Syair Imam Syafi'I atas kesyahidan Imam Husain bagian 2 :
Tuanku, penghulu orang-orang merdeka.
Wahai mukjizat sejarah, wahai rahasia wujud.Wahai Tuan yang menuntaskan kehausan jasad... dahaga hati.
Wahai Tuan, telah kau korbankan jiwamu demi tegaknya syariat yang agung ini... demi kemanusiaan.
Tuanku, orang-orang yang berduka atasmu sangat merindu bertemu denganmu... mengharap karamahmu.
Engkau yang pemurah, dermawan & mulia.
Sungguh engkau telah berderma dengan jiwamu, betapa sangat mahalnya,[berkorban] dengan keluargamu, mulia niat mereka.
Dengan potongan hatimu, wahai betapa pedih hatimu.
Demi siapa itu, wahai Tuanku?
Bukankah demi untuk membebaskan makhluk ini...
Memang benar, engkau telah menazarkan jiwamu sebagai korban untuk memberi kehidupan kepada semua manusia.Engkau [rela] kehausan demi memberi mimum yang lain... merelakan keluargamu terantai, padahal mereka adalah orang-orang merdeka.
Semua itu demi membebaskan para pencintamu dengan mereka.
Bahkan [membebaskan] semua belenggu anak Adam yang tertawan Tuanku, wahai mata kehidupan... wahai simbol kemuliaan
Belum pernah kami menyimpan kebaikan selain kebaikanmu yang akan datang.
Kemuliaan bagi jiwa-jiwa yang berduka ini... yaitu syafaatmu
Kepadamu wahai Tuanku kami persembahkan milik kami, kami berharap anda menerimanya.
0 komentar:
Posting Komentar