Sudahkah Anda Bershalawat???

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)” HR an-Nasa’i (no. 1297)

Keutamaan Shalawat Kepada Nabi

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا {56}

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. 33:56)

Ahlul Bait

مَثَلُ أَهْلِ بَيْتِي مَثَلُ سَفِيْنَةِ نُوْحٍ مَنْ رَكِبَهَا نَجَا وَمَنْ تَخَلَّفَ عَنْهَا غَرِقَ

“Perumpamaan Ahlul baitku seperti kapal nabi Nuh, barangsiapa yang menaikinya maka dia akan selamat dan barangsiapa yang enggan maka dia akan tenggelam (binasa).”

Jumat, 23 Desember 2016

Kisah sakitnya Rasul sebelum Wafat

Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saww sering tak sadarkan diri (pingsan) karena sakitnya.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saww sering tak sadarkan diri (pingsan) karena sakitnya.

Suatu hari terdengar suara orang mengetuk pintu, Fatimah as berkata; siapakah itu?

Ia berkata; aku seorang laki-laki asing yang datang ingin bertanya kepada Rasulullah Saww, apakah kau mengizinkan aku untuk masuk?

Fatimah as menjawab; pergilah, semoga Allah merahmatimu! Kau akan menyibukkan Rasulullah.

Ia pun pergi, tak lama ia kembali lagi, kemudian mengetuk pintu seraya berkata; si asing meminta izin kepada Rasulullah Saww, apakah kalian mengizinkan orang-orang asing?

Rasulullah Saww pun terbangun dari pingsannya, dan berkata; Wahai putriku Fatimah, tahukah kamu siapa yang mengetuk pintu itu?

Fatimah as berkata; Tidak, ya Rasulullah!

Rasulullah Saww berkata; dia adalah pemisah orang-orang, pencabut kelezatan, dia adalah malaikat maut. Demi Allah, belum pernah terjadi sebelumnya ia meminta izin (mencabut nyawa) dan tidak akan terjadi setelahku.

Ia meminta izin kepadaku karena kemuliaan ku, izinkanlah ia karena Allah.

Fatimah as berkata; masuklah, semoga Allah merahmatimu! Maka masuklah malaikat maut seperti hembusan angin, sambil berkata;

السلام على أهل بيت رسول اللّه.

Kemudian Nabi Saww berpesan kepada Ali untuk bersabar atas dunia, menjaga Fatimah, mengumpulkan Al-Quran.. dan memandikannya.. !

Semoga Allah merahmati orang yang memanggil #YaRasulullah






===========================

Imam Ali dan Dua Orang Yahudi

th





Al-Shadûq (Abû Ja’far Muhammad bin ‘Ali bin Al-Husain—rahimahullâh—ahli hadîts yang wafat pada 381 Hijrah) berkata: Telah menyampaikan hadîts kepadaku Sa’îd bin ‘Abdullâh, dia berkata: Telah menyampaikan hadîts kepadaku Ahmad bin Al-Husain dari ayahnya dari Ja’far bin Yahyâ dari ayahnya yang sanadnya terangkat sampai ke sebagian orang-orang yang benar (Al-Shâdiqîn, yaitu para khalifah Nabi saw) dari keluarga Muhammad saw, dia berkata:

“Ada dua orang yahudi dari Khaibar membawa Kitab Al-Taurah (Taurat) dalam keadaan terbuka, mereka bermaksud menemui Nabi saw, tetapi mereka mendapatinya telah wafat. Kemudian mereka mendatangi Abû Bakar, lalu mereka bertanya kepadanya, ‘Kami datang ke sini bermaksud menjumpai Nabi untuk menanyakan kepadanya suatu persoalan, namun dia telah wafat.’ Abû Bakar berkata, ‘Silakan kalian tanyakan!’ Mereka berkata, ‘Kabarkan kepada kami tentang maksud dari bilangan satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, dua puluh, tiga puluh, empat puluh, lima puluh, enam puluh, tujuh puluh, delapan puluh, sembilan puluh dan seratus!’ Maka berkatalah Abû Bakar, ‘Aku tidak punya jawabannya untuk pertanyaan ini sedikit pun, coba kamu berdua datang saja kepada ‘Ali bin Abî Thâlib.’

Kemudian mereka mendatanginya, lalu mereka ceritakan apa yang telah diceritakan kepadanya sedangkan mereka membawa Taurat dalam keadaan terbuka, lantas Amîrul Mu`minîn as berkata kepada mereka, ‘Jika aku bisa menjawab pertanyaanmu, apakah kamu akan masuk Islam?’ Mereka berkata, ‘Ya.’

Beliau berkata, ‘Adapun yang dimaksud dengan satu adalah Allah sendiri tidak ada sekutu bagi-Nya. Yang dimaksud dengan dua adalah firman Allah ‘azza wa jalla, Janganlah kalian menjadikan Tuhan yang dua, Dia hanyalah Tuhan yang satu. (Al-Nahl ayat 51).

Yang dimaksud dengan tiga, empat, lima, enam, tujuh dan delapan adalah firman Allah di dalam Kitab-Nya tentang Ashhâbul Kahfi. Mereka mengatakan tiga (orang) yang keempat dari mereka adalah anjingnya, dan mereka mengatakan lima yang keenam dari mereka adalah anjingnya sebagai terkaan terhadap perkara yang gaib dan mereka mengatakan tujuh (orang) dan yang kedelapan dari mereka adalah anjingnya. (Sûrah Al-Kahfi ayat 22)

Yang dimaksud dengan sembilan adalah firman Allah ‘azza wa jalla di dalam Kitab-Nya, Dan adalah di dalam kota ada sembilan golongan yang mengadakan kerusakan di bumi dan mereka tidak membuat kemaslahatan. (Sûrah Al-Naml 48).

Yang dimaksud dengan sepuluh adalah firman Allah ‘azza wa jalla, Itulah sepuluh hari yang sempurna. (Al-Baqarah 196)

Yang dimaksud dengan dua puluh adalah firman Allah ‘azza wa jalla dalam Kitab-Nya, Jika ada di antara kamu dua puluh orang yang sabar niscaya dapat mengalahkan dua ratus. (Al-Anfâl 65)

Yang dimaksud dengan tiga puluh dan empat puluh adalah firman Allah ‘azza wa jalla di dalam Kitab-Nya, Kami telah menjanjikan kepada Mûsâ tiga puluh malam dan Kami menyempurnakannya dengan sepuluh lagi, maka sempurnalah mîqât dengan Tuhannya empat puluh malam. (Al-A’râf 142)

Yang dimaksud dengan lima puluh adalah firman Allah ‘azza wa jalla, Dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. (Al-Ma’ârij 4)

Yang dimaksud dengan enam puluh adalah firman Allah ‘azza wa jalla di dalam Kitab-Nya, Maka siapa yang tidak mampu, hendaknya memberi makan enam puluh orang miskin. (Al-Mujâdilah 4)

Yang dimaksud dengan tujuh puluh adalah firman Allah ‘azza wa jalla di dalam Kitab-Nya, Dan Mûsâ memilih kaumnya tujuh puluh orang untuk mîqât dengan Kami. (Al-A’râf 155)

Yang dimaksud dengan delapan puluh adalah firman Allah ‘azza wa jalla, Dan orang-orang yang menuduh (berzina) perempuan-perempuan yang baik-baik, kemudian mereka tidak dapat mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka delapan puluh kali deraan. (Al-Nûr 4)

Yang dimaksudkan dengan sembilan puluh adalah firman Allah ‘azza wa jalla di dalam Kitab-Nya, Sesungguhnya saudaraku mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing. (Surah Shâd ayat 23)

Dan adapun yang dimaksudkan dengan seratus adalah firman Allah ‘azza wa jalla di dalam Kitab-Nya, Wanita yang berzina dan laki-laki yang berzina wajib kamu dera masing-masing dari mereka seratus kali deraan. (Surah Al-Nûr 2).”

Kemudian kedua orang yahudi tersebut menyatakan dirinya masuk Islam di hadapan Amîrul Mu`minîn as.

(Kitâb Al-Khishâl 599-600)

FATIMAH AZ- ZAHRA: IBU dari AYAHNYA dan PENGHULU SELURUH WANITA

Berwisata dengan Kemuliaan Fatimah Azzahra
Fatimah (as) adalah poros bagi kehidupan rumah tangga dan keluarga yang baik dan ideal. Siapa saja dapat menjadikannya sebagai teladan.




(Refleksi Hari Ibu, 22/12. SELAMAT HARI IBU)

إن فاطمة (عليها السلام) كانت تكنى أم أبيها

Imam Baqir berkata: “Sesungguhnya Fathimah Az Zahra dijuluki ibu ayahnya”

Sekilas dari hadis di atas, kita bisa memahami bagaimana hubungan Nabi SAW dengan putri tercintanya, Az-Zahra`. Sebuah ungkapan yang amat indah: Ummu Abiha, Kalimat itu sangat singkat, namun menyimpan segala muatan cinta, kasih, dan sayang di setiap lubuk sanubari insan.

Sebelum kita membahas maksud dari gelar Az-Zahra' di atas, alangkah baiknya jika terlebih dahulu kita kaji akar kata umm, yang merupakan kata kunci dalam menyingkap maksud di atas, sehingga kita lebih cermat memahami makna yang dimaksudkan Nabi SAW ketika memanggil putri beliau: "Selamat datang wahai ibu ayahnya!"

Jauhari dalam Shihāhul Lugāt menjelaskan; Ummu Syai' berarti inti sesuatu, makna yang juga gunakan Al Quran lewat frasa Ummul Qura', yang berarti pusat perkampungan, untuk mengumpamakan posisi Makkah; kota yang memiliki letak geografis yang amat strategis di jantung jazirah Arab dan mengatur menjadi pusat riuh-rendah rutinitas kehidupan kawasan tersebut. Dengan demikian, interpretasi hadis di atas secara leksikal adalah bahwa Fathimah Az-Zahra sumber keturunan Nabi, sesuai dengan tafsiran AI-Kautsar yang berarti mata air keturunan Nabi SAW.

Kalau kita mau membaca dan mencermati riwayat hidup Sayyidah Fathimah Az-Zahra, niscaya tidaklah sulit bagi kita untuk memahami maksud dari ummu abiha di atas tadi. Lebih dari itu, kita akan mendapatkan berbagai tafsiran tentangnya.

1. Tafsir Pertama

Fatimah memperlakukan Rasul SAW lebih dari perlakuan seorang ibu terhadap anaknya, sebagaimana Rasul SAW mencintai dan menghormati Az-Zahra' lebih dari penghormatan seorang anak terhadap ibunya. Sirah Nabawi mengingatkan kita akan sikap Rasul SAWW saat ditemui Az-Zahra'. Beliau berdiri menyambut, menyalami, mencium, dan mendudukkannya di sisi beliau, serta menemaninya dengan seluruh jiwa. Acapkali, ketika mencium Az-Zahra', Rasul SAWW selalu berkata, "Sungguh aku mencium aroma surga dari dirinya."

Di samping itu, terdapat riwayat lain yang menguatkan tafsiran ini. Ahli sejarah menuturkan bahwa Fathimah adalah orang pertama yang ditemui Rasul SAWW setiap kali pulang dari perjalanan, baik dari peperangan atau lainnya, Istri Ali inilah orang terakhir yang beliau pamiti, jika beliau hendak keluar kota.

Di sisi lain, sejarah mencatat bahwa perlakuan Az-Zahra' terhadap sang ayah tidak kurang dari perhatian seorang ibu terhadap anaknya. Beliau mengobati luka-luka Rasul akibat peperangan, Beliau turut meringankan beban berat yang dipikul Nabi SAWW, dan selalu menghibur sang ayah, layaknya seorang ibu pada anaknya. Ringkasnya, luapan cinta, kasih, dan sayang yang diterima seorang anak dari ibunya, semua itu bisa ditemukan dalam pribadi agung AzZahra.

2. Tafsir Kedua

Risalah Nabi SAWW merupakan agama khatam (terakhir) yang abadi sampai kiamat nanti. Risalah samawi ini tidak akan berakhir dengan berakhirnya ajal beliau. Akan tetapi, untuk keberlangsungan risalah tersebut harus ada pribadi-pribadi agung yang secara takwiniyah sama seperti Nabi. Pribadi-pribadi yang dalam hadis disebutkan sebagai bintang-bintang penjamin keselamatan penghuni bumi ini. Mereka lahir dari keturunan Fathimah AzZahra. Oleh karena itu, Nabi SAWW bersabda: "Husain dariku dan aku dari Husain. Allah mencintai orang yang mencintai Husain." Artinya, Husain anakku dan penyambung keturunanku. Dialah cahaya mataku, buah hatiku. Rasul menambahkan "dan aku juga dari Husein", bahwa keberlangsungan risalah dan keutuhan ajaran-ajaran Islam, dapat terealisir berkat Al-Husain . dan para keturunan ma'sum Az-Zahra'. Dari sini, tidaklah berlebihan jika ada yang mengatakan, " Dinul Islam Muhammadiul wujud Husainiul baqo' " (Islam eksis karena Muhammad SAWW dan kekal berkat Al Husain.) Hal ini kita lihat jelas dari pengorbanan Imam Husain di hari AsyuRA.. Beliau tebus kehormatan Islam dengan darah beliau, keluarga, dan pengikut beliau, dari bayi yang masih merah sampai yang tua, dari kaum pria maupun wanita.

3. Tafsir Ketiga

Maula Al-Anshari menyatakan sebab dijulukinya Az Zahra’ dengan ummu abiha adalah ekspresi cinta tulus Rasul SAWW terhadap putri beliau. Karena kebiasaan manusia, ketika seseorang mencintai orang tuanya, lalu ingin mengungkapkan serta melukiskan seluruh rasa cintanya, dia akan memanggilnya dengan "Wahai ayah!" jika laki-laki, dan "Wahai ibu!" jika perempuan.

Al-Anshari menambahkan, maksud lain dari julukan tersebut adalah ketika Allah memuliakan para istri Nabi dengan panggilan Ummul mu'minin (ibu kaum mu'min), mungkin akan menebar persepsi bahwa mereka adalah wanita-wanita termulia di bumi, bahkan dari Fathimah aZ-zAHRA. Untuk menepis persepsi yang jelas salah ini, Rasul SAWW yang setiap ucapannya adalah wahyu, menjuluki putri beliau dengan ummu abiha, seakan-akan, Rasul SAWW dengan julukan ini hendak menegaskan kepada ummat, "Wahai istri-istri Nabi! Jika kalian ibu kaum mukmin, ketahuilah bahwa Fathimah adalah ibu Mustafa, ibu Nabi, ibu ayahnya."

4. Tafsir Keempat

Kata ummu kulli syai' berarti inti sesuatu, sebagaimana yang dijelaskan para ahli bahasa, seperti ummul kitab, ummul quro, ummul qaum. Atas dasar ini, bisa ditarik maksud dari gelar tersebut bahwa Fathimah Azzahra. merupakan inti rumpun Rasul SAWW dan akar kenabian, sebagaimana Imam Baqir . bersabada, "Pohon kebaikan adalah Rasul, cabangnya Ali, dan akarnya Fathimah, sedangkan para putra-putra Az-Zahra' dan para pengikut setia adalah buahnya." Layaknya sebuah pohon akan layu ketika akarnya hilang, maka Islam yang diibaratkan sebuah pohon ini akan layu dan mengering, andai Fathimah Az Zahra tidak ada. Hal ini dikarenakan sebuah pohon itu tumbuh dan berkembang dengan menyerap makanan dari akarnya, sedang pohon Islam itu akan tumbuh dan berkembang dengan perjuangan para putra-putra Az-Zahra' . Perjuangan AI-Hasan dalam bentuk sikap damainya dan dan AI-Husain dengan aksi menolak bai'at dan menumpahkan darah sungguh telah menjaga pohon itu dari benturan-benturan. Pada dasarnya, beliau telah menyirami dan menumbuh-suburkan pohon tersebut.. Andai shulh Al-Hasan dan bangkitnya Al-Husain tidak terjadi, niscaya Islam akan layu dan kering. Jelas bahwa semua itu berkat didikan ibu agung mereka, Az-Zahra'.

Sebagai pelengkap, kami akan bawakan beberapa riwayat yang menguatkan tafsiran di atas. Rasul bersabda, "Aku adalah pohon, Fathimah akarnya, dan Ali pangannya, sementara Hasan dan Husain sebagai buahnya."

Mufaddhal bin Muhammad AI-Ju'fi bertanya kepada Aba Abdillah As-Shadiq tentang ayat 261 surat Al-Baqarah yang mengatakan "Perumpamaan nafkah orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah SWT bak sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir benih, dan tiap-tiap benih itu menumbuhkan seratus benih." Beliau bersabda, "Al habbah (sebutir benih) itu adalah Fathimah, sab'a sunbulatin (tujuh butir benih) adalah tujuh keturunan Az-Zahra'. Ketujuhnya adalah Imam Mahdi A'jjalalla Taa'la Farajahus Syarif.

Pada dasarnya, Nabi selalu menegaskan maqam Az Zahra' dalam setiap kalimat yang beliau ucapkan dan dalam setiap tindakan yang beliau lakukan. Beliau ingin menjelaskan keagungan Fathimah Az Zahra bahwa dia sangat istemewa dan berbeda dengan istri-istri beliau. Fathimah AzZahra. adalah ma'sum, terjaga dari dosa, karena beliau salah satu misdaq (perwujudan nyata) dari ayat At-Thathir. Tidak satupun dari istri Nabi yang termasuk di dalam ayat itu, bahkan Ummu salamah dengan segala kemulyaanya.

Di hari Mubahalah, sejarah telah mencatat hanya Fathimahlah yang diikutkan Nabi, tidak wanita lain. Andai ada dari istri Nabi yang sepadan dengan Az-Zahra', niscaya Nabi akan mengikut-sertakannya pada hari tersebut. Tetapi, beliau tidak mendapatkan satu wanita pun, baik dari istri beliau, para wanita Bany Hasyim, ataupun dari para wanita khalifah, yang sederajat dengan Az-Zahra' .

Bila seseorang ingin selalu dilindungi oleh Allah Swt serta aman dari segala bahaya dan musibah yang mengancamnya maka hendaklah ia membiasakan membaca hirz (azimat) yang biasa dibaca dan diamalkan oleh penghulu wanita sedunia Fathimah az Zahra berikut ini sehingga ia selamat serta urusannya lancar dan sukses:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ فَاَغِثني وَلاَ تَكِلْنِيْ اِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ.

Dengan nama Allah Yang Mahaluas rahmat-Nya lagi Maha Penyayang. Wahai Yang Mahahidup dan Berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan, maka tolonglah aku dan jangan Engkau biarkan aku mengurusi masalahku sendiri meskipun sekejap mata dan sukseskanlah urusanku semuanya.

Disadur dari kitab Al Asrarul Fatimiyah, karya Syekh Muhammad Fadil AI-Mas'ud. (by SIRAJUDDIN)…






=======================================

“Syiah itu NU Plus Imamah”, Mengenang Gus Dur




Di masa Gus Dur, masyarakat muslim Syiah yang minoritas mendapat perlindungan. Kang Jalal pernah menuturkan, “pengkut Syiah aman betul di zaman Gus Dur memimpin NU. Di zaman itu, Gus Dur mengatakan bahwa Syiah tidak sesat. Bahkan ia memerintahkan agar Nahdliyin menjaga dan melindungi pengikut Syiah. GP Anshor diperintahkan Gus Dur melindungi jamaah Syiah.”


Hari ini, warga nahdliyyin memperingati 7 tahun wafatnya bapak tokoh pluralisme dan Presiden RI ke-4 itu, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dan ditengah masyarakat Islam Indonesia yang carut marut dipecah belah oleh kelompok radikal-takfiri dan intoleran, muslim syiah, muslim moderat Indonesia, sangat meridukannya.

Bisa diingat kembali bagaimana sebagian sikap dan pemikiran Gus Dur mendapat apresiasi dari beberapa ulama Syiah Indonesia.

“Gus Dur selalu menganjurkan kebaikan kepada kelompok minoritas, termasuk kita yang berpegang pada madzhab Ahlul Bait, Syiah. Kita merasa dibela Gus Dur dari beberapa kelompok yang akan membubarkan Syiah.

Gus Dur juga selalu mengatakan bahwa “Syiah itu adalah NU plus imamah dan NU itu adalah Syiah minus imamah”, sebuah penegasan yang sangat berani. Bahkan beliau orang yang pertama di Indonesia yang bukan Syiah yang menggelar peringatan Asyura di Ciganjur,” kata salah seorang ulama Syiah Indonesia, Hasan Dalil. (Rakyat Merdeka Online, 1/1/2013).

Namun demikian, kata Hasan Dalil, ada beberapa sikap Gus Dur yang mesti dikritisir termasuk keterlibatan dalam yayasan milik Israel. Menurut Pembina Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatul Ilmi ini, masalah Israel adalah masalah hitam putih yang bukan multitafsir.

“Sikap Gus Dur sering multitafsir. Tapi berkaitan dengan Israel harus hitam putih. Israel itu menginjak-injak hak asasi manusia dan menjajah. Tentu hal ini sangat bertentangan dengan konstitusi tertinggi negara kita, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang melarang segala bentuk penjajahan. Kita kritik itu,” kata Hasan Dalil.

Namun satu hal yang menarik dari Gus Dur, kata Hasan Dalil, tidak pernah marah dan tersinggung jika dikritik. Hasan Dalil pun punya kesan pribadi dengan Gus Dur.

“Kita ulama Syiah datang pada beliau. Saya sebutkan pada beliau di kalangan atas elit dan intelektual, sudah memahami madzhab Ahlul Bait dan menghormati Ayatullah Imam Khomaini. Namun dikalangan sebagian NU di bawah ada yang masih berlaku keras pada kelompok Syiah”

“Saya contohkan peristiwa di Bangil. Ternyata Gus Dur langsung menelpon ulama NU Bangil dan memerintahkan untuk menjaga kelompok syiah dan mencegah segala bentuk kekerasan. Ini luar biasa,” kata Hasan Dalil.









========================

Jumat, 16 Desember 2016

Menteri Israel Sebut Presiden Assad Pembantai Rakyat

Menteri Israel Sebut Presiden Assad Pembantai Rakyat



 Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menyebut Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai pembantai rakyatnya. Dikatakan Lieberman, Assad seharusnya diusir dari Suriah beserta sekutu-sekutu Iran-nya.

"Menurut opini pribadi saya, Assad adalah pembantai yang membantai dan membunuh orang," cetus pejabat Israel itu seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (16/12/2016).

"Saya pikir bahwa pada akhirnya, kepentingan kita adalah agar dia dan orang-orang Iran dibuang dari Suriah," kata Lieberman dalam konferensi Yahudi yang digelar di resor Eilat, Laut Merah.

Lebih dari 310 ribu orang telah tewas sejak perang saudara pecah di Suriah pada tahun 2011. Lebih dari separuh penduduk negeri itu telah kehilangan tempat tinggal, dengan jutaan orang menjadi pengungsi.

"Dari sudut pandang moral kita tak bisa menerima pembantaian seperti itu di depan mata seluruh dunia, dengan senjata-senjata kimia," tutur Lieberman.

Selama ini Assad telah mendapat dukungan dari gerakan Hizbullah di Libanon yang didukung Iran. Dan sejak tahun 2015 lalu, Rusia pun mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya untuk mendukung Assad.

Hizbullah telah mengirimkan ribuan petempurnya untuk mendukung pasukan pemerintah Suriah. Kelompok gerilyawan Syiah tersebut pernah terlibat perang besar dengan Israel pada tahun 2006 silam.


=============

Source : https://news.detik.com


Dubes RI dan Menpora Iran (foto: Abna)


Sebuah berita hoax telah disebarluaskan oleh beberapa situs penyebar hoax dan disebar ulang oleh berbagai akun Facebook, dengan judul “IRAN: kami siap kirim tentara bantu INDONESIA, kalau demo 212 berbuat MAKAR.”

Ketika kita meng-klik berita yang di-share oleh beberapa situs penyebar hoax seperti syiah.id, liputanterkini.ga, bataranews.com, voa-moeslim.com, isinya tidak terkait soal pengiriman tentara.   Ada dua kalimat yang terkait dengan rencana demo 2 Desember (212):


“Ditambahkannya, Iran mendukung Indonesia jika demo 212 terjadi”

“Dubes Indonesia juga menekankan pengokohan komunikasi kedua negara di sektor pelaksanaan keamanan, khususnya terkait demo 2 desember 2016.”




Berikut ini isi berita hoax selengkapnya:


Menteri keamanan dan Pemuda Iran, Mahmoud Gudarzi, menyatakan kesiapan Tehran untuk membantu pelaksanaan lebih baik dan sukses Indonesia.

Hal itu dikemukakan Gudarzi pada Selasa (23/10, dalam pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Tehran, Octaviano Alimudin seraya mengatakan, mengingat pengalaman sukses Iran dalam pelaksanaan berbagai event penting, Tehran siap membantu memperkokoh dan pelaksanaan lebih sukses Indonesia.

Ditambahkannya, Iran mendukung Indonesia jika demo 212 terjadi

Menyinggung hubungan dekat serta sisi kolektif budaya dan sejarah kedua negara serta MoU di sektor agama Iran dan Indonesia, Menteri pertahanan dan Pemuda Iran juga menekankan peningkatan hubungan dan kerjasama bilateral yang telah tercantum dalam MoU tersebut.

Di lain pihak, Octaviano Alimudin, Duta Besar Indonesia untuk Tehran juga menyatakan puas atas kerjasama baik  kedua negara, serta menyambut kesiapan Iran untuk memperkokoh Indonesia.

Dubes Indonesia juga menekankan pengokohan komunikasi kedua negara di sektor pelaksanaan keamanan, khususnya terkait demo 2 desember 2016. (MZ)


sumber: cnn.com

Kejanggalan berita tersebut adalah sebagai berikut:


  1. Mahmoud Gudarzi adalah Menteri Olahraga dan Pemuda Iran, bukan Menteri Keamanan dan Pemuda. Di berbagai negara, menteri “olahraga” biasa disandingkan dengan “pemuda”, bukan “keamanan”. Di Indonesia juga yang ada: “Menteri Pemuda dan Olahraga”.
  2. Pertemuan antara Dubes Indonesia dengan Menteri Olahraga dan Pemuda Iran terjadi pada Selasa (16/8) di Tehran. Tanggal 23/10 (seperti ditulis situs syiah.id) jatuh pada hari Minggu, bukan Selasa dan tidak ada agenda pertemuan kedua pejabat pada hari&tanggal itu. Berita mengenai pertemuan antara Menteri Iran dengan Dubes RI bisa dibaca di situs Pars Today, di link ini.
  3. Di dalam berita tersebut (baik versi hoax maupun versi ParsToday) disebutkan bahwa Menteri Olahraga dan Pemuda Iran siap membantu Indonesia dalam menyukseskan Asian Games 2018 di Indonesia. Sama sekali tidak ada kaitannya dengan rencana aksi demo 212, dan tidak juga disebut soal pengiriman tentara. Di sini terlihat jelas, Syiah.id dan situs sejenisnya sengaja membuat judul yang menyesatkan publik (karena memang kebanyakan orang tidak mengklik berita, hanya membaca judul).
  4. Penulis berita hoax di syiah.id, yang disebarluaskan oleh situs hoax lainnya seperti liputanterkini.ga, bataranews.com, voa-moeslim.com, lupa menghapus inisial (MZ), penulis berita Pars Today. Di sini jelas mereka meng-copas berita dari ParsToday lalu diubah-ubah sebagian isinya. Misalnya, kalimat terakhir di Pars Today berbunyi:

Lina dari Aleppo, Narasumber BBC yang Ternyata Teman Teroris

Setelah Aleppo timur berhasil dibebaskan oleh tentara Suriah dan Rusia, media-media arus utama secara masif menyebarkan berita-berita berjudul “final goodbye”, yang isinya menggambarkan betapa warga Aleppo timur ketakutan karena tentara Suriah akan datang.

Hal ini tentu saja bertentangan dengan fakta bahwa selama 5 tahun terakhir, pihak yang banyak melakukan pembunuhan terhadap rakyat sipil dengan berbagai bentuk kekejaman (pemenggalan, kepala terpenggal ditendang-tendang, penembakan, dll) adalah anggota milisi bersenjata yang menyebut diri sedang berjihad.

Salah satu video “Selamat Tinggal” diposting akun Fanpage BBC.


Dalam video itu terlihat seorang perempuan yang menyatakan diri ketakutan karena tentara Suriah akan datang dan akan melakukan pembunuhan massal. Perempuan ini diketahui bernama Lina Shamy, yang selama ini memang sering membuat video propaganda anti tentara Suriah dan Rusia di akun medsosnya.



Lina Shamy BBC


Video tersebut, saat Tabayun ini ditulis, sudah dilihat 2,6 juta kali dan di-share 30.800 kali.

Sekarang mari kita lacak akun facebook Lina Shamy.Terlihat ia menggunakan bendera 3 bintang, bendera Suriah era penjajahan Perancis. Kita ketahui, Perancis adalah salah satu sponsor operasi penggulingan rezim Assad. Bendera ini (selain bendera hitam) biasa digunakan oleh “jihadis” yang berafiliasi dengan Al Nusra dan Free Syrian Army.

lina-shamy1



Pada tahun 2013 ternyata ia pernah memposting foto beberapa lelaki dan mentag 2 jihadis, Abu Qusurah al Shamy dan Abu Khitab Al Shamy. Lina menyebut mereka “manusia yang paling manis”. Klik foto untuk memperbesar.

lina-shamy-2


(Sumber foto)


Mari kita cek akun FB Abu Qusurah.

abu-qusurah



Akun tersebut disetting privat sehingga LI tidak bisa  melihat koleksi fotonya.

Berikut ini akun facebook Abu Khitab

abu-khitab


Dan ini foto wajah Abu Khitab, diambil dari akun FB nya.

klik untuk memperbesar


Silahkan klik untuk memperbesar dan perhatikan bahwa Lina Shamy berbincang akrab denagn Abu Khitab (di kolom komentar).

Apalagi kesimpulan yang bisa diambil selain bahwa Lina Shamy terkait dengan kelompok “jihadis”?

Padahal, kenyataan sebenarnya, rakyat Aleppo timur bersuka cita karena setelah lima tahun disandera oleh para “jihadis”, kini mereka berhasil dibebaskan oleh tentara Suriah.


aleppo


Foto di atas di-capture dari video yang bisa Anda tonton di sini


Penemuan ini  pada akhirnya hanya pengulangan dari pembuktian LI di rubrik Tabayun selama ini: media mainstream memang bekerja sama dengan para “jihadis” alias teroris untuk menggulingkan pemerintahan sah di Suriah. Memang terasa aneh: BBC adalah media Inggris, sebuah negara non-muslim dan sekuler, mengapa mendukung kelompok teror yang ingin mendirikan khilafah di Suriah? Ada yang tahu, jawabannya? (dw)

Catatan: dalam video yang di-share BBC itu ada pria bernama Mr. Alhamdo. Siapa dia? Tunggu rubrik Tabayun berikutnya.




========================
Source : http://liputanislam.com/

Bebasnya Aleppo dan Terbongkarnya Kedok Kampanye Save Aleppo





"Turut berbahagia atas direbutnya kembali Aleppo dari tangan pemberontak. Selamat untuk Suriah, selamat untuk warga Aleppo. Puing-puing kota Aleppo akan menjadi saksi, siapa sebenarnya yang membangunnya, siapa yang sebenarnya menghancurkannya."


Aleppo adalah diantara kota penting di Suriah dan termasuk kota tertua di Dunia. Sudah ada sejak 2000 tahun sebelum Masehi. Letaknya yang strategis sebagai pusat perdagangan menjadikan kota ini sering menjadi rebutan dan pernah dibawah kekuasaan bangsa yang beragam. Mulai dari Hitit (2000 M), Mesir dan Asiria (abad ke 8 SM), Persia (abad ke 6 SM), Macedonia (332 SM), Romawi (64 SM), Arab (635 M), Tartar (1260), Mongol (1398) Kesultanan Ustamaniyah (1517 M) dan Perancis (1920) dan menjadi bagian negara Suriah sejak tahun 1944.

Pernah ditaklukkan bangsa yang beragam menjadikan negara ini memiliki banyak bangunan dan situs bersejarah. Termasuk kebaragaman penduduknya, dari agama, suku dan tradisi. Dibawah pemerintahan Suriah setidaknya sampai tahun 2011, warga Aleppo hidup dalam keadaan damai dan harmonis.







Tahun 2011 kelompok pemberontak yang diback up negara-negara Barat termasuk Turki masuk ke Aleppo dan menguasainya. Kelompok pemberontak tersebut kemudian mendeklarasikan Aleppo bagian dari negara Islam. Dari situlah kepedihan dan penderitaan warga Aleppo bermula. Kelompok pemberontak memaksakan hukum Islam versi mereka untuk diterapkan pada warga Aleppo yang heterogen. Mereka menjadikan tawanan bahkan menjadi rampasan  perang warga Aleppo yang non muslim. Mereka menjadikan tawanan sebagai budak-budak mereka. Tidak jarang warga yang melawan dan tidak kooperatif akan dengan mudah mereka bunuh. Mereka menyebarkan video-video saat mengeksekusi dengan sadis warga yang tidak pro mereka untuk meneror warga. Tidak jarang, warga umum dipaksa untuk menyaksikan aksi eksekusi tersebut.

Hidup dalam ketakutan dan kecemasan, serta harapan hidup layak yang nyaris tidak ada di bawah kekuasaan pemberontak, siapakah yang simpatik pada warga Aleppo?. Apakah saat-saat itu ada gerakan kampanye save Aleppo di Indonesia?.

Related image


Sebagai bagian teritorialnya, yang kemudian direbut paksa, wajar jika Suriah menjalankan misi merebut kembali Aleppo. Namun mengapa misi pembebasan itu memakan waktu yang berlarut-larut? Itu karena keberadaan warga sipil. Keberadaan warga sipillah yang membuat militer Suriah kesulitan untuk menyerang kelompok pemberontak di Aleppo. Bahkan sudah menjadi fakta yang tidak bisa dibantah, pemberontak menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup ketika militer Suriah melancarkan serangan. Hasil investigasi PBB dan lembaga HAM Internasional menyebutkan itu.

Keterlibatan Rusia membantu misi pembebasan itu sedikit memberikan harapan. Tapi tetap saja, upaya pembebasan Aleppo memakan waktu yang tidak sedikit. Kalau Suriah dan Rusia tidak mau peduli dengan nasib warga sipil Aleppo, beberapa RS-28 Sarmat (rudal canggih jelajah) milik Rusia sudah cukup untuk menghancur leburkan Aleppo dalam 2 detik sekaligus menewaskan semua teroris didalamnya. Ketika Rusia dan Suriah menahan diri untuk tidak menggunakan rudal-rudal dengan daya ledak dasyhat selama itu, maka mungkinkah mereka dengan sengaja menjadikan warga sipil, perempuan dan anak-anak sebagai target untuk mereka turut habisi juga?.

Kalau memang sejak awal, isu bahwa Bashar Assad hendak membunuhi warganya yang Sunni itu benar, tentu untuk merebut kembali Aleppo harusnya militer Suriah tidak perlu peduli pada nasib warga Aleppo. Berlarut-larutnya misi pembebasan Aleppo, menjadi fakta, Suriah berusaha membebaskan Aleppo dengan meminimalisir korban dari warga sipil. Itulah yang menjadikan misi tersebut menjadi sulit. Ketika ada korban dari warga sipil berjatuhan, itu hal yang tidak bisa dihindari dalam perang. Dan logiskah, warga yang ribuan tahun hidup secara harmonis ditengah banyaknya perbedaan yang ada, tiba-tiba terhasut saling bunuh karena beda mazhab?.

Media-media pendukung teroris di Indonesia tidak pernah memperlihatkan militer Suriah yang secara dramatis melakukan safety corridor,  membantu ribuan warga Aleppo mengungsi sembari tetap membalas serangan-serangan pemberontak. Tidak pernah memperlihatkan warga Aleppo yang melarikan diri dari cengkraman pemberontak. Tidak pernah memperlihatkan suasana kehidupan warga Aleppo yang damai dan hidup layak sebelum pemberontak memasuki kota mereka dan tidak pula memperlihatkan adanya aksi besar-besaran warga Aleppo mendukung Bashar Assad diawal-awal terjadinya konflik berdarah di Aleppo.



Yang mereka blow up adalah foto anak-anak dan warga sipil yang menjadi korban dalam perang. Siapakah yang lebih dulu menjadikan Aleppo sebagai ajang pertempuran?. Siapakah yang lebih dulu memasuki Aleppo dengan memanggul senjata dan menyebar teror kepada warga?. Siapakah yang dengan mudah menghabisi nyawa warga di jalan-jalan yang kemudian mendokumentasikan dan menyebarnya untuk menakut-nakuti warga?. Selama diserang tentara Suriah dan Rusia apakah ada upaya dari pemberontak untuk menyelamatkan warga sipil agar tidak menjadi korban perang?. Apa ada kamp pengungsian yang dibuat oleh pemberontak untuk warga Aleppo?.








Ketika Suriah telah hampir mencapai targetnya membebaskan Aleppo, tiba-tiba dengan massif media-media propagandis teroris menunjukkan simpatiknya pada warga Aleppo dengan mengkampanyekan tagar save Aleppo dimedia-media sosial. Disaat yang sama mengutuk dan mengecam Suriah dan Rusia sebagai biang keladi tragedi kemanusiaan di Aleppo.

Siapakah yang sakit hati ketika Aleppo kembali di pangkuan Suriah?. Jawabannya, adalah kelompok pendukung pemberontak: Turki dan sekutunya di Timur Tengah, sejumlah negara Eropa, Amerika Serikat bahkan Israel, yang menyempatkan melakukan serangan udara ke kota Damaskus untuk mengalihkan perhatian militer Suriah ketika meraih keberhasilan besar di Aleppo. Apakah itu bukan bukti nyata adanya keterlibatan negara-negara pro Zionis itu dalam tragedi kemanusiaan di Suriah?.

Dan siapakah yang berbahagia?. Anda tidak akan menemukan video dan foto-foto selebrasi suka cita dan kegembiraan warga Aleppo ketika akhirnya pemberontak takluk dan Aleppo kembali berada dalam kontrol sepenuhnya Suriah pada media-media yang mengkampanyekan gerakan simpatik save Aleppo.







Aleppo kembali kepangkuan Suriah, meski dalam keadaan hancur lebur. Namun setidaknya, masih banyak warganya yang bisa diselamatkan. Bagaimanapun disetiap perang, warga sipillah yang paling merasakan penderitaan dari jahatnya perang.

Turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk warga sipil Aleppo yang telah gugur, juga untuk para pejuang yang telah menebus nyawanya dalam misi pembebasan kota Aleppo.





Turut berbahagia atas direbutnya kembali Aleppo dari tangan pemberontak. Selamat untuk Suriah, selamat untuk warga Aleppo. Puing-puing kota Aleppo akan menjadi saksi, siapa sebenarnya yang membangunnya, siapa yang sebenarnya menghancurkannya.






=====================================================
Source : id.abna24.com

TERBONGKAR! Video Viral “Putus Asa, Warga Aleppo Tebar Pesan Selamat Tinggal” Bohong





Peristiwa di Aleppo telah menimbulkan reaksi yang berlebihan di media sosial. Sebuah video yang menampilkan empat orang yang mengaku sebagai warga Aleppo dengan cepat tersebar luas di seluruh dunia. Keempat orang dalam video ini menyampaikan ‘pesan putus asa‘ kepada dunia karena merasa telah berada di ambang kematian.

RT melaporkan, setiap rekaman dalam video itu menampilkan pola narasi yang serupa, yaitu bahwa sedang terjadi genosida, pasukan Assad pergi dari satu kota ke kota lain untuk membunuh warga sipil dan tidak membebaskan tahanan, serta gambaran mengenai keberanian kelompok pemberontak di Aleppo yang berjuang melawan serangan yang diduga berasal dari Rusia.




Orang-orang ini adalah para blogger dan pembuat film independen yang secara konsisten mengangkat isu pemberontak.

Namun demikian, ada satu masalah: keempat orang ini ternyata bukanlah warga biasa, melainkan para aktivis dan pembuat film, yang memiliki akses jam tayang utama (prime time) di media-media mainstream.






Menurut pembawa acara ‘In the Now’ Anissa Naouai, hanya dibutuhkan sedikit keterampilan pencarian di internet untuk memverifikasi identitas mereka dengan cepat.

RT bahkan mengonfirmasi bahwa keempat orang yang muncul di video itu adalah warga sipil yang sama sekali tidak mengalami suasana ‘penembakan Rusia dan Suriah’ sebagaimana yang mereka sebutkan. Orang-orang ini adalah para blogger dan pembuat film independen yang secara konsisten mengangkat isu pemberontak di hadapan ribuan pengikut mereka di Twitter dan media sosial lainnya.

Belum lama ini, CNN bahkan mewawancarai Bilal Abdul Kareem, salah satu dari keempat orang yang membuat rekaman itu. Kareem adalah seorang pembuat film dokumenter dan jurnalis yang memiliki akses masuk ke kelompok pemberontak di Aleppo timur -tidak ada seorang pun sebelumnya yang memiliki akses semacam ini- termasuk akses menemui pemimpin baru kelompok pemberontak, Aby Al Abd, yang ia wawancarai tiga hari lalu.




Kemenangan Damaskus di Aleppo

Selama tiga minggu terakhir, tentara Suriah telah membebaskan lebih dari 98 persen wilayah Aleppo timur yang telah diduduki kelompok teroris sejak 2012. Sebanyak 100 ribu penduduk dari kota itu pun berhasil dibebaskan.

Pada Senin (12/12) Tentara Suriah secara resmi mengumumkan kemenangan mereka di Aleppo. Dalam kurun waktu 24 jam setelah pembebasan Aleppo, pusat rekonsiliasi Rusia telah mengevakuasi lebih dari 7.000 warga sipil, dan sebanyak 375 orang milisi mengaku menyerah.

“Dalam waktu 24 jam, pusat rekonsiliasi Rusia mengevakuasi 7.796 warga sipil dari wilayah Aleppo. Sebanyak 375 militan telah menyerahkan senjata mereka dan meninggalkan bagian barat kota tersebut,” tulis keterangan dari pusat rekonsiliasi.


Pertempuran Aleppo berlangsung lebih dari empat tahun sejak 19 Juli 2012. Dalam 24 jam terakhir menjelang kemenangan, sekitar 10 ribu hingga 13 ribu warga sipil telah meninggalkan kota. Dengan demikian, berdasarkan laporan, total pengungsi saat ini mencapai sekitar 130 ribu warga.




==========================
Source : IndonesiaRBTH

President Assad: Kemenangan Aleppo Historis, Titik Balik Utama

Bashar al-Assad -Syrian President.jpg



Presiden Bashar al-Assad pada Kamis (14/12)mengucapkan selamat pada rakyat Suriah atas pembebasan Aleppo, ketika teroris dievakuasi dari benteng terakhir mereka di kota itu.

Pembebasan kota Aleppo adalah "sejarah dalam pembuatan dan layak lebih dari ucapan kata selamat," katanya dalam sebuah video yang diposting di akun resmi media sosial kepresidenan.

Dia menggambarkan pembebasan tentara di Aleppo sebagai titik balik utama.

"Saya berpikir bahwa setelah pembebasan Aleppo kita akan berbicara tentang situasi seperti ... sebelum pembebasan Aleppo dan setelah pembebasan Aleppo," katanya.



===============
Source : http://islamtimes.org/id

Menlu Turki: Evakuasi Teroris dari Aleppo ‘Belum Selesai’

Mevlut Cavusoglu -Menteri Luar Negeri Turki.jpg


Turki pada Jumat (16/12) menegaskan bahwa evakuasi teroris dari sektor timur Suriah, Aleppo belum selesai.

"Evakuasi belum selesai dan masih banyak orang ingin meninggalkan daerah itu," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada konferensi pers di Ankara.

Sebanyak 6.462 orang termasuk 3.000 teroris telah meninggalkan timur Aleppo di sembilan konvoi selama 24 jam pertama operasi evakuasi, pusat rekonsiliasi Rusia, Jumat (16/12).

"Dalam 24 jam pertama operasi, pusat rekonsiliasi Rusia mengirim sembilan konvoi yang membawa 6.462 orang, termasuk lebih dari 3.000 teroris dan 301 orang yang terluka," kata pusat itu dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, pusat juga mengatakan bahwa penarikan teroris dan anggota keluarga mereka dari Aleppo, timur Suriah di bawah pengawasan prajurit dari pusat rekonsiliasi Rusia.

"Penarikan keluar teroris dan anggota keluarga mereka dari wilayah timur Aleppo menggunakan kendaraan terus hingga saat ini di bawah pengawasan prajurit dari pusat rekonsiliasi Rusia," ungkap pernyataan pusat Rekonsilisasi Rusia.




=========
Source : http://islamtimes.org/id

Terungkapnya kebohongan media Barat dalam konflik Suriah

Terungkapnya kebohongan media Barat dalam konflik Suriah


Jurnalis perempuan independen asal Kanada Eva Bartlett mengungkap kebohongan media Barat dalam konflik Suriah pada sebuah jumpa pers di Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini.

Dapatkan diskon Rp 300,000 untuk tiket libur Natal & Tahun baru-mu"Saya sudah sering ke Kota Homs, Maaloula, Latakia, dan Tartus lalu ke Aleppo, empat kali. Rakyat Suriah mendukung pemerintahnya dan itu adalah kebenaran. Apa pun yang kalian dengar dari media Barat justru kebalikannya," kata Bartlett, seperti dilansir Russia Today, Rabu (14/12).

"Dan dalam hal ini, apa yang kalian dengar dari media Barat, saya akan sebutkan--BBC, Guardian, the New York Times, dan seterusnya--tentang apa yang terjadi di Aleppo adalah bertolak belakang dengan kenyataan yang sebenarnya."

Berita- berita dari media arus utama, ujar Bartlett, sengaja menyampaikan berita bohong tentang apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Mereka menjelek-jelekkan pemerintahan Presiden Basyar al-Assad dan mengecam dukungan Rusia terhadap Damaskus.


kawah bekas serangan udara di aleppo suriah 2016 Handout Reuters


Seorang reporter laki-laki dari Aftenposten, koran terbesar di Norwegia, menanyakan kepada Bartlett apa yang dia maksud dengan kebohongan itu.

"Buat apa kami bohong, mengapa organisasi internasional yang ada di lapangan berbohong? Bagaimana Anda bisa menjelaskan dan menyebut kami semua pembohong?" tanya dia kepada Bartlett.

Wartawati asal Kanada yang sudah meliput di Suriah selama beberapa tahun sejak konflik pecah itu kemudian mengatakan, memang ada jurnalis-jurnalis jujur yang bekerja di media Barat, tapi media-media itu tidak melakukan verifikasi ke lapangan.

Bartlett kemudian menanyakan apa nama organisasi kemanusiaan internasional yang berada di Aleppo timur selama ini yang dijadikan narasumber media Barat. Wartawan Norwegia itu hanya diam saja dan Bartlett lalu menjawab sendiri pertanyaannya, "memang tidak ada."

"Organisasi-organisasi itu mengandalkan laporan dari Pemantau Hak Asasi suriah (SOHR) yang bermarkas di Coventry, Inggris, yang dikelola oleh satu orang. Mereka (media Barat) juga mengandalkan Helm Putih. Organisasi kemanusiaan yang didirikan oleh mantan militer Inggris dan didanai jutaan dolar oleh Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Barat," ungkap Bartlett.


white helmets huffington Post


"Organisasi itu (Helm Putih) bertujuan menyelamatkan warga sipil di Aleppo timur dan  Idlib..tapi nyatanya tidak seorang pun warga di Aleppo timur yang pernah mendengar nama mereka."

Sementara cuplikan video yang mereka buat, kata Bartlett, berisi anak-anak yang sudah beberapa kali muncul dalam sejumlah laporan lain.

"Seorang bocah perempuan bernama Aya muncul dalam sebuah video di bulan Agustus, lalu dia muncul lagi di bulan berikutnya dalam sebuah laporan lain di lokasi berbeda."

"Jadi Helm Putih tidak bisa dipercaya. SOHR tidak dapat dipercaya. 'Aktivis tak ingin diketahui namanya' juga tidak bisa dipercaya. Sekali dua kali mungkin bisa, tapi jika berkali-kali? Tidak bisa dipercaya. Jadi narasumber kalian di lapangan sebetulnya tidak ada," beber Bartlett.


Masjid Umayyah di Aleppo REUTERS/Omar Sanadiki

Seorang jurnalis asal koran Italia Corriere della Sera mempertajam pertanyaannya kepada Bartlett tentang apa perbedaan media Barat dan media Rusia dalam melaporkan konflik di Suriah. Selama ini stasiun televisi Rusia lebih sering menampilkan laporan tentang bantuan kemanusiaan dan upaya damai ketimbang menyalahkan pihak lain.

"Ini masih berhubungan dengan pertanyaan jurnalis Norwegia tadi yang menanyakan mengapa media Barat menyebarkan berita bohong tentang Suriah. Ini karena memang demikianlah agenda mereka. Jika mereka memberitakan hal yang sebenarnya di Suriah sejak awal maka kita tidak akan ada di sini membahas ini sekarang. Kita tidak akan melihat begitu banyak korban tewas."

Bartlett seolah mempertegas apa yang terjadi selama ini di Suriah adalah bagian dari perang propaganda negara Barat lewat media untuk menjatuhkan rezim Suriah sesuai kepentingan mereka.



======================

Putin: 'Next Step' Setelah Kemenagan Aleppo, Gencatan Senjata Nasional

Vladimir Putin. Russian President.jpg


Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa gencatan senjata nasional adalah langkah berikutnya untuk memulihkan perdamaian di Suriah setelah merebut kembali Aleppo di utara negara itu.




Berbicara ketika dalam perjalanan ke Jepang, Putin mengatakan dia telah mengusulkan perundingan perdamaian nasional Suriah dalam hubungan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Kamis (15/12).

Dia menyarankan ‘perundingan’ bisa diadakan di Kazakhstan.

"Pasukan Suriah telah mencapai keberhasilan sehingga rakyat Suriah dapat kembali pada kehidupan biasa mereka dan kembali ke rumah mereka, langkah selanjutnya adalah kesepakatan tentang menghentikan semua pertempuran, semua penembakan," orang kuat Rusia kepada wartawan.

Dalam konferensi pers yang sama, Putin menyalahkan teroris Takfiri ISIL yang merebut kembali Palmyra dalam seminggu terakhir karena kerjasama yang buruk antara pasukan koalisi Suriah, Rusia dan Barat.


==================
Source : http://islamtimes.org/id

Minggu, 09 Oktober 2016

Prof. Azyumardi Azra: Sunnah Syiah Bersaudara

Picture

"Sunni dan Syiah ini bersaudara. Sumbernya juga sama yaitu Alquran dan Hadist. Dan pertikaian-pertikaian itu hanya karena soal politik atau soal pengaruh saja" 

​(Prof Azyumardi Azra)






Seperti yang dilaporkan oleh reporter RRI Jember, Diana Arista, Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA menilai pertentangan paham antara Sunni dan Syiah di beberapa kawasan termasuk Bondowoso, merupakan tindakan yang tidak produktif, bahkan hanya menghabiskan energi. “Sunni dan Syiah ini bersaudara. Sumbernya juga sama yaitu Alquran dan Hadist. Dan pertikaian-pertikaian itu hanya karena soal politik atau soal pengaruh saja,” tuturnya usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa program Magister dan Doktor, di Institut Agama Islam Negeri Jember, Sabtu (17/9/2016)

Menurut mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah ini, Sunni dan Syiah harus menjalin komunikasi aktif demi kemaslahatan ummat. Pertentangan yang terjadi selama ini hanya akan menguntungkan pihak ketiga yang menginginkan NKRI terpecah dan memanfaatkan hal tersebut untuk menggantikan ideologi Pancasila.

“Kalau kaum Sunni dan Syiah ini ribut-ribut seperti ini apalagi di Indonesia, maka itu tidak akan menguntungkan bagi islam nusantara secara keseluruhan, karena kita sudah lihat permusuhan antara Sunni dan Syiah di Timur Tengah, di Pakistan itu merugikan ummat islam secara keseluruhan. Itulah yang ditunggu oleh orang-orang yang tidak suka dengan Islam. Dan yang dapat keuntungan negara yang membenci islam. Jadi jangan mau Indonesia ini jadi kancah pertarungan,” paparnya.

Prof. Dr. Azyumardi Azra menambahkan, bahwa perbedaan Sunni dan Syiah hanya soal politik. Sementara pijakan hukumnya sama-sama menggunakan ilmu fiqih yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum Islam.

“Perbedaan Sunni dan Syiah ini hanya soal politik, kalau fiqihnya sama aja. Sering orang sunni ekstrim bilang syiah menghalalkan kawin muth’ah, setelah saya tanya ke orang syiah ternyata gak ada. Kawin muth’ah itu hanya dulu waktu jaman perang. Justru sekarang yang mempraktekkan nikah muth’ah itu orang arab yang datang ke Cisarua, Bogor,” ungkapnya.

Beliau berpesan agar seluruh ummat islam khususnya di Indonesia untuk menjaga kerukunan. Sebab seluruh ummat islam bersaudara dan harus beriringan. Jangan sampai menuruti hawa nafsu yang akan menyebabkan ummat islam terpecah belah dan orang lain yang akan mengambil manfaat dari perpecahan tersebut.
“Islam ini bersaudara dan harus beriringan. Jadi jangan mau lah menurutkan hawa nafsu yang kemudian membuat ummat islam terpecah belah, berkelahi, dan itu akan diambil manfaatnya oleh orang lain,” pungkasnya.





Nama Para Syuhada Di Karbala Dalam Peristiwa Asyura

syahid-karbala




Nama-Nama Syuhada’ Karbala

Imam Husain bin Ali bin Abi tholib (Sayyidus Syuhada)



Anak-Anak Imam Ali As


  1. Abbas bin Ali (Abul Fadhl Abbas)
  2. Abdullah bin Ali
  3. Utsman bin Ali
  4. Ja’far bin Ali
  5. Muhammad bin Ali



Anak-Anak Imam Hasan As

  1. Qasim bin Hasan
  2. Abu Bakar bin Hasan
  3. Abdullah bin Hasan


Anak-Anak Imam Husain As

  1. Ali bin Husain, yang terkenal dengan Ali Akbar
  2. Abdullah bin Husain, yang terkenal dengan Ali Ashgar
 

Keluarga Bani Hasyim Lainnya

  1. ‘Aun bin Abdullah bin Ja’far
  2. Muhammad bin Abdullah bin Ja’far
  3. Ja’far bin Aqil
  4. Abdurrahman bin Aqil
  5. Abdullah bin Muslim bin Aqil
  6. Abu Abdillah bin Muslim bin Aqil
  7. Muhammad bin Abu Sa’id bin Aqil
 

Budak Imam Husein as

  1. Sulaiman
  2. Qorib
  3. Manjah


Sahabat Rasulullah saw
  1. Anas bin Harits
  2. Abdurrahman bin Abdu Rabbah Al-Anshari
 

Sahabat Imam Husain as

  1. Muslim bin Ausajah.
  2. Sa’ad bin Abdullah Al-Hanafi.
  3. Basyir bin Amr Al-Hadhromi.
  4. Yazid bin Hashin Al-Hamadani Al-Masyriqi.
  5. Imran bin Ka’ab Al-Anshori.
  6. Na’im bin Ajlan Al-Anshori.
  7. Zuhair bin Al-Qoin Al-Bajali.
  8. Amr bin Qortoh Al-Anshori.
  9. Habib bin Madzahir Al-Asadi.
  10. Al-Hur bin Yazid Ar-Riyahi.
  11. Abdullah bin Umair Al-Kalabi.
  12. Nafi’ bin Hilal Al-Bajali.
  13. Anas bin Kahil Al-Asadi.
  14. Qois bin Mashar As-Sidawi
  15. Abdullah bin Urwah Al-Ghifari.
  16. Abdurrahman bin Urwah Al-Ghifari.
  17. Jon, budak Abi Dzar Al-Ghifari.
  18. Syabib bin Abdullah An-Nahsyali.
  19. Al-Hajjaj bin Yazid As-Sa’di.
  20. Qosit bin Zuhair At-Taghlabi.
  21. Karsy bin Zuhair At-Taghlabi.
  22. Kinanah bin Atiq.
  23. Dhargamah bin Malik.
  24. Jawin bin Malik.
  25. Zaid bin Tsubait Al-Qoysi.
  26. Abdullah bin Yazid bin Tsubait Al-Qoysi.
  27. Ubaidillah bin Yazid bin Tsubait Al-Qoysi.
  28. Amir bin Muslim.
  29. Saif bin Malik.
  30. Zuhair bin Bisyr Al-Khots’ami.
  31. Badar bin Ma’qil Al-Ju’fi.
  32. Hajjaj bin Masruq Al-Ju’fi.
  33. Mas’ud bin Hajjaj.
  34. Putra Mas’ud bin Hajjaj.
  35. Mujammi’ bin Abdillah Al-Aaidi.
  36. Ammar bin Hassan bin Syuraih At-To’i.
  37. Hayyan bin Al-Harits As-Salmani Al-Azdi.
  38. Jundab bin Hajar Al-Khulani.
  39. Umar bin Kholid As-Soydawi.
  40. Said Maulahu.
  41. Yazid bin Ziyad bin Madzahir Al-Kindi.
  42. Zahir Maula Amr bin Hamaq Al-Khoza’i.
  43. Jablah bin Ali Asy-Syaibani.
  44. Salim Al-Kalabi.
  45. Aslam bin Katsir Al-Azdi.
  46. Qosim bin Habib Al-Azdi.
  47. Umar bin Ahduts Al-Hadhrami.
  48. Abu Tumamah Umar bin Abdillah As-So’idi.
  49. Handholah bin As’ad Asy-Syami.
  50. Abdurrahman bin Abdillah Al-Arhabi.
  51. Ammar bin Abi Salamah Al-Hamadani.
  52. Abbas bin Syabib Asy-Syakiri.
  53. Syudab, budak Syakir.
  54. Syubaib bin Al-Harits Bin Surai’
  55. Malik bin Abdillah bin Surai’
  56. Sawar bin Abi Hamir.





Surat Wasiat Imam Husain As dan Kepergiannya dari Madinah Ke Karbala

karbala



Imam berkata kepada Muhammad bin Hanafiah, “Tinggallah engkau di Madinah dan sampaikanlah berita kepadaku!” Lalu Imam menulis sebuah surat dengan kandungan seperti berikut ini.


Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, ini adalah wasiat yang diperuntukkan oleh Husain bin Ali kepada saudaranya, Muhammad bin Hanafiah.


 

 
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Tuhan yang Esa dan Ia tidak memiliki sekutu serta bahwasannya Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya dan ia membawa kebenaran dari sisi Allah. Aku bersaksi Bahwasannya surga dan neraka itu benar dan tiada keraguan akan kedatangan hari kiamat serta orang-orang yang mati akan dibangkitkan untuk dihisab dan diberi pahala atau hukuman.

Ketahuilah bahwa aku keluar dari Madinah bukannya atas dasar thugyan dan kesombongan serta mencari kesenangan atau membuat kerusakan dan kezaliman, melainkan tujuanku adalah membuat perbaikan pada umat kakekku.  Aku bermaksud untuk melakukan amar makruf nahi munkar dan menghidupkan sirah kakekku Rasulullah saw dan ayahku Ali bin Abi Thalib. Barangsiapa yang menerima hakku telah menerima hak Allah. Namun, apabila masyarakat mencegah untuk menerima kebenaran, aku akan bersabar hingga Allah mengadili antara aku dan mereka dan Allah adalah hakim yang terbaik.

Saudaraku! Inilah wasiatku untukmu. Taufikku berada di tangan Allah dan aku bertawakkal kepada-Nya dan menuju kepada-Nya.”[ Biharul Anwar, jilid 44, hal. 329.  بسم الله الرحمن الرحيم هذا ما اوصي به الحسين  بن علي  ابن ابي طالب  الي اخيه  محمد بن حنفيه  ان الحسين  يشهد  ان لا اله الا لله و حده لا شريك له و ان محمد عبده و رسوله جا ء با  لحق من عند الحق. وان الجنه و النار حق و ان الساعه اتييه لا ريب فيها و ان الله يبغث من في القبور و اني لم اخرج اشرا و لا بطرا و لا مفسدا و لا ظالما و انما خرجت لطلب  الا صلاح في امه جدي  اريد ان امر با لمعروف و انهي  عن المنكر و اسير  بسيره  جدي و ابي علي ابن ابي  طا لب  فمن قبلني بقبول الحق فا الله اولي با لحق و من رد علي ا صبر حتي يقضي الله  بيني و بين القوم با لحق و هو خير  الحاكمين  و هذا و صيتي  يا اخي! اليك و ما تو فيقي  الا با لله عليه تو كلت و اليه انيب.]




Imam Husain as mengucapkan perpisahan dengan makam Rasulullah saw dan ibunya, Fatimah, serta saudaranya, Imam Hasan as. Pada pertengahan malam 3 Sya’ban atau 28 Rajab tahun 60 Hijriah, Imam berangkat menuju Mekkah.  Keluarga, anak-anak, saudara, keponakan, saudara perempuan, anak-anak saudara perempuan, anak-anak paman, dan mayoritas Ahlulbait juga ikut serta dalam perjalanan ini. [ Biharul Anwar, jilid 44, hal. 329 ]

Kafilah Imam Husain as bergerak dengan begitu cepat. Setelah beberapa hari, Imam tiba di Mekkah dan tinggal di sebuah rumah.  Abdullah bin Zubair sebelumnya juga pergi ke Mekkah dan berlindung di Haram. Ia mengharapkan umat Islam membaiatnya.  Oleh karena itulah, Abdullah merasa terganggu dengan kedatangan Imam Husain as karena mengetahui bahwa dengan adanya Imam Husain as, tidak ada yang akan membaiat dirinya.



Masyarakat Mekkah mengetahui kedatangan Imam Husain as sehingga pergi menuju rumah Imam. Imam Husain berada di Mekkah sepanjang  bulan Sya’ban, Ramadhan, Syawwal, Dzulqa’dah, dan delapan hari dari Dzulhijjah sambil menantikan peristiwa yang mendatang




-- Source : http://syiahmenurutsyiah.com/

Jumat, 07 Oktober 2016

Doa untuk Non-Muslim yang Berbuat Baik

Doa untuk Non-Muslim yang Berbuat Baik



Islam mengajarkan berbuat baik kepada siapa saja, bahkan kepada apa saja. Pesan bahwa Rasulullah diutus sebagai penebar kasih sayang bagi seluruh alam (rahamtan lil alamin) merupakan legitimasi dari sikap tersebut. Sebagaimana pula Allah yang diyakini sebagai rabbul 'alamin (Tuhan bagi seluruh alam).


Begitu pula kepada nonmuslim. Islam memang memiliki garis tegas secara akidah yang berbeda dari agama-agama lain. Islam juga tak menoleransi semua pemikiran dan perilaku yang berseberangan dengan prinsip tauhid. Tapi bukan berarti perbedaan itu mesti merenggangkan tali silaturahim dan pergaulan secara wajar dalam masyarakat. 

Itu pula yang diteladankan Rasulullah. Beliau bergaul secara baik dengan siapa saja dan dari kelas mana saja. Hingga orang-orang yang tak mengikuti risalahnya pun menaruh simpatik kepadanya. Seperti terungkap dalam hadits dari Anas radliyallâhu ‘anh bahwa tatkala Nabi membutuhkan minum seorang pria dari kalangan Yahudi memberinya air. Rasulullah pun membalasnya dengan doa “JammalakaLlâh (semoga Allah memperelok dirimu)”. Berkat doa ini, orang Yahudi tersebut tak memiliki uban satu pun hingga akhir hayatnya.

Atas hadits ini ulama bersepakat tentang kebolehan mendoakan dzimmî (nonmuslim yang taat terhadap konstitusi), seperti doa atas kesehatan badannya, kelancaran rezekinya, sukses pekerjaannya, dan lain sebagainya. Demikian Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi (Imam Nawawi) dalam kitab Al-Adzkâr. Redaksi kalimat dan jenis bahasa doa bisa menyesuaikan konteksnya.

Imam Nawawi juga menjelaskan bahwa tak boleh mendoakan dzimmi dengan permohonan ampunan. Pendapat ini muncul karena secara teologi memang ada perbedaan antara Muslim dan nonmuslim). Tapi ia membolehkan doa-doa yang bersifat umum yang berkaitan dengan hal-hal duniawi.

يجوزُ أن يُدعى بالهداية وصحةِ البدن والعافية وشبهِ ذلك

“Boleh mendoakannya agar mendapat petunjuk, sehat badan, dan cukup rezeki, dan sejenisnya.” (Lihat Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkâr, Penerbit Darul Hadits, Kairo, Mesir)




-- Source : www.nu.or.id

Tradisi Bubur Asyura

aduk-bubur


Hasil gambar untuk bubur asyura
Warga Banjarmasin membuat bubur asyura dan akan dinikmati usai Salat Zuhur, (gambar oleh banjarmasinpost).



Hari Asyura (عاشوراء ) adalah hari ke-10 pada bulan Muharram dalam kalender Islam. Sedangkan asyura sendiri berarti kesepuluh.

Hari ini menjadi terkenal karena bagi kalangan Syi’ah dan sebagian Sufi merupakan hari berkabungnya atas kesyahidan Husain bin Ali, cucu dari Nabi Islam Muhammad pada Pertempuran Karbala tahun 61 H (680). Akan tetapi, Sunni meyakini bahwa Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Tuhan karena kaum Yahudi sudah terbebas dari Fira’un (Exodus). Menurut tradisi Sunni, Nabi Muhammad berpuasa pada hari tersebut.



Sejarah


Pada masa pra-Islam, ‘Asyura diperingati sebagai hari raya resmi bangsa Arab. Pada masa itu orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut ‘Asyura.

Dalam sejarah Arab, hari ‘Asyura (10 Muharram) adalah hari raya bersejarah. Pada hari itu setiap suku mengadakan perayaan dengan mengenakan pakaian baru dan menghias kota-kota mereka. Sekelompok bangsa Arab, yang dikenal sebagai kelompok Yazidi, merayakan hari raya tersebut sebagai hari suka cita.
Syahidnya Husain bin Ali

Tanggal 10 Muharram 61 H atau tanggal 10 Oktober 680 merupakan hari pertempuran Karbala yang terjadi di Karbala, Iraq sekarang. Pertempuran ini terjadi antara pasukanBani Hasyim yang dipimpin oleh Husain bin Ali beranggotakan sekitar 70-an orang melawan pasukan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Ibnu Ziyad, atas perintah Yazid bin Muawiyah, khalifah Umayyah saat itu.

Pada hari itu hampir semua pasukan Husain bin Ali, termasuk Husain-nya sendiri syahid terbunuh, kecuali pihak perempuan, serta anak Husain yang sakit bernama Ali bin Husain. Kemudian oleh Ibnu Ziyad mereka dibawa menghadap Khalifah di Damaskus, dan kemudian yang selamat dikembalikan ke Madinah.


Peringatan kesyahidan Husain di Indonesia

Tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali. Di Pariaman,Sumatera Barat upacara tradisional ini dikenal pula dengan istilah Tabut.


Asyura bagi Muslim Sunni

Sebelum Islam, Hari Asyura sudah menjadi hari peringatan dimana beberapa orang Mekkah biasanya melakukan puasa. Ketika Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, ia mengetahui bahwa Yahudi di daerah tersebut berpuasa pada hari Asyura – bisa jadi saat itu merupakan hari besar Yahudi Yom Kippur. Saat itu, Muhammad menyatakan bahwa Muslim dapat berpuasa pada hari-hari itu.

Di kalangan suku Banjar yang merupakan muslim Sunni di Kalimantan, Hari Asyura dirayakan ekspresi kegembiraan dengan membuat bubur Asyura yang terbuat dari beras dan campuran 41 macam bahan yang berasal dari sayuran, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Bubur Asyura tersebut akan disajikan sebagai hidangan berbuka puasa sunat Hari Asyura.

Asyura merupakan peringatan hal-hal di bawah ini dimana Muslim Sunni percaya terjadi pada tanggal 10 Muharram.

  • Bebasnya Nabi Nuh dan ummatnya dari banjir besar.
  • Nabi Ibrahim selamat dari apinya Namrudz.
  • Kesembuhan Nabi Yakub dari kebutaan dan ia dibawa bertemua dengan Nabi Yusuf pada hari Asyura.
  • Nabi Musa selamat dari pasukan Fir’aun saat menyeberangi Laut Merah.
  • Nabi Isa diangkat ke surga setelah usaha Roma untuk menangkap dan menyalibnya gagal.
Pembuatan bubur asyura masih menjadi tradisi sebagian kaum Muslim di Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) setiap tanggal 10 Muharram atau bulan Syura. Pembuatan bubur asyura itu umumnya dilakukan kaum ibu dengan bergotong royong dan untuk penyediaan bahan bakunya juga dengan cara bersama-sama.

Bahan baku utama bubur asyura tersebut, berupa beras, yang kemudian dalam memasaknya dicampur dengan berbagai bahan makanan lain, seperti kacang-kacangan dan sayuran, sehingga bagaikan Bubur Manado. Bubur asyura itu sesudah masak, warga dalam kelompok masyarakat tersebut memakannya secara bersama-sama pula, dengan memanggil kaum laki-laki, sekaligus membaca doa, memohon keselamatan dari Allah SWT.

Pembuatan bubur asyura, untuk mengenang dan sekaligus mengambil hikmah dari berbagai peristiwa bersejarah bagi kaum Muslim di dunia sejak Nabi Adam alaihi salam (AS), manusia pertama yang diciptakan Allah SWT hingga kenabian Muhammad SAW, rasul terakhir sampai akhir zaman.

Dalam sejarah besar bagi umat Islam yang berkaitan 10 Muharram tersebut, antara lain, pengampunan Allah SWTt terhadap Nabi Adam AS yang melanggar larangan makan buah khuldi, pada hari asyura.

Begitu pula diselamatkannya Nabi Ibrahim AS dari pembakaran Raja Nambrut serta Nabi Musa AS dari kejakaran tentara Fir’aun, seorang raja yang zalim lagi lalim itu, pada hari asyura. Selain itu, diselamatkannya ka’bah dari serangan tentara bergajah yang ingin menghancurkan “baitullah” (Rumah Allah), juga pada hari asyura.

Sementara itu, sejumlah ulama manhaj Salafi mengingatkan, pembuatan bubur asyura bukan perintah Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW, tapi hanya sebuah tradisi. Oleh karena itu, seperti KH Adnani dan ustadz H. A.Bakeri, pernah mengingatkan, kaum Muslim berhati-hati menyikapi hari asyura ataupun niat dalam pembuatan bubur asyura agar jangan sampai menimbulkan kesyirikan atau kemusyrikan, Tapi ini banyak ditentang di indonesia` (wiki)




Festival Tabuik, Tradisi Warga Pariaman (Sum-Bar) Menyambut Hari Asyura

tabuik


Masyarakat Pariaman, Sumatera Barat memiliki tradisi unik menyambut hari asyura yakni Festival  tahunan Tabuik. Festival ini diperkirakan telah berumur hampir seratus tahun, dan telah ada sejak abad ke-19 Masehi.


Perhelatan tabuik merupakan bagian dari peringatan hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Hussein bin Ali saat pecah perang Karbala yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.
Tabuik sendiri diambil dari bahasa arab ‘tabut’ yang bermakna peti kayu. Nama tersebut mengacu pada legenda tentang kemunculan makhluk berwujud kuda bersayap dan berkepala manusia yang disebut buraq. Legenda tersebut mengisahkan bahwa setelah wafatnya cucu Nabi, kotak kayu berisi potongan jenazah Hussein diterbangkan ke langit oleh buraq.

Berdasarkan legenda inilah, setiap tahun masyarakat Pariaman membuat tiruan buraq yang sedang mengusung tabut di punggungnya.

Menurut kisah yang berkembang  di tengah masyarakat, ritual ini diperkirakan muncul di Pariaman sekitar tahun 1826-1828 Masehi. Tabuik pada masa itu masih kental dengan pengaruh dari Timur Tengah yang dibawa oleh masyarakat keturunan India penganut Syiah.

Pada tahun 1910, muncul kesepakatan antar nagari untuk menyesuaikan perayaan Tabuik dengan adat istiadat Minangkabau, sehingga berkembang menjadi seperti yang ada saat ini.

Tabuik ada dua macam, yaitu Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Keduanya berasal dari dua wilayah berbeda di Kota Pariaman. Tabuik Pasa (pasar) merupakan wilayah yang berada di sisi selatan dari sungai yang membelah kota tersebut hingga ke tepian Pantai Gandoriah. Wilayah Pasa dianggap sebagai daerah asal muasal tradisi tabuik. Adapun tabuik subarang berasal dari daerah subarang (seberang), yaitu wilayah di sisi utara dari sungai atau daerah yang disebut sebagai Kampung Jawa.

Awalnya, tabuik memang hanya ada satu, yaitu tabuik pasa. Sekitar tahun 1915, atas permintaan segolongan masyarakat, dibuat sebuah tabuik yang lain. Atas kesepakatan para tetua nagari, tabuik ini harus dibuat di daerah seberang Sungai Pariaman.

Karenanya, tabuik yang kedua ini diberi nama tabuik subarang. Salah satu riwayat sesepuh masyarakat mencatat kejadian tersebut diperkirakan terjadi tahun 1916, tetapi ada pula riwayat yang menyebutkan tahun 1930. Pembuatan tabuik subarang tersebut tetap mengikuti tata cara yang sebelumnya telah berlaku di wilayah Pasa.

Mulai tahun 1982, perayaan tabuik dijadikan bagian dari kalender pariwisata Kabupaten Padang Pariaman. Karena itu dilakukan berbagai penyesuaian salah satunya dalam hal waktu pelaksanaan acara puncak dari rangkaian ritual tabuik ini. Jadi, meskipun prosesi ritual awal tabuik tetap dimulai pada tanggal 1 Muharram, saat perayaan tahun baru Islam, tetapi pelaksanaan acara puncak dari tahun ke tahun berubah-ubah, tidak lagi harus pada tanggal 10 Muharram.

Rangkaian tradisi tabuik di Pariaman terdiri dari tujuh tahapan ritual tabuik, yaitu mengambil tanah, menebang batang pisang, mataam, mengarak jari-jari, mengarak sorban, tabuik naik pangkek, hoyak tabuik, dan membuang tabuik ke laut.

Prosesi mengambil tanah dilaksanakan pada 1 Muharram. Menebang batang pisang dilaksanakan pada hari ke-5 Muharram. Mataam pada hari ke-7, dilanjutkan dengan mangarak jari-jari pada malam harinya. Pada keesokan harinya dilangsungkan ritual mangarak saroban.

Pada hari puncak, dilakukan ritual tabuik naik pangkek, kemudian dilanjutkan dengan hoyak tabuik. Hari puncak ini dahulu jatuh pada tanggal 10 Muharram, tetapi saat ini setiap tahunnya berubah-ubah antara 10-15 Muharram, biasanya disesuaikan dengan akhir pekan. Sebagai ritual penutup, menjelang maghrib tabuik diarak menuju pantai dan dilarung ke laut. (suara)

Mokhtar Bin Abu Ubaidah Al-Tsaqafi

mukhtar-saqafi



Mokhtar Al-Tsaqafi adalah salah satu tokoh terkemuka dalam pergerakan pasca Peristiwa Asyura. Ketika Peristiwa Karbala terjadi, Mokhtar ada di penjara. Siapapun yang mengenal tokoh ini dapat mengetahui pesan kebangkitan Imam Husein as. Mengapa Mokhtar mampu membalas para pembunuh Imam Husein as? Siapakah Mokhtar sehingga bisa melanjutkan gerakan Imam Husein as?

Mokhtar bin Abu Ubaidah Tsaqafi pada awal tahun hijriah atau 622 masehi, lahir ke dunia. Beliau lahir di tengah keluarga Arab terkemuka. Dalam sejarah disebutkan bahwa Mokhtar adalah sosok yang berani, bijak dan pintar. Bahkan beliau berulangkali menunjukkan kepiawaian dan kecerdasannya dalam berbagai perang.

Mokhtar Tsaqafi juga disebut-sebut sebagai sahabat setia Imam Husein as yang mempunyai pengaruh besar di Kufah. Ketika Ubaidillah bin Ziyad berkuasa di Kufah, Mokhtar dijebloskan dalam penjara. Bahkan ia mendekam di penjara hingga pasca Karbala. Menurut sejarah, Mokhtar baru dibebaskan dari penjara, lima tahun setelah Peristiwa Asyura.


Setelah bebas, Mokhtar mengkoordinasi massa untuk membalas pembantaian penguasa saat itu atas Imam Husein as. Pada waktu yang tepat, Mokhtar berhasil membangkitkan masyarakat melalui gerakan perlawanannya di tahun 66 hijriah atau 685 masehi. Dalam gerakan itu, Mokhtar mampu menundukkan kota Kufah dan mengendalikan pemerintah selama 18 bulan. Setelah Kufah berhasil dikuasai, Mokhtar menerapkan hukum qishas atau eksekusi atas pembantai-pembantai Imam Husein as di Karbala. Di masa itu, Mokhtar juga berhasil menundukkan berbagai wilayah lainnya. Akan tetapi pada akhirnya, Mokhtar gugur syahid saat berperang dengan pasukan Mus’ab bin Zubeir pada tahun 67 hijriah (686 masehi).

Allamah Majlisi yang juga salah satu ulama terkenal asal Iran mengatakan, “Mokhtar menyampaikan kemuliaan-kemuliaan Ahlul Bait as. Bahkan ia meyakini bahwa Ahlul Bait adalah sosok-sosok yang paling layak sebagai pemimpin pemerintah. Beliau juga merasa sedih atas segala musibah yang terjadi pada Ahlul Bait as.” Penulis lainnya asal Mesir, Taufiq Abu A’lam, ketika berbicara tentang perjuangan Mokhtar Al-Tsaqafi mengatakan, ” Di antara sikap tegas dan kebangkitan dalam menyikapi sejarah yang kelam adalah langkah obyektif Mokhtar Al-Tsaqafi.”




Rabu, 28 September 2016

Apakah Anak-Anak Nabi Adam As Dikawinkan Dengan Saudara Sekandungnya?

kabel


Berkenaan dengan pernikahan anak-anak Adam terdapat dua pandangan di kalangan ulama Islam:


  1. Pada waktu itu, karena hukum keharaman pernikahan antara saudara dan saudari belum lagi diturunkan dari sisi Tuhan dan juga lantaran generasi manusia tidak dapat dipertahankan dan lestari kecuali melalui jalan ini maka pernikahan berlangsung di  antara saudara dan saudari, putra dan putri Adam.
  2. Pandangan lainnya adalah karena pernikahan dengan saudara/i yang mahram (saudara/i seibu-seayah, sesusuan) merupakan sebuah perbuatan tercela dan tidak terpuji, pernikahan anak-anak Adam antara satu dengan yang lain tidak mungkin terlaksana. Dan anak-anak Adam menikah dengan gadis-gadis dari bangsa dan generasi yang lain yang ada di muka bumi. Setelah menikah, anak-anak mereka menjadi paman atas yang lainnya, mereka melakukan hubungan suami-istri dan melalui jalan ini generasi manusia berkembang.



Dari dua pandangan ini pandangan pertama yang mendapatkan dukungan dari Allamah Thabathabai penulis Tafsir al-Mizan.

Mengenai pertanyaan semacam ini telah mengemuka semenjak dulu kala yang ingin mencari tahu bahwa dengan siapakah anak-anak Adam menikah? Apakah mereka menikah dengan saudari-saudari mereka sendiri? Apakah mereka menikah dengan istri-istri yang berasal dari kalangan malaikat atau jin? Apakah mereka menikah dengan manusia-manusia lainnya? Apabila mereka menikah dengan saudari-saudarinya sendiri bagaimana perbuatan ini dapat dibenarkan sementara pernikahan di antara saudara dan saudari diharamkan pada seluruh agama dan syariat?

Berkenaan dengan hal ini di antara ulama Islam terdapat dua pendapat dan masing-masing untuk menyokong pendapat mereka mengemukakan dalil-dalil al-Qur’an.

Sekarang mari kita simak secara global masing-masing dari dua pendapat ini:

Pertama, Mereka menikah dengan saudari-saudari mereka sendiri. Mengingat pada masa itu (awal penciptaan) hukum keharaman pernikahan antara saudara dan saudari belum lagi diturunkan oleh Allah Swt dan dari sisi lain tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh untuk melestarikan generasi manusia kecuali melalui jalan ini, maka pernikahan antara sesama mereka terlaksana. Karena yang berhak menetapkan aturan dan hukum merupakan hak prerogatif Tuhan sebagaimana hal ini termaktub dalam al-Qur’an,“Inilhukuma illa Allah” (Tiada hukum kecuali hukum Allah Swt, Qs. Yusuf [10]:40)

Allamah Thabathabai Ra dalam hal ini berkata, “Pernikahan berlangsung pada tingkatan awal setelah penciptaan Adam dan Hawa; artinya pada anak-anak pertama Adam dan Hawa terdapat saudara-saudari. Dan putri-putri Adam menikah dengan putra-putranya. Karena pada masa itu, seluruh generasi manusia terbatas pada anak-anak Adam ini. Karena itu, tidak ada masalah (kendati pada masa kita sekarang ini boleh jadi pernikahan antara saudara dan saudari merupakan sesuatu yang mengagetkan) tapi masalah ini terkait dengan sebuah masalah penetapan hukum dan tugas untuk menetapkan hukum merupakan hak prerogatif Tuhan karena itu Dia dapat menghalalkan sebuah perbuatan pada suatu masa tertentu dan mengharamkanya pada masa lain.[1]

Menurut Ayatullah Makarim Syirazi dalam Tafsir Nemune bahwa meyakini pandangan semacam ini bukan merupakan sesuatu yang aneh, “Tidak ada masalah untuk sementara waktu karena sifatnya emergensi, pernikahan semacam ini tidak memiliki halangan dan hukumnya boleh bagi sebagian orang dan haram abadi bagi sebagian lainnya.[2]

Pendukung pendapat ini juga menyodorkan dalil-dalil al-Qur’an untuk menguatkan pandangan mereka bahwa Allah Swt berfirman: “Dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.“[3] (Qs. Al-Nisa [4]:1)

Di samping itu, terdapat dua riwayat yang dinukil oleh Thabarsi dalam “Ihtijâj” dari Imam Sajjad As yang menyokong pandangan ini.[4]


Kedua, Pendapat lainnya yang menegaskan kemustahilan pernikahan di antara anak-anak Adam antara satu dengan yang lain. Alasannya adalah karena pernikahan dengan mahram (saudara/i seibu-seayah, sesusuan) merupakan sebuah perbuatan tercela dan tidak terpuji serta dalam pandangan syariat adalah haram hukumnya. Anak-anak Adam menikah dengan gadis-gadis yang berasal dari jenis manusia akan tetapi dari bangsa dan generasi lain yang merupakan keturunan dari generasi-generasi sebelumnya yang hidup di muka bumi. Kemudian anak-anak mereka menjadi kemenakan, setelah itu pernikahan terjadi di antara mereka.

Pendapat ini mendapat sokongan dari sebagian riwayat; karena keturunan Adam bukan merupakan manusia pertama di muka bumi, melainkan terdapat manusia-manusia lainnya yang hidup di muka bumi. Namun ucapan ini tidak sebangun dengan ayat-ayat al-Qur’an secara lahir. Lantaran sesuai dengan ayat al-Qur’an keturunan manusia hanya berasal dari dua manusia ini. Karena itu pada hakikatnya riwayat-riwayat semacam ini berseberangan dengan penegasan al-Qur’an dan kita tidak dapat menerima riwayat-riwayat semacam ini.

Dari penalaran-penalaran ini dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan ayat-ayat al-Qur’an pandangan bahwa Habil dan Qabil menikah dengan istri-istri dari kalangan malaikat atau jin juga tidak dapat diterima. Karena secara lahir ayat ini menyatakan bahwa keturunan manusia hanya melalui dua orang ini (Adam dan Hawa).[5] Dan apabila melalui orang lain keturunan Adam dapat dilestarikan maka redaksi ayat harusnya berkata, “Dari keduanya (Adam dan Hawa) dan selain keduanya…”

Allamah Thabathabai Ra dalam hal ini berkata, “Keturunan manusia yang ada sekarang ini hanya berujung pada Adam dan istrinya. Dan selain keduanya tiada lagi campur tangan manusia lain dalam melestarikan keturunan anak manusia.”[6] Karena itu, kita harus menerima riwayat-riwayat yang sejalan dan selaras dengan ayat-ayat al-Qur’an dan pandangan yang sejalan dengan al-Qur’an adalah pandangan dan pendapat pertama. [IQuest]


Catatan Kaki

  1. Tafsir Al-Mizân, jil. 4, hal. 216.
  2. Tafsir Nemune, jil. 3, hal. 247.
  3. “Wabattsa minhumâ rijalân katsiran wa nisâan.” (Qs. Al-Nisa [4]:1)
  4. Al-Ihtijâj, jil. 2, hal. 314.
  5. “Wabattsa minhumâ rijalân katsiran wa nisâan.” (Qs. Al-Nisa [4]:1)
  6. Tafsir Al-Mizân, jil. 4, hal. 216.