Kelompok wahabi yang berpaham takfirisme melakukan pembelaan atas alasan mereka mengapa tidak memberikan pembelaan terhadap ketertindasan rakyat Gaza Palestina yang sedang mengalami agresi militer Israel yang telah menewaskan ratusan rakyat sipil Gaza. Tala’at Zahran, salah seorang mufti Wahabi di Mesir, menyatakan bahwa rakyat Gaza adalah orang-orang Syiah sehingga kaum muslimin tidak perlu memberikan dukungan atau pembelaan atas mereka. Kontan pernyataan tersebut, menuai kontroversi dan kecaman.
Pernyataan Mufti tersebut bermula dari pertanyaan seorang penanya yang bertanya secara live, “Apa kewajiban kita sebagai muslim menyikapi kejadian di Gaza? Apakah wajib bagi setiap muslim untuk memberikan pertolongan dan bantuan kepada penduduk Gaza yang sedang menghadapi kekejian Israel?”
Mufti tersebut memberikan jawaban, “Pertama, khalifah (maksudnya Abu Bakar al Baghdadi, pemimpin ISIS), mendiamkan masalah ini. Kalau sekiranya rakyat Gaza memang wajib mendapatkan pertolongan, khalifah pasti akan mengirimkan pasukannya untuk menghadapi Israel dan memberikan perlindungan dan pembelaan kepada rakyat Gaza. Kedua, rakyat Gaza bukan hanya tidak memberikan baiat kepada khalifah, mereka tidak memiliki amir dan juga bendera, bahkan mereka sesungguhnya adalah orang-orang Syiah. Ini dibuktikan dengan adanya kerjasama mereka dengan Iran. Mereka menggunakan senjata-senjata yang berasal dari Iran untuk menyerang Israel yang kemudian menyebabkan Israel melakukan agresi militer terhadap warga sipil.”
Kelompok ISIS yang mengklaim kekhalifaan Islam mendapat kecaman dan protes dari umat Islam di seluruh dunia, karena tidak memberikan respon apa-apa atas kekejian Israel atas penduduk Gaza. Kalau sekiranya mereka memang kelompok Islam yang berjihad untuk membela kepentingan kaum muslimin sudah semestinya mereka melakukan pembelaan terhadap kaum muslimin di Gaza yang mengalami penindasan.
Sumber: Abna