Jumat, 07 Oktober 2016

Mokhtar Bin Abu Ubaidah Al-Tsaqafi

mukhtar-saqafi



Mokhtar Al-Tsaqafi adalah salah satu tokoh terkemuka dalam pergerakan pasca Peristiwa Asyura. Ketika Peristiwa Karbala terjadi, Mokhtar ada di penjara. Siapapun yang mengenal tokoh ini dapat mengetahui pesan kebangkitan Imam Husein as. Mengapa Mokhtar mampu membalas para pembunuh Imam Husein as? Siapakah Mokhtar sehingga bisa melanjutkan gerakan Imam Husein as?

Mokhtar bin Abu Ubaidah Tsaqafi pada awal tahun hijriah atau 622 masehi, lahir ke dunia. Beliau lahir di tengah keluarga Arab terkemuka. Dalam sejarah disebutkan bahwa Mokhtar adalah sosok yang berani, bijak dan pintar. Bahkan beliau berulangkali menunjukkan kepiawaian dan kecerdasannya dalam berbagai perang.

Mokhtar Tsaqafi juga disebut-sebut sebagai sahabat setia Imam Husein as yang mempunyai pengaruh besar di Kufah. Ketika Ubaidillah bin Ziyad berkuasa di Kufah, Mokhtar dijebloskan dalam penjara. Bahkan ia mendekam di penjara hingga pasca Karbala. Menurut sejarah, Mokhtar baru dibebaskan dari penjara, lima tahun setelah Peristiwa Asyura.


Setelah bebas, Mokhtar mengkoordinasi massa untuk membalas pembantaian penguasa saat itu atas Imam Husein as. Pada waktu yang tepat, Mokhtar berhasil membangkitkan masyarakat melalui gerakan perlawanannya di tahun 66 hijriah atau 685 masehi. Dalam gerakan itu, Mokhtar mampu menundukkan kota Kufah dan mengendalikan pemerintah selama 18 bulan. Setelah Kufah berhasil dikuasai, Mokhtar menerapkan hukum qishas atau eksekusi atas pembantai-pembantai Imam Husein as di Karbala. Di masa itu, Mokhtar juga berhasil menundukkan berbagai wilayah lainnya. Akan tetapi pada akhirnya, Mokhtar gugur syahid saat berperang dengan pasukan Mus’ab bin Zubeir pada tahun 67 hijriah (686 masehi).

Allamah Majlisi yang juga salah satu ulama terkenal asal Iran mengatakan, “Mokhtar menyampaikan kemuliaan-kemuliaan Ahlul Bait as. Bahkan ia meyakini bahwa Ahlul Bait adalah sosok-sosok yang paling layak sebagai pemimpin pemerintah. Beliau juga merasa sedih atas segala musibah yang terjadi pada Ahlul Bait as.” Penulis lainnya asal Mesir, Taufiq Abu A’lam, ketika berbicara tentang perjuangan Mokhtar Al-Tsaqafi mengatakan, ” Di antara sikap tegas dan kebangkitan dalam menyikapi sejarah yang kelam adalah langkah obyektif Mokhtar Al-Tsaqafi.”




0 komentar:

Posting Komentar