, 18 Desember 2014

Bukti Kebenaran Al Quran : Sungai di Dasar Laut

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut
"Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat :53)
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis.
Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yangsangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeaudan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan.
Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam.
Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu.
Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez .
Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”
Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut.
Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” artinya : "Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam.
Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20.
Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Video Sungai di dasar Laut, dapat anda lihat beberapa sumber di youtube, diantaranya klik :

Sabtu, 13 Desember 2014

Al Quran Berikan Fakta 14 Abad Lalu : Muara Sungai adalah Pembatas Air Tawar dan Air Asin

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS Al-Furqan [25]: 53)
Buku pertama oseanografi selama abad ke-18 berisi informasi yang sangat sederhana.
Ketika kapal Inggris  Challenger berlayar mengarungi di seluruh dunia antara 1872 dan 1876, oseanografi mulai mengambil posisinya di antara ilmu-ilmu modern lainnya. Hal ini diikuti oleh banyak ekpedisi ilmiah yang diluncurkan untuk menjelajahi samudra dan lautan.
Pada akhir abad ke-20, manusia berusaha untuk lebih memahami oseanografi melalui penggunaan satelit dan foto udara.
Setelah mengamati dari dekat banyak titik di mana sungai bergabung dengan lautan, para peneliti menemukan bahwa muara sungai merupakan daerah yang sangat unik dan memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dari laut, bahkan dari sungai itu sendiri.
Kenyataan ini melahirkan satu kesimpulan bahwa air manis dari sungai tidak bercampur dengan air asin laut.
Tampaknya ada semacam penghalang yang memisahkan kedua perairan dan memungkinkan masing-masing untuk mempertahankan kualitas sendiri.
Dengan mengkategorikan tiga bidang (yaitu sungai, laut, dan muara sungai) yang didasarkan pada organisme yang hidup di masing-masing, para peneliti menemukan bahwa hanya makhluk tertentu yang hidup di muara sungai dan tidak dapat hidup di luar itu.
Dengan cara yang sama, makhluk dari daerah-daerah lain tidak bisa hidup di daerah muara sungai karena ciri khasnya sendiri.
Setiap kumpulan air dapat disebut perairan.
Jika airnya manis maka itu diberi nama sungai'; dan jika airnya asin maka itu adalah laut.
Air yang ada di daerah muara sungai tidak disertakan di sini karena ia adalah campuran manis dan air asin.
Oleh karena itu, kita dapat membedakan tiga jenis perairan; air manis di sungai, air asin di laut, dan campuran di daerah muara sungai.
Daerah ini memiliki hambatan dan partisi yang memisahkan antara air sungai dan air laut.
Ia juga dikenal sebagai habitat hewan laut tertentu yang tidak dapat hidup di luar daerah seperti ini.
Sejarah oseanografi menyatakan satu fakta bahwa tidak ada informasi yang akurat tentang samudra dan lautan pada empat belas abad yang lalu.
Namun, Alquran memberikan penjelasan yang akurat dan lengkap tentang daerah-daerah muara sungai dan, menunjukkan karakteristik daerah yang unik ini.
Alquran menjelaskan bahwa dengan gerakan air tiada henti di wilayah seperti ini, daerah muara sungai menciptakan penghalang antara air manis sungai dan air asin laut.
Deskripsi Alquran ini telah diberikan lama sekali sebelum penemuan teknologi modern.

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : Fakta tentang dasar lautan yang gelap

Manusia tidak mampu menyelam di laut dengan kedalaman di bawah 40 meter tanpa peralatan khusus.
Dalam sebuah buku berjudulOceans juga dijelaskan, pada kedalaman 200 meter hamper tidak dijumpai cahaya, sedangkan pada kedalaman  1000 meter  tidak terdapat cahaya sama sekali.
Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan teknologi canggih.
Namun Alquran telah menjelaskan keadaan dasar lautan semenjak ribuan tahun lalu sebelum teknologi itu ditemukan.
Alquran surat An Nur ayat 40 menjelaskan mengenai fakta ilmiah ini.
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS An Nuur: 40).

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : Fakta tentang relativitas waktu

Albert Einstein pada awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu.
Teori ini menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan.
Waktu dapat berubah sesuai dengan keadaannya.
Beberapa ayat dalam Alquran juga telah megisyaratkan adanya relativitas waktu ini, di antaranya dalam Alquran surat Al Hajj ayat 47, surat As Sajdah ayat 5 dan Alquran surat Al Ma’aarij ayat 4.
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47)
",Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As Sajdah:5)
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS Al Ma’arij:4)
Beberapa ayat Alquran lainnya menjelaskan, manusia terkadang merasakan waktu secara berbeda, waktu yang singkat dapat terasa lama dan begitu juga sebaliknya.

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : 6. Fakta tentang sidik jari manusia

Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan lainnya.
Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik jari hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti.
Alquran surat Al Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan kembali tulang belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu menyusun kembali ujung-ujung jarinya dengan sempurna.
QS Al Qiyamah ayat 3-4:“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?”
"Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”

Jumat, 12 Desember 2014

Kesaksian Kyai NU Pasca Konferensi Internasional Anti Takfiri

“Sekarang mari kita pikirkan, saudara kita orang-orang Sunni mazhab Syafi’i, rumahnya dihancurkan salafi wahabi, lalu dibangun kembali oleh Iran, plus bahan makanan, obat-obatan, dijaga tentara orang-orang Syiah. Urang nte apal naon-naon, di Bandung, di Indonesia orang-orang Syiah dikafirkan.”
Tokoh muda NU ini tak hanya dikenal sebagai tokoh yang vokal menyuarakan persatuan umat Islam, melainkan juga telah menulis banyak buku yang memberikan kontribusi pemikiran bagi umat Islam di Tanah Air.
Rabu siang (3/12), seperti biasa Kyai Alawi kembali mengisi kajian rutin yang dijadwalkan setiap Rabu di Masjid Raya Bandung, Jawa Barat.  Dalam kesempatan itu, ia menceritakan perihal kehadirannya dalam Konferensi Internasional dengan tema besar “Bahaya Ekstremisme dan Takfirisme” di Qom, Iran (23/11) yang dihadiri oleh para ulama dunia dari berbagai negara.
“Yang diundang 90 negara, yang tidak hadir 3 negara; Amerika, Inggris, Saudi, pas pisan musuh Islam, cocok,” seloroh Kyai Alawi. Kyai Alawi merupakan satu dari enam perwakilan Indonesia yang menghadiri konferensi itu.Hadir juga di antaranya Prof. Dr. Hamka, Prof. Dr. Zainul Kamal, dan tiga perwakilan lainnya.
Dalam penjelasannya Kyai Alawi menekankan agar kaum muslimin menggunakan akal yang cerdas dan sadar sehingga tak mudah menelan mentah-mentah berbagai informasi yang keliru begitu saja.
Kyai Alawi pun melanjutkannya dengan berbagi cerita yang ia dapat di Iran. Berikut penuturannya kepada ABI Press. “Mungkin kita sering mendengar, masjid Sunni dibom, hancur. Masjid Syiah dibom, hancur. Informasi yang masuk kepada kita bahwa orang Sunni ngebom masjid Syiah, orang Syiah balas dendam ngebom masjid Sunni.Padahal, bukan seperti itu kejadiannya!” tegas Kyai Alawi.
"Di Irak bagian utara ada sebuah kampung namanya Filistin, yang semua penghuninya adalah orang-orang salafi wahabi ekstrem. Dan salah satu tokohnya adalah orang yang dibayar oleh Zionis, dan Amerika. Dan beberapa bulan kemarin ini ditangkap, dan luar biasa cara penangkapannya! Ketika dia menggunakan pesawat Amerika menyeberang melewati perbatasan Iran/Irak, maka oleh Angkatan Udara Iran pesawat didempet di  luhur (atas), tawanan dituker di  luhur, sanes di  handap. Dan sekarang sudah ada di penjaradi Iran.”
"Jadi merekalah yang menghancurkan masjid-masjid Sunni, dan masjid-masjid Syiah. Bahkan yang paling menarik, ulama-ulama Sunni berbicara luar biasa!  Wa bil khusus  ulama-ulama mazhab Syafi’i dari Mesir, mazhab Syafi’i dari Suriah, dan mazhab Syafi’i dari Irak,” tutur Kyai Alawi.
"Mereka ceramah, mereka yang bilang begini, ‘Bahwa jumlah Muslim Sunni yang dibunuh di Suriah, di Irak ataupun di Mesir, jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan Muslim Syiah. Begitu pula setiap rumah dan masjid bagi orang Sunni yang dihancurkan jauh lebih banyak dibandingkan rumah dan masjid Muslim Syiah. Dan setiap rumah, atau masjid yang dihancurkan oleh orang-orang salafi wahabi takfiri di sana, baik yang berada di Palestina, Suriah, dan Irak semuanya dibiayai atau dibantu perbaikannya oleh Iran yang notabenenya Muslim Syiah.”
Masih mengutip pernyataan ulama Sunni, Kyai Alawi pun melanjutkan kisahnya. “Ulama kita nanya, lalu dimana pasukan-pasukan Sunni? Kenapa bahan makanan, obat-obatan, pakaian, semua dikirim oleh Iran berikut dengan semua senjata, peluru, rudal untuk memerangi 2 hal; Israel dan orang-orang salafi wahabi takfiri?”
"Di Irak ada sebuah pasar tradisional, yang semua penjualnya adalah orang-orang Sunni. Dibom, 80 orang meninggal dunia. Kemudian Imam Marja di Irak (Sayyid Ali Sistani) mengatakan, ‘Wahai Muslim Syiah singsingkan lenganmu, angkat senjatamu dan bantu saudara-saudara kita Muslim Sunni yang berada di Irak!’ Hebat, kataku!”
“Di bagian lain di Irak ada sebuah kampung pemukiman (Bani Mutaamil) mereka semua bermazhab Sunni Syafi’i. 500 orang dibunuh salafi wahabi takfiri.  Nte ningali aki aki, nenek-nenek, budak letik nte tingali. Ketika siangnya pemukiman itu diduduki, sore harinya Rahbar (Sayyid Ali Khamenei) memerintahkan kepada pasukan Iran untuk menyusup ke Irak, dan ketika Subuh, matahari mulai terbit, semua orang salafi wahabi takfiri sudah keluar, dan ada sebagian yang diberondong dan mati.”
"Sekarang mari kita pikirkan, saudara kita orang-orang Sunni mazhab Syafi’i, rumahnya dihancurkan salafi wahabi, lalu dibangun kembali oleh Iran, plus bahan makanan, obat-obatan, dijaga tentara orang-orang Syiah.  Urang nte apal naon-naon, di Bandung, di Indonesia orang-orang Syiah dikafirkan.”
“Saya berdialog di Universitas Jamiatul Mustofa di Iran dengan Sayyid Al-Hakim, beliau mengatakan secara langsung, ‘Mengapa mayoritas Muslim Syiah di Indonesia masih bisa melaksanakan ritual ibadahnya dengan baik, tidak diburu-buru, tidak dibunuh, padahal masih sedikit. Mengapa? Karena ada NU di sana.’ Jawabannya begitu.”
“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia,  wa bil khusus  kepada orang-orang Muslim NU di Indonesia. Karena masih mau bersahabat dengan Muslim Syiah yang sedikit di Indonesia,” lanjut Kyai Alawi menirukan pesan Sayyid Al-Hakim.
“Muslim Sunni di Iran 20  juta jumlahnya. Di Iran kalau Jumatan banyak. Orang banyak bicara sembarangan, memfitnah, mengatakan kalau di Iran tidak ada shalat Jumat. Bahkan, Masjid Sunni di Iran jumlahnya ada 10.033 masjid, saya masih hafal! Dikelola 112 DKM, para kyai,   para ulama-Sunni asli.”
“Iran bagian utara mazhab Sunni Syafi’i. Iran bagian barat, Sunni mazhab Hanafi. Dimana di Iran nggak bisa Jumatan? Saya saja Jumatan. Ada sekitar 470 ulama Jumatan bersama tamu-tamu lain dari luar juga menjadi jamaah shalat Jumat. Suatu ketika shalat bareng, Sunni-Syiah. Ulama Sunni dan Syiah saling memberikan kesempatan kepada yang lainnya untuk menjadi Imam. Ini persatuan yang indah!” kenang Kyai Alawi.
Bagaimana dengan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) di Indonesia? Sudah dua kali aliansi ini dideklarasikan.
Pertama di Bandung, kedua di Garut Jawa Barat. Mereka mengatasnamakan sebagai Ahlussunnah wal Jamaah atau Sunni dalam mendeklarasikan dirinya. Lalu bagaimana Kyai Alawi menanggapi hal ini? "Yang mengijinkan sudah pasti aparat. Kalau Kapolres Garutnya saya, sudah pasti tidak saya  ijinkan,” tegas Kyai Alawi.
Lebih lanjut Kyai Alawi menegaskan, tidak ada NU yang begitu, atau menjadi bagian dari ANNAS. 
Kalau ada yang begitu, itu NU yang tidak tahu dan tidak paham. Mungkin juga karena ada udang di balik batu, atau ada uang dibagi dalam amplop, ya wallahu a’lam,” tukas Kyai Alawi.
Menindaklanjuti aktivitas ANNAS, Kyai Alawi akan menjadwalkan pertemuan dengan para Kyai Sepuh, dan sejumlah tokoh masyarakat di Garut.
"Jangan sampai acara-acara seperti itu terulang kembali,” harap Kyai Alawi.
"Aliansi Nasional Anti Syiah ini sudah masuk kemarin dibahas di Iran. Dan ini menurut mereka sudah termasuk dalam organisasi yang dibayar oleh antek-antek Zionis Yahudi.  Abdi yakin 100%.  Mereka ini akan menggandeng orang-orang Sunni wa bil khusus  orang-orang NU untuk menguatkan kedudukan mereka,” pungkas Kyai Alawi.
Sementara, menyikapi soal Muslim Syiah sendiri, Kyai Alawi memiliki dua sudut pandang. Pertama Syiah yang terpimpin, dan kedua, Syiah yang tidak terpimpin atau terlepas dari Marja.
Syiah yang tidak terpimpin ini yang menurutnya patut diwaspadai karena mereka seringkali menghina simbol-simbol Ahlussunnah, mengkafirkan sahabat dan istri Nabi. Sedangkan Syiah terpimpin menurutnya tidak masalah, terlebih ulama Syiah kategori Syiah terpimpin telah mengeluarkan fatwa haram menghina simbol-simbol yang diagungkan oleh Ahlussunnah wal Jamaah. 
Terkait Syiah yang tidak terpimpin ini, Kyai Alawi menanggapinya dengan serius, bahkan tengah menggarap buku khusus menyangkut Syiah yang tidak terpimpin ini karena dianggap dapat memicu perpecahan umat Islam, terutama antara Muslim Syiah dan Muslim Sunni. (ABI)

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : 5. Fakta tentang jenis kelamin bayi

Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi ditentukan oleh air mani dari pria.
Dalam air mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-lakian.
Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y.
Alquran telah menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46, “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.”
Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu jenis kelamin berasal dari wanita.

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : 4. Fakta tentang penciptaan manusia dalam 3 tahap

Dalam Alquran surat Az Zumar ayat 6 dijelaskan, manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan.
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”
Perkembangan ilmu Biologi modern telah berhasil mengungkap petunjuk dari ayat itu. Pertumbuhan bayi di dalam rahim melewati tiga tahap (tiga kegelapan).
Alquran menggunakan istilah ‘kegelapan’ karena memang proses penciptaan manusia dalam perut ibu terjadi di dalam rahim yang gelap.
Tahap-tahap itu, pertama, tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga lapisan.
Kedua, tahap Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut “embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk.
Ketiga tahap fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : 3. Fakta tentang garis edar tata surya

Matahari, planet, satelit dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya masing-masing.
Alquran surat Al Anbiya ayat 33 dan surat Yaasin ayat 38 menjelaskan mengenai fakta ilmiah itu dan terbukti kebenaranya.
Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang alam semesta dan tata surya.
Beberapa di antaranya seperti:
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)
“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)
“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS Yaa Siin:39)
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)
Pengamatan astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini.  Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.
Selain matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini.
Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu gerakan serupa.

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : 2. Fakta penciptaan berpasang-pasangan

Surat Yaasin ayat 36 menjelaskan, Allah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasang.
Dalam ayat lain, Allah juga berfirman, “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingatakan kebesaran Allah.” (QS Adz-Zaariyat: 49).
Menurut ayat ini, Allah menciptakan yang berpasangan tidak hanya manusia, melainkan segala sesuatu yang tumbuh dari bumi dan berbagai partikel yang tidak terlihat mata.
Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian yang membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Penemuannya dinamakan ‘Parite. Dia memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933 karena penemuannya itu.

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : 1. Fakta tentang besi

Besi adalah salah satu logam berat yang sangat bermanfaat bagi kehidupan.
Dalam Alquran surat Al Hadiid ayat 25 menjelaskan bahwa Allah menurunkan besi yang memiliki kekuatan hebat dan memiliki banyak manfaat bagi manusia.
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.”
Dalam ayat ini, kata “anzalnaa” memiliki arti “kami turunkan” digunakan untuk menunjuk besi. Apabila diartikan secara kiasan kata “anzalnaa” menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.
Apabila mengartikan kata itu secara harfiah, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, maka diperoleh arti bahwa besi diturunkan darilangit.
Beberapa ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran ayat itu. Partikel besi tidak berasal dari bumi melainkan berasal dari benda-benda luar angkasa.
Paling tidak, terdapat sembilan ayat dalam Alquran yang membahas dan menjelaskan tentang besi.
Salah satunya,
Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).” (QS An-Nahl: ayat 81)

Kamis, 11 Desember 2014

Dalil para Anti Syiah

Kita bisa adu argumen, kelompok anti syiah itu mengandalkan apa untuk menyebut syiah itu sesat bahkan bukan Islam?
Ini sepuluh diantaranya yang menjadi andalan mereka.
Pertama,mengandalkan buku Panduan MUI Pusat “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di indonesia.”
Buku tipis yang tidak berstempel MUI dan tidak pula ditandatangani pejabat MUI Pusat, sebagaimana buku-buku resmi MUI lainnya.
Kedua,mengandalkan fatwa MUI Jatim. Fatwa bersifat lokal tapi dipaksakan untuk diberlakukan diseluruh Indonesia.
Ketiga,mengandalkan ucapan Imam Syafi’i rahimahullah dan Imam-imam mazhab lainnya, yang menyebutkan syiah sesat, pendusta bahkan kafir. Padahal di teks aslinya adalah rafidah, bukan syiah. Bahkan sebagian ulama Syiah sendiri menganggap sesat kelompok rafidah. 
Mengandalkan ayat-ayat al-Qur’an yang mereka tafsirkan sesuai dengan kepentingan mereka, dan menafikan adanya penafsiran lain yang juga absah.
Mengandalkan hadits-hadits dan riwayat yang lemah, padahal tidak sedikit hadits dan riwayat shahih yang justru terdapat dalam literature muktabar  Ahlus Sunnah sendiri yang menjustifikasi kebenaran mazhab Syiah. Seperti hadits 12 khalifah, hadits Gadir Khum, hadist Ashab al Kisa, hadits sujud diatas tanah dan seterusnya.
Keempat, mengandalkan fatwa ulama-ulama Saudi atau ulama-ulama yang berafiliasi pada mazhab yang berkembang di Saudi. Padahal ulama-ulama lain juga punya fatwa, utamanya ulama-ulama al Azhar Mesir yang menyebutkan Syiah adalah mazhab sah dalam Islam.
Kelima, mengandalkan kesepakatan 200 orang yang berkumpul di Bandung dan kota lainnya, yang katanya kesemuanya adalah ulama yang telah mendeklarasikan ANAS, Aliansi Nasional Anti Syiah dan menyerukan kesesatan dan kekafiran Syiah. Sementara Risalah Amman di Yordania ditandatangani kurang lebih 500 ulama Sunni dan Syiah dan menyepakati mazhab-mazhab yang sah dalam Islam termasuk Syiah.
Keenam, mengandalkan ucapan ulama-ulama dan tokoh-tokoh Indonesia yang anti Syiah termasuk tokoh NU dan Muhammadiyah. Padahal ulama dan tokoh-tokoh Indonesia yang mengakui keberadaan Syiah sebagai mazhab Islam jauh lebih banyak, lebih populer dan lebih tinggi dari sisi keilmuan, ketawadhuan, pengalaman, kharismatik dan posisi jabatan strukturalnya, bahkan lebih banyak karya-karyanya. Diantara mereka ada Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ketua Umum MUI Pusat, Ketua Umum PB Nahdatul Ulama, pejabat Kementerian Agama, Rektor dan guru-guru besar UIN se Indonesia dan seterusnya, bahkan mereka telah berkali-kali mengunjungi Iran yang dikenal sebagai pusat pendidikan mazhab Syiah dan berdialog dengan ulama-ulama besar Syiah.Sementara yang anti Syiah, mengandalkan buku-buku anti Syiah yang ditulis oleh penulis-penulis Indonesia yang tidak pernah mengunjungi langsung pusat pendidikan Syiah di Qom dan di Najaf, tidak pernah menghadiri majelis ulama-ulama Syiah dan tidak pernah pula melakukan dialog langsung dengan satupun ulama marja Syiah. Jadi wajar kalau kesimpulan yang diambil malah bias, dan tidak obyektif.
Ketujuh, mengandalkan konflik di Suriah, bahwa rezim Bashar Asad yang Syiah telah melakukan pembantaian dan pembunuhan keji kepada rakyatnya yang Ahlus Sunnah. Padahal kenyataannya, Suriah malah memberikan pengungsian kepada warga Palestina yang Ahlus Sunnah di camp Yarmouk, mengizinkan pendirian kantor HAMAS di Damaskus yang di Indonesia saja dilarang dan berkali-kali melakukan kontak senjata langsung dengan militer Israel. Dan terbukti pula, bahwa kelompok-kelompok militan yang melakukan agresi ke Suriah dan hendak menjatuhkan Bashar Asad adalah kelompok-kelompok teroris, yang bahkan dengan bangga memamerkan aksi-aksi kekejiannya lewat video-video amatir. ISIS telah difatwakan oleh ulama bahkan termasuk ulama Arab Saudi sendiri sebagai kelompok yang telah keluar dari Islam.

Kedelapan, mengandalkan buku, mengapa saya keluar dari Syiah karya Sayyid Husain Musawi. Katanya penulisnya adalah ulama Syiah dan keturunan Ahlulbait, tapi tidak disebutkan silsilahnya, orangtuanya, guru-muridnya, murid-muridnya, bahkan karya-karyanya kecuali buku tipis 153 halaman tersebut. Padahal sudah menjadi kelaziman kesemuanya itu harus disebutkan dalam catatan biografi seorang ulama. Bahkan pada  penjelasan dalam bukunya dia memperkenalkan diri sebagai seseorang yang memiliki kedudukan istimewa disisi Imam Khomeini, dan juga pernah ketemu dengan Sayid Daldar Ali penulis kitab Asas al-ushul, ulama Syiah abad 19 yang 100 tahun sebelumnya telah wafat sebelum penulis buku ini lahir.Buku ini edisi terjemahan bahasa Indonesia pertama kali diterbitkan tahun 2002, dan masih juga diandalkan sampai sekarang [sudah 12 tahun, mestinya ada ulama Syiah lain yang juga terpengaruh dan keluar dari Syiah, atau minimal mantan murid-muridnya], meski telah mendapatkan bantahan dan telah dibuktikan kedustaannya. Di Timur Tengah sendiri buku ini tidak laku, dan tidak lagi mengalami proses naik cetak secara resmi, kecuali dicetak secara indie, untuk mengelabui masyarakat awam.
Kesembilan, mengandalkan foto-foto editan, kisah-kisah palsu dan berita-berita bohong. Diantara foto editan yang paling sering diandalkan adalah foto prosesi pemakaman Imam Khomeini yang katanya kain kafan dan mayatnya sampai tercabik-cabik dan dipermalukan. Foto ini dibantah dengan video prosesi pemakaman jenazah Imam Khomeini, yang bahkan pada hari Hnya disiarkan secara live di seluruh dunia. Kisah palsu yang diandalkan adalah kisah pertemuan Syaikh Ahmad Deedat dengan ulama-ulama Syiah di Iran, setelah Kisah Pasien Terakhir tidak lagi bisa diandalkan karena telalu vulgar kepalsuannya.Syaikh Ahmad Deedat tidak tanggung-tanggung dibawa-bawa untuk menjadi aktor sebuah drama palsu. Padahal kisah tersebut, caplokan dari kitab"Munazharat fil-Imamah" Juz ke-3, karya Syaikh Abdullah Al-Hasan. Adapun judul asli dari kisah itu adalah, "Munazharat Ats-Tsaminah wa Khamsun: Munazharat Al-'Allamah Hilli Ma'al 'Ulama Al-Madzahib Al-Arba'ah bi Mahdhar-i Syah Khuda Bandeh" yang artinya Perdebatan yang ke-58: Perdebatan Allamah Hilli bersama Para Ulama Empat Mazhab dengan Kehadiran Syah Khuda Bandeh. Tapi kemudian, dengan mengatasnamakan Syaikh Ahmad Deedat rahimahullah, kisah itu diputar balikkan. Syaikh sendiri pernah ke Iran tanggal 3 Maret 1982, justru bukan untuk berdebat tapi menyampaikan pidato yang menegaskan pentingnya persatuan Islam, begini diantara kutipannya:“Saya katakan kenapa Anda tidak bisa menerima saudara Syiah sebagai mazhab kelima? Hal yang mengherankan adalah dia (Syiah) mengatakan kepada Anda bahwa dia ingin bersatu dengan Anda. Dia tidak mengatakan tentang menjadi Syiah. Dia berteriak “Tidak ada Sunni atau Syiah, hanya ada satu hal, Islam.” Tapi kita mengatakan kepada mereka “Tidak, Anda berbeda. Anda Syiah”. Sikap seperti ini adalah penyakit dari setan yang ingin memecah kita. Bisakah Anda membayangkan, kita Sunni adalah 90% dari muslim dunia dan 10% adalah Syiah yang ingin menjadi rekan saudara satu iman tapi yang 90% ketakutan. Saya tidak mengerti mengapa Anda yang 90% menjadi ketakutan. Mereka yang seharusnya ketakutan.”[Download Pidato: http://www.inminds.com/ra/deedat.raCuplikan Video Youtube: http://www.youtube.com/watch?v=6kJB72972Q8] Kalau berita-berita bohong, terlalu banyak yang harus diklarifikasi. Mereka membuat-buatdan menyebarkannya dengan begitu ringannyaseakan-akan kelak tidak dimintai pertanggungjawaban. Wallahu al Mustaan.
Kesepuluh, mengandalkan , fitnah, prasangkaan, kecurigaan, kebencian, fanatisme buta, umpatan, kata-kata kasar dan ancaman bunuh. Ketika semua fakta telah diajukan, argumentasi telah diberikan, hujjah telah dipaparkan, dan bukti-bukti tidak lagi bisa mereka bantah, maka mereka akan mengandalkan kebencian untuk tetap menunjukkan permusuhan.Kata-kata laknat, makian, umpatan dan ancaman mati menjadi santapan sehari-hari bagi mereka yang diklaim Syiah. Argumentasi apapun yang diberikan, mental dihadapan mereka, dengan alasan Syiah itu pendusta, pembohong dan tidak layak untuk dipercaya dan didengar kata-katanya. Buku-buku penulisSyiah, hatta itu bukan tema keagamaan tetap harus diwaspadai, dicurigai dan sangat membahayakan bagi mereka. Mereka bahkan sampai repot-repot untuk membuat list daftar buku-buku Syiah yang harus dijauhi dan terlarang untuk dibaca.  Mereka menyebar fitnah, Syiah al-Qur’annya beda, melakukan praktik nikah mut’ah meskipun dengan istri orang lain, meski tanpa izin wali dan tanpa membutuhkan masa iddah, melaknat dan mencaci maki sahabat dan istri-istri Nabi, pendusta dan melukai diri dengan berdarah-darah di hari Asyura. Ini semua sudah saya bantah, dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya.Intinya, kalau bukan muslim, mengapa mereka yang Syiah tetap dibolehkan memasuki Haramain?, sementara konsideran agama kita jelas, bahwa orang-orang kafir dan musyrik diharamkan untuk memasuki Haramain. Syiah bahkan diberikan izin dan perlakuan khusus untuk bisa menjalankan tradisi-trasisi khas mereka di tanah haram pada musim haji dan umrah.Sumber mereka buku-buku anti Syiah, akun-akun palsu di Twiter dan Fesbuk, video-video yang tidak jelas sumbernya di Youtube, ceramah-ceramah ulama Syiah yang tidak muktabar dan mengorek-ngorek fatwa-fatwa ulama Syiah tempo dulu yang sudah tidak berlaku.Sumber mereka buku-buku anti Syiah, akun-akun palsu di Twiter dan Fesbuk, video-video yang tidak jelas sumbernya di Youtube, ceramah-ceramah ulama Syiah yang tidak muktabar dan mengorek-ngorek fatwa-fatwa ulama Syiah tempo dulu yang sudah tidak berlaku.Ini sepuluh andalan mereka yang anti Syiah untuk mempropagandakan kepada masyarakatmuslim Indonesia, bahwa Syiah itu sesat, kafir dan sangat membahayakan eksistensi NKRI. Sesuatu yang tidak terbukti, sebab Syiah sudahada di nusantara ini, jauh sebelum republik ini terbentuk.
Wallahu’alam Bishshawwab

Senin, 01 Desember 2014

Dialog Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan Tokoh Nasrani

Dinukil dari Salman al-Farisi, dikatakan bahwa ketika Rasulullah Saw wafat dan tampuk kepemimpinan berada pada tangan Khalifah Abu Bakar, datang sekelompok kaum Nasrani ke Madinah yang dipimpin oleh seorang tokoh mereka yang pandai tentang teologi dan menguasai (menghafal) Kitab Taurat (Perjanjian Lama) dan Injil (Perjanjian Baru).
Tokoh Nasrani itu berkata, “Tunjukkanlah kepadaku orang yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaanku.”
“Bertanyalah, wahai orang Nasrani !” kata Ali bin Abi Thalib.
“Demi Yang membelah biji-bijian dan menciptakan makhluk, engkau tidak bertanya tentang yang lampau dan yang akan datang kecuali aku beritahu kamu tentangnya dari Nabi Muhammad Saw.”
Orang Nasrani itu berkata, “Beritahukan ke­padaku, apakah engkau beriman menurut Allah atau beriman menurut dirimu sendiri?”
Ali menjawab, “Aku beriman me­nurut Allah sebagaimana aku beriman dalam keyakinanku.”Orang Nasrani berkata,
“Puji Tuhan, ini ungkapan orang yang kokoh agamanya dan meyakini kebenaran keyakinannya. Beritahukan kepadaku sekarang tentang bagai­mana kedudukanmu di surga?”
Ali menjawab, “Kedudukanku bersama nabi yang ummi di surga Firdaus yang paling tinggi. Aku tidak bimbang dengan itu dan tidak ragu dengan janji Tuhanku.”
Orang itu kemudian bertanya, “Dengan apa engkau mengetahui janji akan kedudukan yang engkau sebutkan tadi?”
Ali menjawab, “Dengan Kitab yang diturunkan dan kebenaran nabi yang di­utus.”
Orang Nasrani bertanya lagi, “Lalu dengan apa kamu meyakini kebenaran nabimu?”
"Dengan tanda-tanda yang menakjubkan dan mukjizat-mukjizat yang jelas!” jawab Ali.
“Inilah cara berargumen,” kata orang Nasrani kagum.
“Beritahukan kepadaku tentang Allah, di mana Dia berada sekarang?” lanjutnya.
"Wahai orang Nasrani, sesungguhnya Allah SWT jauh dari redaksi 'dimana' dan suci dari tempat. Dia sejak azal(tidak bermula) tidak bertempat dan sampai saat ini seperti itu. Tidak berubah dari satu keadaan ke keadaan lain.”
“Benar dan baik, wahai orang pandai, engkau menjawab secara ringkas tetapi padat,” kata orang Nasrani.
“Beritahukan kepadaku tentang Allah SWT, apakah menurutmu Dia dapat di­jangkau dengan indera, sehingga seseorang akan mencari-Nya dengan menggunakan indera atau bagaimana cara mengetahui-Nya, jika tidak mungkin dengan indera ?” lanjutnya penasaran.
“Yang Maharaja dan Maha Berkuasa sangat suci untuk disifati dengan ukuran atau dijangkau oleh indera atau disamakan dengan manusia. Jalan untuk mengenal-Nya adalah melalui ciptaan­ciptaan-Nya yang menakjubkan akal dan mem­beri petunjuk bagi orang-orang yang berpikir,” jelas Ali .
“Engkau benar. Demi Allah itulah yang haq.Banyak orang tersesat dalam kebodohan-kebo­dohan,” tutur orang Nasrani itu.
“Sekarang beritahu aku seperti yang dikatakan oleh Nabi­mu tentang al-Masih, bahwa dia (al-Masih) adalah makhluk, darimana dia Muhammad dapat membuktikannya? Dia menafikan ketuhanan al-Masih dan mene­tapkan kekurangannya (karena Tuhan tidak mempunyai kekurangan sama sekali), padahal kamu tahu bahwa banyak dari kaum beragama yang meyakini tentang al-Masih sebagai Tuhan?” tanyanya penuh selidik.
“Nabi kita Muhammad Saw membuktikan­nya dengan takdir yang harus dia hadapi dengan perubahan dari satu keadaan ke keadaan lain dan dengan bertambah-berkurang yang tidak lepas darinya. Aku tidak mengingkari kenabiannya dan tidak mengeluarkannya dari ke­maksuman, kesempurnaan, dan bantuan (dari Tuhan). Telah disebutkan oleh Allah SWT bahwa dia seperti Adam yang diciptakan dari tanah kemudian dikatakan padanya, 'Jadilah' maka jadi.”
“Engkau benar, demi Allah yang mengutus al-Masih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah dan kamu adalah washi Rasulullah saw serta orang yang paling berhak menduduki tempatnya.”
Maka orang-orang yang ikut bersamanya masuk Islam juga.

Dialog Ali bin Abi Thalib-Yahudi; Dimanakah Allah?

Dinukil dalam beberapa riwayat bahwa sekelompok pendeta Yahudi datang kepada Khalifah Abu Bakar dan ber­tanya, “Apakah kamu khalifah nabi umat ini?”
Khalifah Abu Bakar menjawab, “Ya, benar.”
“Beritahukan kepada kami tentang Allah Swt. Di manakah Dia berada, di langit atau di bumi?” tanya mereka.
“Dia berada di langit, di atas ‘Arsy” timpal Khalifah Abu Bakar.
"Kalau begitu, bumi kosong dari-Nya dan berarti Allah berada di sebuah tempat dan tidak di tempat yang lain?” Bantah mereka.
“Ini adalah ucapan orang-orang Zindik (atheis). Pergilah dariku. Kalau tidak, maka aku akan membunuh kamu.”titah Khalifah Abu Bakar.
Akhirnya mereka pergi sambil menghina Islam, lalu Ali menemui mereka dan berkata, “Aku sudah tahu apa yang kamu tanyakan dan kamu bantah, dan sekarang aku katakan, bahwa AllahAzza Wa jalla yang mengadakan ‘mana’ (ruang dan tempat) oleh karenanya ‘mana’ tidak berarti bagi-Nya. Dia sangat tinggi untuk dapat diliputi ruang dan tempat. Dia ada disegala ruang tanpa bersentuhan dan bergandengan. Dia mengetahui segala yang ada padanya. Tidak ada sesuatu pun yang lepas dari pengawasan-Nya. Dan akan aku beritahu­kan kepada kalian tentang yang ada di dalam salah satu kitab kalian yang membenarkan apa yang aku katakan tadi, jika kalian tahu apakah kalianbakan percaya?”
Mereka menjawab, “Ya.”
Ali meneruskan, “Tidakkah kalian membaca dalam sebagian ki­tab kalian bahwa Musa bin Imran As pernah suatu hari beliau duduk, tiba-tiba datang ke­padanya malaikat dari arah timur, lalu Musa bertanya kepadanya,“Dari mana kamu da­tang?”
Malaikat menjawab, “Dari Allah Swt. Kemudian datang malaikat dari arah barat, Musa bertanya, “Dari mana kamu datang?"
Malaikat menjawab, “Dari Allah Swt.”
Kemudian datang Malaikat dari langit ke tujuh dan berkata, “Aku datang kepadamu dari langit ketujuh, dari Allah.”
dan selanjutnya datang pula malaikat dan berkata, “Aku datang dari bawah bumi yang paling bawah, dari Allah.”
Lalu Musa As berkata, “Mahasuci yang tia­da tempat yang kosong dari-Nya dan tiada satu tempat yang lebih dekat kepada-Nya dari tem­pat yang lain.”
Kemudian mereka berkata, “Kami bersaksi bahwa itu benar.”

Lima Alasan Mengapa Iran Berkewajiban Membasmi Khawarij Modern ISIS

AS sampai saat ini tidak serius dalam memerangi ISIS, bahkan mereka mendukung ISIS di Suriah, dan yang memprihatinkan adalah berpura-pura "melawan" ISIS di Irak. Koalisi pimpinan AS tidak serius dan mereka memahami bahwa pengerahan kekuatan udara saja tidak dapat mengalahkan ISIS.Komandan militer Iran pada Sabtu, 29/11/14, memperingatkan kelompok-kelompok Khawarij modern(ISIS) bahwa Tehran akan mengambil segala tindakan dan terjun langsung di Irak jika Baghdad atau tempat-tempat suci muslimin diserang oleh kelompok Takfiri ISIS."Baghdad, tempat-tempat suci dan makam-makam para Imam Syiah merupakan garis merah bagi Republik Islam," demikian pernyataan Brigadir Jenderal Mohammad Baqeri dalam sebuah wawancara dengan Defa Press (Defense Press), pada Sabtu kemarin.
Menurut Komandan, jika kota-kota yang disebutkan diatas, dan tempat-tempat sucimuslimin terancam, Republik Islam Iran tidak akan tinggal diam, dan akan mengambil tindakan langsung memerangi elemen-elemen Takfiri dan menghancurkan markas mereka.
Peringatan resmi itu seharusnya bukanlah sebuah kejutan baru. Karena Iran sejak lama telah membantu pemerintah dan tentara Irak beberapa bulan hingga saat sekarang.
Iran senantiasa membantu Irak untuk mempertahankan diri jauh sebelum Amerika Serikat dan sekutu memutuskan untuk membentuk koalisi nasional anti-ISIS.
Tehran bahkan bertindak tepat pada waktunya dan memperingatkan koalisi yang selama ini mendukung ISIS untuk menebus kesalahan mereka.
Dan berikut ini lima alasan mengapa Tehran bersikukuh tidak akan duduk dan menonton pembantaian yang dilakukan kelompok Takfiri ISIS bentukan AS dan Isral:
1. AS sampai saat ini tidak serius dalam memerangi ISIS, bahkan mereka mendukung ISIS di Suriah, dan yang memprihatinkan adalah berpura-pura"melawan" ISIS di Irak. Koalisi pimpinan AStidak serius dan mereka memahami bahwapengerahan kekuatan udara saja tidak dapat mengalahkan ISIS.
2. Berdasarkan laporan beberapa informasi, ISIS memiliki hubungan dengan badan intelijen tertentu dan mendapat dukungan penuh dari Israel,- musuh nomor satu Iran.
3. Iran adalah pemegang kunci utama keamanan regional. Cukup aneh, saat Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, "Iran bisa membantu mengamankan lebih stabil, termasuk Irak, dan lebih stabil, termasuk Suriah."
4. ISIS telah melakukan kejahatan paling keji dalam sejarah peradaban manusia, terhadap masyarakat semua etnis, mazhab dan semua manusia termasuk Syiah, Sunni, Kurdi, Kristen dan Izadi. Pembantaian yang bertentangan dengan agama dan prinsip-prinsip dasar Republik Islam Iran. Untuk itu, dalam memerangi teroris dan Takfiri, Tehran tidak akan menunggu aliansi dengan negara manapun. Sebab, pekerjaan ini dipandang Iran sesuai dengan hukum internasional dan kewajiban internasionalnya sendiri, bahkan sebagai kewajiban agama.
5. Munculnya ISIS terkait erat dengan kebijakan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Barat mendukung penuh kelompok-kelompok teroris di Suriah, itu sebabnya Tehran menolak permintaan Washington untuk bekerja sama dengan Barat.
"AS meminta melalui duta besarnya di Irak apakah kita bisa bekerja sama melawan ISIS. Saya katakan, tidak!, karenamereka mempunyai tangan-tangan kotor," kata Pemimpin Tinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei.
Ayatollah Khamenei juga mengatakan, "AS menggambarkan hal ini sebagai konflik sektarian. Sementara apa yang terjadi bukanlah perang antara Syiah dan Sunni. Ini adalah pertempuran antara manusia dan barbarisme," tegas Pemimpin.
Semua ini semakin memperjelas posisi Iran, mengapa Komandan IRGC, Brigade Qods, Brigadir Jenderal Qassem Soleimani berada di Irak.
The Shadow Commander itu memimpin langsung perang melawan ISIS bersama rakyat dan tentara Irak, karena Rakyat Irak percaya sepenuhnya kepadanya. Soleimani juga memberikan dukungan berupa konsultasi, dan merupakan salah satu Komandan yang telah membantu pasukan Irak untuk mengambil alih kembali beberapa wilayah yang sempat dicaplok kelompok Khawarij modern bentukan AS dan Saudi Arabia tersebut.Dan hal itu juga memperjelas posisi mengapa banyak rakyat Irak menyambut hangat kehadiran Iran dan mengatakan kesetiaan mereka dengan Republik Islam Iran.Dalam pernyataan anggota parlemen Irak, Mowaffak al-Rubaie, "Siapa yang datang ke sini untuk menyelamatkan kita tiga hari setelah Mosul jatuh? Bukan Amerika!. Mereka (AS) hanya mengirim serangan udara selang tiga bulan ketika warga mereka dipenggal. Sementara respon Iran begitu cepat ke Baghdad dan Erbil pada hari berikutnya."Rakyat Irak juga mengatakan, mereka yakin respon cepat Iran akan sama jika preman-preman Takfiri bengis membuat kesalahan fatal jika sampai menyerang Baghdad atau kota-kota suci dan tempat-tempat ibadah muslimin.
Source : Islam Times

Senin, 17 November 2014

Burung Itu Memberinya Minum

Seoraang raja tengah duduk dihadapan hidangan dan bersiap untuk menyantap makanan.
Tiba - tiba, seekor burung hinggap ditengah hidangan tersebut dan mengambil makanan yang diletakkan dihadapan sang raja, lalu pergi.
Raja pun terkejut.
Bersama menteri dan prajuritnya, sang raja kemudian mengendarai kudanya dan mengejar burung itu.
Mereka terus mengikuti burung itu hingga ke tengah gurun.
Mereka melihat burung itu terbang ke balik gunung.
Karena itu, sang raja bersama para menteri dan prajuritnya mendaki gunung itu.
Dibalik gunung, mereka melihat seorang lelaki dengan rantai yang membelenggu kedua tangan dan kakinya.
Sementara, burung itu hinggap diatas kepala lelaki itu dan mengoyak daging (makanan sang raja) dengan paruh dan cakarnya, lalu meletakkannya ke mulut lelaki itu.
Saat lelaki itu kenyang, burung tersebut terbang dan pergi untuk memenuhi paruhnya dengan air.
Ia lalu membawa air itu dan menuangkannya ke mulut lelaki tersebut.
Lantas, burung itu terbang dan pergi.
Sang raja dan orang - orang yang bersamanya menemui lelaki itu dan melepaskan belenggu besi tersebut.
Mereka kemudian menanyakan peristiwa yang menimpa laki - laki itu.
Dia menjawab "Saya adalah seorang pedagang. Sekelompok perampok telah merampas semua harta dan barang dagangan saya. Kemudian, mereka megikat saya di tempat ini. Setiap hari, burung itu datang pada saya sebanyak dua kali. Ia membawakan makanan dan minuman untuk saya, agar saya tidak kelaparan."
Sang raja kemudian menjadi sadar (akan kebesaran dan kasih sayang Allah terhadap hamba - hamba-Nya).
Kemudian, dia meninggalkan tampuk kekuasaannya dan pergi ke sebuah tempat sunyi serta sibuk beribadah hingga wafat.
Sumber : Buku KISAH - KISAH ALLAH

Dialog Sayyidina Ali bin Abi Thalib R.A dengan Seorang Yahudi (Bagian 1)

Bismillahirrahmanirrahim. Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. dikenal merupakan sosok yang memiliki keluasan ilmu pengetahuan. RasulullahSAW bersabda : “Aku kota ilmu dan Ali adalah gerbangnya.”
Ketika Sayyidina Ali diangkat menjadi khalifah dan umat Islam membaiatnya,beliau pergi ke masjid dengan memakai sorban dan selendang Rasulullah SAW dan memakai sandal Rasulullah SAW serta membawa pedang Rasulullah SAW lalu beliau naik mimbar dan duduk diatasnya sambil menyilangkan jari-jari kedua tangannya dan meletakkan dekat perut.
Kemudian beliau berkata : “Ma’asyirannas… bertanyalah kepadaku sebelum kalian kehilanganku. Inilah wadah ilmu. Inilahair liur Rasulullah SAW. Inilah yang Rasulullah SAW tuangkan kepadaku berkali-kali. Bertanyalah kepadaku, karena aku mempunyai ilmu orang-orang terdahulu dan orang-orang yangakan datang…”
Perbandingan antara Rasulullah SAW dengan Para Nabi AS
Dari Musa bi Ja’far, dari ayahnya Ja’far Shadiq, dari ayah-ayahnya, dari al-Hussein bin Ali bin Abi Thalib, dikatakan bahwa seorang Yahudi dari Syam pernah membaca Taurat, Zabur, Injil dan kitab-kitab para Nabi AS, juga banyak mengetahui argumentasi mereka, datang ke sebuah majelis para sahabat Rasulullah SAW di antara mereka ada Sayyidina Ali, Ibnu Abbas r.a., dan Abu Ma’bad al-Juhani.“Wahai umat Muhammad, kalian tidak tinggalkan satu derajat atau satu keistimewaan yang ada pada seorang nabi melainkan kalian berikan pula pada nabi kalian,” ujarnya.
Lalu Yahudiitu bertanya, “Apakah kalian akan menjawab pertanyaan-pertanyaanku ini?”
“Benar,” Jawab Sayyidina Ali. “Tidaklah Allah SWT memberikan suatu derajat dan keistimewaan kepada seorang nabi atau rasul melainkan Allah berikan juga semuanya kepada Nabi Muhammad SAW, bahkan Dia melebihkannya atas para nabi berlipat ganda.”
"Apakah engkau siap menjawab pertanyaanku?” tanyanya.
Sayyidina Ali menjawab, “Ya. Aku akan sebutkan dihadapanmu sekarang juga tentang keistimewaan Rasulullah SAW sehingga kaum muslimin senang dan orang-orang yang ragu tidak akan meragukannya lagi. Dan Rasulullah SAW pada saat menyebutkan keistimewaan dirinya selalu berkata, ‘tidak bermaksud bangga (wa la fakhr).’ Dan aku menyebutkan keistimewaan-keistimewaan beliau tanpa menjatuhkan dan mengurangi kedudukan para Nabi AS, namun sekedar mensyukuri Allah Azza Wajalla atas anugerah yang Dia berikan kepada Baginda Muhammad SAW seperti yang diberikan kepada para nabi bahkan Allah SWT melebihkan beliau.”
1. Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Adam AS
“Aku akan bertanya kepadamu, siapkanlah jawabannya!” Ujar orang Yahudi itu.
“Sampaikan pertanyaanmu.” Tegas Sayyidina Ali.
Yahudi berkata, “Lihatlah Adam AS, Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadanya. Apakah Allah SWT berbuat sama terhadap Muhammad?”
Sayyidina Ali menjawab, “Ya. Ketika Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam AS bukan berarti mereka menyembah Adam AS, tetapi mereka mengakui keutamaan Adam AS dan karena kasih sayang Allah kepadanya. Namun, Muhammad SAW telah diberi kehormatan yang lebih dari itu. Allah SWT bershalawat atasnya di alam Jabarut dan juga seluruhnya. Bahka Allah menjadikan shalawat atasnya sebagai suatu ibadah bagi orang-orang mukmin. Itu adalah suatu keistimewaan Muhammad SAW, wahai orang Yahudi.” Jawab Sayyidina Ali.
Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Allah telah mengampuni Adam setelah melakukan kesalahan.” Kata si Yahudi.
“Benar. Allah memberikan ampunan kepada Muhammad tanpa beliau melakukan kesalahan. Allah azza wa jalla telah berfirman, ‘Allah hendak mengampunimu dosa yang telah lalu dan yang akan datang.’ (QS. Al-Fath : 2).
“Sesungguhnya Muhammad SAW di hari kiamat kelak tidak akan membawadosa dan tidak dituntut karena dosa.”
2. Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Idris AS
Yahudi berkata, “Lihatlah Idris AS, Allah telah mengangkatnya ke tempat yang tinggi dan memberinya makanan surga setelah dia wafat.”
Sayyidina Ali menjawab, “Ya, itu benar. Muhammad SAW telah diberi sesuatu yang lebih dari itu. Sesungguhnya AllahSWT telah berfirman, ‘Dan telah Kami angkat sebutanmu.’ (QS. Al Insyiroh : 4).
Itu sudah cukup untuk dijadikan suatu kemuliaan. Kalau Idris AS diberi makanan surga setalah di wafat, maka Muhammad SAW diberi makanan surga ketika masih hidup di dunia. Pernah ketika beliau lapar, maka datang Malaikat Jibril menemuinya membawa hidangan dari surga. Hidangan itu ternyata bertahlil, bertasbih, bertahmid dan bertakbir di tangan beliau. Kemudia beliau memberikannya kepada ahlul baitnya, lalu hidangan itu juga bertahlil, bertasbih, bertahmid dan bertakbir. Malaikat Jibril berkata bahwa hidangan ini hadiah dari surga yang diberikan Allah SWT khusus kepada Muhammad SAW. Hidangan ini tidak layak kecuali kepada Nabi dan penggantinya.”
3. Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Nuh AS
“Lihatlah Nabi Nuh AS. Dia bersabar karena Allah SWT, dan dia memaafkan kaumnya disaat mereka mendustakannya.” Kata si Yahudi. “Ya, itu benar!” jawab Sayyidina Ali. “Demikianlah pula Nabi Muhammad SAW bersabar karena Allah telah memaafkan kaumnya pada saat mereka mendustakannya, mengusirnya dan melemparinya dengan kerikil.
Abu Lahab pernah meletakkan di atas kepalanya kotoran, lalu Allah memerintahkan Malaikat Ja’abil (malaikat penjaga gunung) untuk menemui baginda Muhammad SAW. Malaikat Ja’abil mengatakan kepada baginda Muhammad SAW, ‘bahwa dirinya diperintahkan oleh Allah untuk mentaatimu. Apabila Engkau ingin agar aku menghimpit mereka dengan gunung, maka akan aku binasakan mereka.” Kata Malaikat Ja’abil.“Aku diutus sebagai rahmat.” Kata beliau.
Nabi bahkan mendoakan mereka, “Ya, Allah, berilah umatku ini hidayah karena mereka belum mengetahui.”
Orang Yahudi itu kembali berkata, “Nabi Nuh AS berdoa kepada Tuhannya, lalu turunlah hujan deras dari langit.”
“Ya itu benar. Nabi Nuh AS berdoa dalam keadaan marah sementara hujan deras diturunkan Allah SWT karena kasih sayang.” Jawab Sayyidina Ali. “Ketika Nabi Muhammadhijrah ke Madinah, datang penduduk Madinah pada hari Jum’at kepada beliau. ‘Wahai Rasulullah, sudah lama hujan tidak turun. Pohon-pohon menguning (kering), dedaunan berjatuhan,’ keluh mereka.
Lalu beliau mengangkat kedua tangannya, sehingga tampak putih lipatan pangkal kedua tangannya.
Langit yang semula bersih tidak berawan, tiba-tiba berubah menjadi gelap dan turunlah hujan yang deras, begitu derasnya sehingga seorang pemuda yang gagah perkasa hampir mati karena pulang ke rumahnya karena derasnya hujan yang mengakibatkan banjir.
Kejadian itu berlangsung selama seminggu.
Mereka kembali mendatangi beliau pada hari Jum’at berikutnya, “Ya Rasulullah, ruamh-rumah menjadi hancur, kendaraan dan transportasi terhenti.” Keluh mereka lagi.
Beliau tersenyum sejenak, “Beginilah cepatnya manusia bosan.” Kata beliau.
Lalu beliau berdoa,“Ya Allah, jadikanlah ini semua menguntungkan kami dan tidak membahayakan kami.”
Maka hujanpun mulai reda di sekitar kota Madinah sedangkan di kota Mandinah sendiri hujan berhenti total. Itulah mukjizat Nabi Muhammad SAW.”
4. Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Hud ASYahudi berkata, “Lihatlah Nabi Hud AS, karena Allah SWT telah menolongnya dengan mengirimkan angin, apakah Allah berbuat yang serupa terhadap Nabi Muhammad?” Tanyanya.“Ya itu benar!” Jawab Sayyidina Ali. “Nabi Muhammad SAW telah diberitahu sesuatu yang lebih dari itu.
Allah juga telah menolonngnya dari musih-musuhnya dengan angin dalam perang Khandaq.
Allah mengirimkan anging kencang sehingga kerikil-kerikil berterbangan, lebih dari itu Allah memperkuat pasukan beliau dengan delapan ribu pasukan malaikat.
Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah atas kalian, ketika datang kepada kalian tentara-tentara, lalu Kami kirim kepadamereka angin dan pasukan yang tidak kalian lihat.” (QS Al- Ahzab : 9).

Minggu, 16 November 2014

Cerita Di Balik Kaca Mata Habib Umar Bin Hafidz

Habib Umar memilih untuk menjadi pelanggan sebuah toko kaca mata,karena seringnya beliau berganti kaca mata (karna terkadang minusnya bertambah, yang menyebabkan berkurangnya daya lihat), orang ahli optik yang sudah berpengalaman dan melayani Habib Umar berkali kalisejak awal kedatangannya ke toko tersebut berucap: "Ya Habib, dari awal sudah ana katakan jangan sering menangis, lama lama habib bisa kehilangan penglihatan!".Dan lelaki yang fotonya sedang anda lihat ini, (Habib Umar)menjawab,"aku tak begitu peduli apapun yang terjadi dengan penglihatanku, takkan pernah aku bisa berhenti menangis minta pengampunan dari Allah, untuk diriku, keluarga dan kaum muslim yang aku cintai, kalau bukan aku yang menangis siapa lagi?"..
SubhanAllah..
Rasulullah Shallallahu alaihi wa alaaaalihi wasallam bersabda : ("La yu'minu ahadukum hattayuhibbu li akhihi ma yuhibbu linafsihi.") "belumlah kalian di sebutberiman hingga dia mencintaisaudaranya (yang muslim) seperti diamencintai dirinya (Sahih al-Bukhari,Vol. 1:12)
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻳﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻳﺎ ﻣَﺠِﻴﺪُ ﺻَﻞِّ ﻋﻠﻰ ﻋَﺒْﺪِﻙَ ﻭﺣَﺒِﻴﺒِﻚَ ﺳَﻴِّﺪِﻧﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺍﻟﻤَﺠِﻴﺪﻭ ﻋﻠﻰﺁﻟِﻪِ ﻭ ﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭ ﺳَﻠِّﻢْ ﺗَﺴْﻠِﻴﻤﺎً ﻭ ﺍﺟْﻌَﻞْ ﻟِﻲﺑِﺤَﻘِﻴﻘَﺔِ ﺍﻟﺘَّﻮْﺣِﻴﺪِ ﻭ ﺗَﺤْﻘِﻴﻖِ ﺍﻟﻌُﺒُﻮﺩِﻳِّﺔِﺍﻟﻤَﺤْﻀَﺔِ ﺍﻟﺨَﺎﻟِﺼَﺔِ ﻟَﻚَ ﻣَﺠْﺪﺍً ﺃَﻛِﻴﺪَﺍ

Sabtu, 15 November 2014

Kisah Sayyidina Imam Ali bin Abu Thalib dan Seorang Badui

Dikisahkan bahwasanya di antara kebiasaan Hasan bin Ali bin Abi Thalib di Madinah adalah membuka lebar pintu rumahnya layaknya dapur umum.
Seperti dapur umum, pagi, siang, malam rumah itu menghidangkan makanan untuk semua orang yang berdatangan.
Di zaman itu di Madinah belum ada tempat penginapan atau hotel.
Tiap hari, Hasan menyembelih onta kecil untuk dihidangkan ke para peziarah Madinah atau orang-orang miskin pada umumnya.Suatu hari, ada orang Arab Badui (dusun) yang datang dan makan dirumahnya. Sehabis makan, ia tidak langsung pulang, melainkan duduk dan membungkus beberapa makanan ke dalam tas.
Melihat keanehan itu, Hasan datang menyapa. “Kenapa kau mesti membungkusnya? Lebih baik kau datang makan tiap pagi, siang dan malam di sini. Biar makananmu lebih segar,” kata Hasan.
"Oh, ini bukan untukku pribadi. Tapi untuk orang tua yang kutemui di pinggir kota tadi. Orang itu duduk di pinggir kebun kurma dengan wajah lesuh dan memakan roti keras. Dia hanya membahasahi roti itu dengan sedikit air bergaram dan memakannya. Aku membungkus makanan ini untuknya, biar dia senang.,” jawab orang Badui.
Mendengar itu, Hasan kemudian menangis tersedu-sedu.
Badui itu heran dan bertanya, “Kenapa Tuan menangis? Bukankah tak ada yang salah jika aku kasihan dengan lelaki miskin yang di pinggiran kota itu?”
Dijawab oleh Hasan, sembari tersedu, “Ketahuilah, saudaraku. Lelaki miskin yang kau jumpai itu, yang makan roti keras dengan sedikit air bergaram itu, dia adalah ayahku: Ali bin Abi Thalib. Kerja kerasnya di ladang kurma itulah yang membuatku bisa menjamu semua orang setiap hari di rumah ini.”
(Ajie Najmuddin)
Disarikan dari buku "Status Mutiara" Habib Muhammad Husein al-Habsyi, Solo, 2013

Senin, 10 November 2014

Nabi ku tercinta "Muhamnad SAWW" di mata para tokoh dunia

1. Mahatma Gandhi (komentar mengenai karakter Muhammad diYoung India)“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia. Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya.”“Semua ini (dan bukan pedang) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.”2. Sir George Bernard Shaw, dalam bukunya “The Genuine Islam”“Jika ada agama yang berpeluangmenguasai Inggris bahkan Eropa, beberapa ratus tahun dari sekarang, Islamlah agama tersebut.Saya senantiasa menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad sebagai sosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil “sang penyelamat kemanusiaan.”“Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegangkekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan yang sedemikian rupa hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia. Menurutku, keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima Eropa saat ini.Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini. Dia membawasebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang.Dia adalah Muhammad. Dia lahir di Arab tahun 570 Masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 tahun dan meninggalkan dunia ini pada usia 63. Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah merubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan menuju keagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal transformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini bayangkan ini terjadidalam kurun waktu hanya sedikit, hanya dua dekade.”3. Michael H. Hart, dalam bukunya“The 100, A Ranking Of The Most Influential Persons In History”“Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama (hal. 33). Lamar Tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakanbahwa: ‘Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia;siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad? Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri.’Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah merubah altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa. Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuantanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan keghaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnyaTuhan. Dia singkirkan tuhan palsudengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filosof yang juga seorangorator, prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”4. Lamar Tine, dalam bukunya “Histoire De La Turquie”“Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun, dari orang-orang tersebut hanya sukses pada satu atau dua bidangsaja, misalnya agama atau militer.Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali terselimuti kabut waktu dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untukmerekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.Tidak demikian dengan orang Muhammad, ia telah begitu tinggi menggapai berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah episode cemerlang sejarahmanusia. Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini.Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya. Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang, semua menjadi satu.Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut. Hanya dengankepribadian seperti dialah keagungan seperti ini dapat diraih.”5. K. S. Ramakrishna Rao, dalam bookletnya “Muhammad, The Prophet of Islam”“Kepribadian Muhammad, sangat sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja. Betapa ia adalah lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammadsang Nabi, Muhammad sang pejuang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim-piatu, Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama. Dalam setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan.Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammadtetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak bias.”6. Profesor (Snouck) Hurgronje“Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa.Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian dari apa yang Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.”7. Thomas Carlyle, dalam bukunya“His Heroes And Heroworship”“Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Badui) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktukurang dari dua dekade.Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia,begitulah perintah Sang Pencipta Dunia. Diantara aib terbesar yang ada hari ini ialah bahwa masih ada saja orang yang mengatakan bahwa Islam adalah bohong dan Muhammad adalah penipu.Saudaraku, apakah kalian pernah menyaksikan, dalam sejarah, seorang pendusta yang mampu menyampaikan sebuah agama yang sedemikian kokoh dan menyebarkannya ke seluruh dunia? Saya yakin bahwa manusia harus bergerak sesuai dengan UU dan logika. Jika tidak maka ia tidak akan mungkin mencapai tujuannya. Mustahil bahwa manusia besar ini adalah seorang pembohong. Karena padakenyataannya, kebenaran dan kejujuran adalah dasar semua kerjanya dan pondasi semua sifat utamanya.Pandangan yang kokoh, pemikiran-pemikiran yang lurus, kecerdasan, kecermatan, dan pengetahuannya akan kemaslahatan umum, merupakan bukti-bukti nyata kepandaiannya. Kebutahurufannya justru memberikan nilai positif yang sangat mengagumkan. Ia tidak pernah menukil pandangan orang lain, dan ia tak pernah memperoleh setetes pun informasidari selainnya. Allah-lah yang telah mencurahkan pengetahuan dan hikmah kepada manusia agung ini. Sejak hari-hari pertamanya, ia sudah dikenal sebagai seorang pemuda yang cerdas, terpercaya dan jujur. Tak akan keluar dari mulutnya suatu ucapan kecuali memberikan manfaat dan hikmah yang amat luas.Hati manusia mulia putra padang pasir ini penuh dengan kebaikan dan kasih sayang. Ajaran-ajarannya terjauh dari semangat egoisme, dan pandangan-pandangannya bersih dari ketamakan kepada pangkat kedudukan duniawi. Saya mencintai Muhammad dengan segenap wujud, karena seluruh wataknya sangat jauh dari tipu muslihat dan basa-basi.”8. Gustav Lebon, cendekiawan Perancis, dalam bukunya “Peradaban Islam dan Arab”“Jika kita ingin mengukur kehebatan tokoh-tokoh besar dengan karya-karya dan hasil kerjanya, maka harus kita katakanbahwa diantara seluruh tokoh sejarah, Nabi Islam adalah manusia yang sangat agung dan ternama.Meskipun selama 20 tahun, penduduk Makkah memusuhi Nabisedemikian kerasnya, dan tak pernah berhenti mengganggu dan menyakiti beliau, namun pada saat Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), beliau menunjukkanpuncak nilai kemanusiaan dan kepahlawanan dalam memperlakukan warga Makkah. Beliau hanya memerintahkan agarpatung-patung di sekitar dan di dalam Ka’bah dibersihkan.Hal yang patut diperhatikan dalamkepribadian beliau ialah bahwa sebagaimana tidak pernah takut menghadapi kegagalan, ketika memperoleh kemenangan pun beliau tidak pernah menyombong dan tetap menunjukkan sikapnya yang lurus.”9. Will Durant, sejawaran AS, dalam dua buku sejarahnya, juga memuji Muhammad Rasul Allah.Ia menulis, “Kita harus katakan bahwa Muhammad adalah tokoh sejarah terbesar. Ketika memulai dakwahnya, negeri Arab adalah sebentang padang pasir kering dan kosong, yang di beberapa kawasannya dihuni oleh sejumlah kaum Arab penyembah berhala. Jumlah mereka kecil tapi perselisihan diantara mereka sangat banyak.Akan tetapi ketika beliau wafat, penduduk Arab ini pula telah muncul sebagai umat yang bersatu dan kompak. Beliau menghapus segala macam khurafat dan fanatisme dan menyuguhkan sebuah agama dyang sederhana tapi kokoh dan terang benderang yang dibangun di atas dasar keberanian dan kemuliaan. Kitab beliau adalah Al-Quran dan tak ada kitab lain yang mampu menandinginya dari segi kekuatan pengaruh dan daya tariknya.”10. John Diven Port, cendekiawan Inggris.Ia menyatakan penyesalannya terhadap sikap tendensius terhadap Nabi Islam. Dalam bukunya yang ia tulis berkenaan dengan Nabi Muhammad SAW, dengan segala kejujuran dan kecintaan yang mendalam kepadaNabi, ia berusaha membersihkan segala macam kedustaan dan tuduhan negatif dari kehidupan Nabi Muhammad, dan mengajak orang-orang sesat ini untuk merenung dan berpikir dengan benar.Diven Port menulis, “Dari segi keindahan dan kebaikan watak dan perilaku, Muhammad memilikikeistimewaan yang sangat tinggi. Mereka yang tidak memiliki watak-watak seperti inilah yang memandang beliau sebagai sesuatu yang tak bernilai.Sebelum memulai ucapannya, beliau telah menarik para pendengar beliau, baik satu orang atau banyak, dengan akhlak dan peringainya yang sangat mulia. Wajah beliau memancarkan kewibawaan sekaligus daya tarik yang amat kuat. Senyumnya yang indah takpernah lepas dari bibir beliau. Pada akhirnya, hal-hal lembut dan menarik selalu beliau masukkan dalam tutur kata beliau,memaksa setiap orang memujinya. Oleh sebab itulah beliau dikenal sebagai tokoh agama yang paling langka di dunia.”11. Dosun, penulis Perancis, dalam bukunya “Muhammad dan Islam”“Pada umumnya, warga Perancis tidak menaruh minat kepada pembahasan masalah-masalah keagamaan. Akan tetapi, mereka yang taat beragama dan pemikir Perancis memiliki pandangan lain kepada Islam. Hakekatnya ialah bahwa kemunculan Islam dan penyebarannya termasuk diantarahasil karya besar dan amat penting bagi sejarah manusia. Di akhir abad ketujuh Islam mampu merambah ke Suriah, Iran, Mesir dan dunia Arab, dan menyebar di seluruh Afrika Utara, serta menguasai seluruh pulau-pulau dilaut Mediterania, kemudian masukpula ke India dan Cina. Saat ini Islam telah memberikan pengarunya yang luas dalam peradaban dunia serta dalam politik kontemporer. Keberhasilan perjuangan Muhammad saaw, dalam menggeser UU yang berlaku di negara-negara Asia, padahal mereka termasuk diantara negara terkuno di dunia, serta ketahanan UU Islam ini selama berabad-abad, merupakanbukti terbaik yang menunjukkan kebenaran tokoh ini dan keistimewaannya yang langka.”12. Edward Gibbon dalam pidatonya yang bertajuk “Profession of Islam”“Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telahmemberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama.”13. Simon Ockley dalam bukunya “History Of The Saracen Empires”“Muhammad tidak lebih dari seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas mulia untuk menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta untukmengajarkan hidup yang jujur danlurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai ‘hamba dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga setiap tindakannya.”14. Sarojini Naidu, penyair terkenal India (S. Naidu, Ideals of Islam)“Inilah agama pertama yang mengajarkan dan mempraktekkandemokrasi; di setiap masjid, ketikaadzan dikumandangkan dan jamaah telah berkumpul, demokrasi dalam Islam terwujud lima kali sehari ketika seorang hamba dan seorang raja berlutut berdampingan dan mengakui; Allah Maha Besar. Saya terpukau lagi dan lagi oleh kebersamaan Islam yang secara naluriah membuat manusia menjadi bersaudara.”15. James A. Michener dalam bukunya “Islam: The Misunderstood Religion”“Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil, dia secara khusus memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinyadan tetap setia kepadanya sepanjang hayat sang istri.Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi-sembunyi dan ragu-ragu karena menyadari kelemahannya. Tapi “membaca” adalah perintah yang diperolehnya, dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera mengubah dunia: Tiada tuhan selain Allah.Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan menimbulkan anggapan ummatnya bahwa hal tersebut adalah wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata: ‘Gerhana adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia.’Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu Bakar -red) menepis keingingan ummatnya itu dengan salah satu pidato relijius terindah sepanjang masa; ‘Jika ada diatara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika Allah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya.'”16. W. Montgomery Watt dalam bukunya “Mohammad At Mecca”“Kesiapannya menempuh tantangan atas keyakinannya, ketinggian moral para pengikutnya, serta pencapaiannya yang luar biasa semuanya menunjukkan integritasnya. Mengira Muhammad sebagai seorang penipu hanyalah memberikan masalah dan bukan jawaban. Lebih dari itu, tiada figur hebat yang digambarkan begitu buruk di Barat selain Muhammad.”17. Annie Besant, dalam bukunya “The Life And Teachings Of Muhammad”“Sangat mustahil bagi seseorang yang memperlajari karakter Nabi Bangsa Arab, yang mengetahui bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya untuk merasa kan selain hormat terhadap beliau, salah satu utusan-Nya. Dan meskipun dalam semua yang saya gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, namun setiap kali saya membaca ulang kisah-kisahnya, setiap kali pula saya mersakan kekaguman dan penghormatan kepada sang Guru Bangsa Arab tersebut.”18. Bosworth Smith, dalam bukunya Mohammad And Mohammadanism“Dia adalah perpaduan Caesar dan Paus; tapi dia adalah sang Paus tanpa pretensinya dan seorang caesar tanpa Legionnaire-nya: tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa pengahasilan tetap; jika adaseorang manusia yang pantas untuk berkata bahwa dia-lah wakilTuhan penguasa dunia, Muhammad lah orang itu, karena dia memiliki kekuatan meski ia takmemiliki segala instrumen atau penyokongnya.”19. John Austin, dalam bukunya “Muhammad the Prophet of Allah”“Dalam kurun waktu hanya sedikit lebih dari satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di Madinah. Kedua tangannya memegang sebuah tuas yang siap mengguncang dunia.”20. Professor Jules Masserman“Pasteur dan Salk adalah pemimpin dalam satu hal. Gandhi dan Konfusius pada hal lain serta Alexander, Caesar dan Hitler mungkin pemimpin pada kategori kedua dan ketiga (reliji dan militer -red). Jesus dan Buddha mungkin hanya pada kategori kedua. Mungkin pemimpin terbesar sepanjang masa adalah Muhammad, yang sukses pada semua kategori tersebut. Dalam skala yang lebih kecil Musa juga melakukan hal yang sama.”

Sejatah Singkat Nabi Muhammad SAWW

Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah, kira-kira 200 M dari Masjidil Haram, pada senin menjelang terbitnya fajar 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. Dinamakan tahun Gajah karena pada waktu itu bala tentara Abrahah dari Yaman menyerang Ka’bah dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka datang dengan mengendarai Gajah. Namun penyerangan itu gagal total karena Allah mengirim burung Ababil yang menjatuhkan batu-batu dari neraka kepada mereka. Seperti yg diceritakan Allah swt pada suratAl Fiil.
Menurut pendapat yang masyhur, Nabi Muhammad saw lahir 50 hari setelah peristiwa itu, demikian Ibnu Ishak.
Ada pula pendapat yang menyatakan 30 hari, 40 hari dan 55 hari. Tanggalnya pun terjadi perbedaan pada ahli sejarah. Ada yang mengatakan 2, 8, 9, 13,17 dan 18 Rabi’ul Awal.
Namun penduduk Makkah sependapat tanggal 12 Rabi’ul Awal, karena mereka dahulu kala mengadakan ziarah ke tempat itu pada tiap tanggal tersebut.
Adapun saat kelahiran Beliau itu menurut yang masyhur menjelang terbit fajar, pada waktu saat doa dimakbulkan Allah. Dilahirkannya Nabi Muhammad saw pada bulan Rabi’ul Awal, musimnya bunga berkembang adalah merupakan isyarat bahwa ajaran yang dibawanya akan berkembang di seluruh dunia.Mengenai silsilah keturunan Nabi Muhammad saw adalah sebagai berikut : Muhammad bin Abdullah (lahir 545 M) bin Abdul Muthalib (497 M) bin Hasyim (464 M) bin Abdul Manaf (430 M) bin Qushai (400 M) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan dan seterusnya berselisih pendapat ahli sejarah sampai anak Syits dan Adam.Ayah Nabi Muhammad saw, Abdullah meninggal dalam perjalanan pulang. Sehabis berniaga dari Syam lalu ia singgah di Madinah, kemudian jatuh sakit dan tiada lama meninggal dunia dan dimakamkan di situ. Pada saat itu Nabi saw masih di dalam kandungan.Sejak dalam kandungan telah nampak tanda-tanda kebesaran Nabi Muhammad saw, tatkala Nur Muhammad masuk ke dalam rahim ibundanya, Aminah. Allah memerintahkan kepada Malaikat membuka pintu surga Firdaus dan memberitahukannyaa kepada semua penghuni langit dan bumi. Tanah-tanah yang tadinya kering menjadi subur, pohon-pohon kayu berdaun rimbun dan berbuah lebat, angin berhembus sepoi-sepoi basa, binatang-binatang di darat dan di laut ramai gembira memperbincangkannya.Menurut keterangan Aminah, ketika kandungannya genap 6 bulan datanglah seorang tidak dikenal pada suatu malam seraya mengatakan “Hai Aminah, sesungguhnya anda mengandung seorangpemimpin besar, apabila lahir kelak, namakanlah dia dengan Muhammad !”“Waktu itu aku sendirian dalam kamar sedangkan Abdul Muthalib thawaf keliling Ka’bah. Menjelang kelahiran Muhammad, kudengar suara gemuruh gegap gempita dan bersamaan dengan itu kulihat seekor burung menyapu-nyapukan sayapnya ke hatiku, maka hilanglah ketakutanku. Aku berpaling, tiba-tiba tampak di hadapanku semangkuk minuman berwarna putih, lantas aku meminumnya. Serentak denganitu kulihat cahaya memancar sampai ke lagit, kemudian muncul wanita-wanita setinggi pohon kurma, seolah-olah putri dari Abdul Manaf, mereka langsung memegangku. Dalam keadaan gugup dan tercengang, aku bertanya tentang perihal mereka. Mereka menjawab bahwa mereka adalah Asiah istri Fir’aun yang beriman, Maryam anak Imran dan bidadari dari surga.Kemudian beberapa laki-laki tegak berdiri di angkasa memegang beberapa cerek dariperak dan beberapa ekor burung yang paruhnya dari permata zamrud dan sayap-sayapnya dari permata ya’kut memenuhi kamarku.Allah membukakan pemandanganku, maka kulihat belahan bumi dari timur ke barat, 3 buah bendera berkibar, 1 di timur, 1 di barat dan 1 lagi dibelakang Ka’bah. Sejurus kemudian aku pun melahirkan Muhammad dengan dirawat bidan-bidang dari surga tadi. Kulihat Muhammad sujud ke lantai lalu mengangkat jari-jari tangannya ke langit. Sesudah itu kudengar suara gaib yang menyatakan, “Bawa dia keliling bumi dari timur ke barat dan masukkan ke dalam laut, supaya semua makhluk mengenalnya.” Kemudian suara gaib itupun hilang. Pada malam kelahiran Nabi Muhammad saw, memancarlah sinar dari Aminah sampai ke negeri Syam (Syiria) sebagai isyarat pada suatu waktu kelak Nabi Muhammad saw akan berkunjung ke sana.Nabi Muhammad saw lahir tidak seperti manusia lainnya yaitu keluar dari kemaluan ibunya, tapi perut ibunya membelah lalu keluarlah cahaya dari dalam perut ibunya yang begitu terang laluterlihat Nabi saw dalam keadaan bersujud.Menurut riwayat lain, Nabi Muhammad saw lahir dengan meletakkan dua tangannya di lantai, mengangkatkan kepalanya ke langit sebagai pertanda ketinggian martabatnya dari semua makhluk. Beliau lahir dalam keadaan bersih, sudah berkhitan, sudah terpotong tali pusarnya, wangi, bercelak mata dengan kodrat Allah swt. Menurut sebagian ahli sejarah, Beliau dikhitan oleh Abdul Muthalib sesudah berusia 7 hari dalam suatu upacara jamuan dan sekaligus menamakannya dengan “Muhammad”.Serentak dengan kelahiran Nabi Muhammad saw, singgasana Kaisar di Madain runtuh, api sembahan orang Majusi di Persia yang sejak 1000 tahun menyala, menjadi padam. Menurut riwayatlainnnya juga, ketika kelahiran Nabi saw, berhala-berhala disekitar Ka’bah jatuh lalubersujud karena kelahiran Nabi sawPertumbuhan badannya begitu cepat. Umur 3 bulan dapat berdiri, umur 5 bulan dapat berjalan, umur 9 bulan telah cukup kuat dan berbicara lancar. Beberapa hari Beliau menyusu kepada Ibunya, kemudian disusukan oleh Tsuwaibatul-Aslamiah, budak Abu Lahab yang dimerdekakannya setelah mendengar Nabi Muhammad saw lahir. Tsuwaibah selain menyusukan Nabi saw, juga menyusukan anaknya, menyusukan Abu Salamah dan sebelum itu menyusukan Hamzah, paman Nabi saw.Kemudian Nabi sawa disusukan Halimah binti Abi Zuaib As-Sa’diah, di desa Bani Sa’ad. Beliau diasuh oleh putrinya yang bernama Syiama. Setelah 2 tahun menghirup udara desa, Beliau dikembalikan kepada ibunya, kemudian dibawa ke desa kembali, bergaul dengan penduduk selama 5 tahun. Selama menyusukan Nabi saw, Halimah mendapatberkah, ternaknya subur berkembang biak, air susunya banyak dan rezekinya lapang.Sebelum berusia 3 tahun dadanya dibedaholeh Malaikat Jibril dan ketika berusia 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia di Abwa’, Madinah ketika berziarah ke makam ayahandanya Nabi saw bersama Nabi saw. Maka jadilah Beliau saw yatim piatu, lalu Beliau saw diasuh oleh kakeknya, setelah kakeknya meninggal Beliau saw diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alih Sayyidina Muhammad

Senin, 03 November 2014

Imam Ali kw as Sang Penghimpun Mushaf Al Quran

IMAM ALI AS SANG PENGHIMPUN MUSHAF QURAN
(*) BERTANYALAH PADAKU SEBELUM KALIAN KEHILANGAN AKU

Imam Ali as sering menyatakan dalam khutbahnya:“Bertanyalah padaku sebelum kalian kehilangan aku!
Demi Allah, jika kalian ingin bertanya padaku sebelum Hari Akhir, aku akan menjawabnya!
Demi Allah, kalian tidak akan dapat bertanya tentang sesuatu kepadaku sebelum kalian memberitahu aku.Bertanyalah padaku tentang Kitab Allah!
DEMI ALLAH, TIADA SATU AYAT PUN YANG TIDAK AKU KETAHUI APAKAH AYAT ITU DITURUNKAN PADA MALAM HARI, SIANG HARI,ATAU APAKAH AYAT ITU DITURUNKAN DI SEBUAH DARATAN ATAU DI SEBUAH GUNUNG.


"[Referensi hadis Sunni: (1) al-Ishabah oleh IbnuHajar Asqalani, jilid 4, hal. 568; (2) Tahdzib at-Tahdzib oleh Ibnu Hajar Asqalani, jilid 7, hal.337-338; (3) Fath al-Bari oleh Ibnu Hajar Asqalani, jilid 8, hal. 485; (4) Tarikh al-Khulafa, oleh Suyuthi, hal. 124; al-Itqan oleh Suyuthi, jilid 2, hal. 319; (5) ar-Riyadh an-Nadhirah olehMuhibuddin Thabari, jilid 2, hal. 198; at-Tabaqat oleh Ibnu Sa’d, jilid 2, bag. 2, hal. 101; (6) al-Isti’ab oleh Ibnu Abdul Barr, jilid 3, hal. 1107]


(*) 'ALI BERSAMA AL-QUR'AN DAN AL-QUR'AN BERSAMA 'ALI

AI-Qunduzi al-Hanafi menyebutkan dalam Yanâbi'ul Mawaddah sebuah riwayat bahwa Nabi Saw bersabda ketika ia sakit yang membawa pada wafatnya, "Wahai orang-orang,sudah dekat waktunya nyawaku akan dicabut dengan cabutan yang cepat, dan sesungguhnyaaku telah menasihatkan kepada kalian. Ketahuilah! Sesungguhnya aku telah meninggalkan kepada kalian dua peninggalan yang sangat berharga (tsaqalain), yaitu Kitabullah 'Au;; wa Jalla dan keturunanku Ahlulbaitku."Kemudian beliau memegang tangan 'Ali seraya bersabda, "'Ali bersama al-Quran, dan al-Quranbersama 'Ali. Keduanya tidak akan berpisah sehingga keduanya menjumpaiku di Haudh, aku akan menanyakan kepada keduanya apa yang kalian perselisihkan tentang keduanya. "Al-Hamuyini meriwayatkan dalam Farâ'idush Shimthain, bab ke-36, dengan sanad dari Ummu Salamah Ra yang berkata, "Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Ali bersama kebenaran, dan kebenaran bersama 'Ali. Keduanya tidak akan berpisah sehingga keduanya menjumpaiku di Haudh."



(*) RASUL PENGHIMPUN QURAN DAN MEMERINTAHKAN ALI UNTUK MENYUSUNNYA

Quran sudah dihimpun oleh Rasulullah sendiri semasa beliau masih hidup.
Dikutip dari Az-Sanjani (Tarikh, Hlm 66)
Diriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah berkata kepada Ali : “Hai Ali, al-Qur’an ada di belakang tempat tidurku, (tertulis) di atas suhuf, sutera dan kertas. Ambil dan kumpulkanlah. ………Ali menuju ke tempat itu dan membungkus bahan-bahan tersebut dengan kain berwarna kuning.[Sumber: (1) Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, Jilid 1, Hlm 235, 237-38, 256, 258; (2) Suyuti, Al Itqan fi ulum al Quran, Jilid 1, Hlm 212-13, 216]



(*) KESAKSIAN ABUBAKAR

Ikrima melaporkan bahwa Ali bin Abi Thalib tinggal di rumahnya hingga setelah selesai pelantikan Abubakar. Dikabarkan bahwa Ali tidak senang dengan terpilihnya Abubakar.Kemudian Abubakar menemui Ali dan berkata: “Apakah engkau tidak senang dengan pelantikanku?”Ali menjawab: Tidak, demi Allah!”Abubakar bertanya kembali: “Kalau begitu apa yang menyebabkan engkau tidak hadir dalam pelantikanku?”Ali menjawab: “Aku melihat bahwa Al-qur’an telah ditambahkan, sehingga aku bernasar: ‘Aku tidak akan menggunakan jubahku kecuali untuk sholat, hingga aku bisa mengumpulkan Al-Qur’an.’”Abubakar berkata: “Itu adalah hal yang sangat mulia.”[Sumber: (1) Ibn Sa’d, Kitab al Tabaqat al Kabir,Jilid 2, Hlm 338; (2) Ibn Abi Shayba, Jilid 6, Hlm148; (3) Yaqubi, Kitab al Tarikh, Jilid 2, Hlm 135; (4) Ibn Abu Dawud, Kitab al Masahif, Hlm 10; (5) Ibn al Nadim, Fihrist, Hlm 30; (6) Abu Hilal al Askari, Jilid 1, Hlm 219-20; (7) Abu Buaym, Jilid 1, Hlm 67; (8) Ibn Abd al Barr, al Istiab, Hlm 333-34; (9) Ibn Juzay, Jilid 1, Hlm 4;(10) Ibn Abi al Hadid, Jilid 1, Hlm 27; (11) Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, Jilid 1, Hlm 204, 248]