Sudahkah Anda Bershalawat???

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)” HR an-Nasa’i (no. 1297)

Keutamaan Shalawat Kepada Nabi

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا {56}

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. 33:56)

Ahlul Bait

مَثَلُ أَهْلِ بَيْتِي مَثَلُ سَفِيْنَةِ نُوْحٍ مَنْ رَكِبَهَا نَجَا وَمَنْ تَخَلَّفَ عَنْهَا غَرِقَ

“Perumpamaan Ahlul baitku seperti kapal nabi Nuh, barangsiapa yang menaikinya maka dia akan selamat dan barangsiapa yang enggan maka dia akan tenggelam (binasa).”

Senin, 17 November 2014

Burung Itu Memberinya Minum

Seoraang raja tengah duduk dihadapan hidangan dan bersiap untuk menyantap makanan.
Tiba - tiba, seekor burung hinggap ditengah hidangan tersebut dan mengambil makanan yang diletakkan dihadapan sang raja, lalu pergi.
Raja pun terkejut.
Bersama menteri dan prajuritnya, sang raja kemudian mengendarai kudanya dan mengejar burung itu.
Mereka terus mengikuti burung itu hingga ke tengah gurun.
Mereka melihat burung itu terbang ke balik gunung.
Karena itu, sang raja bersama para menteri dan prajuritnya mendaki gunung itu.
Dibalik gunung, mereka melihat seorang lelaki dengan rantai yang membelenggu kedua tangan dan kakinya.
Sementara, burung itu hinggap diatas kepala lelaki itu dan mengoyak daging (makanan sang raja) dengan paruh dan cakarnya, lalu meletakkannya ke mulut lelaki itu.
Saat lelaki itu kenyang, burung tersebut terbang dan pergi untuk memenuhi paruhnya dengan air.
Ia lalu membawa air itu dan menuangkannya ke mulut lelaki tersebut.
Lantas, burung itu terbang dan pergi.
Sang raja dan orang - orang yang bersamanya menemui lelaki itu dan melepaskan belenggu besi tersebut.
Mereka kemudian menanyakan peristiwa yang menimpa laki - laki itu.
Dia menjawab "Saya adalah seorang pedagang. Sekelompok perampok telah merampas semua harta dan barang dagangan saya. Kemudian, mereka megikat saya di tempat ini. Setiap hari, burung itu datang pada saya sebanyak dua kali. Ia membawakan makanan dan minuman untuk saya, agar saya tidak kelaparan."
Sang raja kemudian menjadi sadar (akan kebesaran dan kasih sayang Allah terhadap hamba - hamba-Nya).
Kemudian, dia meninggalkan tampuk kekuasaannya dan pergi ke sebuah tempat sunyi serta sibuk beribadah hingga wafat.
Sumber : Buku KISAH - KISAH ALLAH

Dialog Sayyidina Ali bin Abi Thalib R.A dengan Seorang Yahudi (Bagian 1)

Bismillahirrahmanirrahim. Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. dikenal merupakan sosok yang memiliki keluasan ilmu pengetahuan. RasulullahSAW bersabda : “Aku kota ilmu dan Ali adalah gerbangnya.”
Ketika Sayyidina Ali diangkat menjadi khalifah dan umat Islam membaiatnya,beliau pergi ke masjid dengan memakai sorban dan selendang Rasulullah SAW dan memakai sandal Rasulullah SAW serta membawa pedang Rasulullah SAW lalu beliau naik mimbar dan duduk diatasnya sambil menyilangkan jari-jari kedua tangannya dan meletakkan dekat perut.
Kemudian beliau berkata : “Ma’asyirannas… bertanyalah kepadaku sebelum kalian kehilanganku. Inilah wadah ilmu. Inilahair liur Rasulullah SAW. Inilah yang Rasulullah SAW tuangkan kepadaku berkali-kali. Bertanyalah kepadaku, karena aku mempunyai ilmu orang-orang terdahulu dan orang-orang yangakan datang…”
Perbandingan antara Rasulullah SAW dengan Para Nabi AS
Dari Musa bi Ja’far, dari ayahnya Ja’far Shadiq, dari ayah-ayahnya, dari al-Hussein bin Ali bin Abi Thalib, dikatakan bahwa seorang Yahudi dari Syam pernah membaca Taurat, Zabur, Injil dan kitab-kitab para Nabi AS, juga banyak mengetahui argumentasi mereka, datang ke sebuah majelis para sahabat Rasulullah SAW di antara mereka ada Sayyidina Ali, Ibnu Abbas r.a., dan Abu Ma’bad al-Juhani.“Wahai umat Muhammad, kalian tidak tinggalkan satu derajat atau satu keistimewaan yang ada pada seorang nabi melainkan kalian berikan pula pada nabi kalian,” ujarnya.
Lalu Yahudiitu bertanya, “Apakah kalian akan menjawab pertanyaan-pertanyaanku ini?”
“Benar,” Jawab Sayyidina Ali. “Tidaklah Allah SWT memberikan suatu derajat dan keistimewaan kepada seorang nabi atau rasul melainkan Allah berikan juga semuanya kepada Nabi Muhammad SAW, bahkan Dia melebihkannya atas para nabi berlipat ganda.”
"Apakah engkau siap menjawab pertanyaanku?” tanyanya.
Sayyidina Ali menjawab, “Ya. Aku akan sebutkan dihadapanmu sekarang juga tentang keistimewaan Rasulullah SAW sehingga kaum muslimin senang dan orang-orang yang ragu tidak akan meragukannya lagi. Dan Rasulullah SAW pada saat menyebutkan keistimewaan dirinya selalu berkata, ‘tidak bermaksud bangga (wa la fakhr).’ Dan aku menyebutkan keistimewaan-keistimewaan beliau tanpa menjatuhkan dan mengurangi kedudukan para Nabi AS, namun sekedar mensyukuri Allah Azza Wajalla atas anugerah yang Dia berikan kepada Baginda Muhammad SAW seperti yang diberikan kepada para nabi bahkan Allah SWT melebihkan beliau.”
1. Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Adam AS
“Aku akan bertanya kepadamu, siapkanlah jawabannya!” Ujar orang Yahudi itu.
“Sampaikan pertanyaanmu.” Tegas Sayyidina Ali.
Yahudi berkata, “Lihatlah Adam AS, Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadanya. Apakah Allah SWT berbuat sama terhadap Muhammad?”
Sayyidina Ali menjawab, “Ya. Ketika Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam AS bukan berarti mereka menyembah Adam AS, tetapi mereka mengakui keutamaan Adam AS dan karena kasih sayang Allah kepadanya. Namun, Muhammad SAW telah diberi kehormatan yang lebih dari itu. Allah SWT bershalawat atasnya di alam Jabarut dan juga seluruhnya. Bahka Allah menjadikan shalawat atasnya sebagai suatu ibadah bagi orang-orang mukmin. Itu adalah suatu keistimewaan Muhammad SAW, wahai orang Yahudi.” Jawab Sayyidina Ali.
Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya Allah telah mengampuni Adam setelah melakukan kesalahan.” Kata si Yahudi.
“Benar. Allah memberikan ampunan kepada Muhammad tanpa beliau melakukan kesalahan. Allah azza wa jalla telah berfirman, ‘Allah hendak mengampunimu dosa yang telah lalu dan yang akan datang.’ (QS. Al-Fath : 2).
“Sesungguhnya Muhammad SAW di hari kiamat kelak tidak akan membawadosa dan tidak dituntut karena dosa.”
2. Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Idris AS
Yahudi berkata, “Lihatlah Idris AS, Allah telah mengangkatnya ke tempat yang tinggi dan memberinya makanan surga setelah dia wafat.”
Sayyidina Ali menjawab, “Ya, itu benar. Muhammad SAW telah diberi sesuatu yang lebih dari itu. Sesungguhnya AllahSWT telah berfirman, ‘Dan telah Kami angkat sebutanmu.’ (QS. Al Insyiroh : 4).
Itu sudah cukup untuk dijadikan suatu kemuliaan. Kalau Idris AS diberi makanan surga setalah di wafat, maka Muhammad SAW diberi makanan surga ketika masih hidup di dunia. Pernah ketika beliau lapar, maka datang Malaikat Jibril menemuinya membawa hidangan dari surga. Hidangan itu ternyata bertahlil, bertasbih, bertahmid dan bertakbir di tangan beliau. Kemudia beliau memberikannya kepada ahlul baitnya, lalu hidangan itu juga bertahlil, bertasbih, bertahmid dan bertakbir. Malaikat Jibril berkata bahwa hidangan ini hadiah dari surga yang diberikan Allah SWT khusus kepada Muhammad SAW. Hidangan ini tidak layak kecuali kepada Nabi dan penggantinya.”
3. Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Nuh AS
“Lihatlah Nabi Nuh AS. Dia bersabar karena Allah SWT, dan dia memaafkan kaumnya disaat mereka mendustakannya.” Kata si Yahudi. “Ya, itu benar!” jawab Sayyidina Ali. “Demikianlah pula Nabi Muhammad SAW bersabar karena Allah telah memaafkan kaumnya pada saat mereka mendustakannya, mengusirnya dan melemparinya dengan kerikil.
Abu Lahab pernah meletakkan di atas kepalanya kotoran, lalu Allah memerintahkan Malaikat Ja’abil (malaikat penjaga gunung) untuk menemui baginda Muhammad SAW. Malaikat Ja’abil mengatakan kepada baginda Muhammad SAW, ‘bahwa dirinya diperintahkan oleh Allah untuk mentaatimu. Apabila Engkau ingin agar aku menghimpit mereka dengan gunung, maka akan aku binasakan mereka.” Kata Malaikat Ja’abil.“Aku diutus sebagai rahmat.” Kata beliau.
Nabi bahkan mendoakan mereka, “Ya, Allah, berilah umatku ini hidayah karena mereka belum mengetahui.”
Orang Yahudi itu kembali berkata, “Nabi Nuh AS berdoa kepada Tuhannya, lalu turunlah hujan deras dari langit.”
“Ya itu benar. Nabi Nuh AS berdoa dalam keadaan marah sementara hujan deras diturunkan Allah SWT karena kasih sayang.” Jawab Sayyidina Ali. “Ketika Nabi Muhammadhijrah ke Madinah, datang penduduk Madinah pada hari Jum’at kepada beliau. ‘Wahai Rasulullah, sudah lama hujan tidak turun. Pohon-pohon menguning (kering), dedaunan berjatuhan,’ keluh mereka.
Lalu beliau mengangkat kedua tangannya, sehingga tampak putih lipatan pangkal kedua tangannya.
Langit yang semula bersih tidak berawan, tiba-tiba berubah menjadi gelap dan turunlah hujan yang deras, begitu derasnya sehingga seorang pemuda yang gagah perkasa hampir mati karena pulang ke rumahnya karena derasnya hujan yang mengakibatkan banjir.
Kejadian itu berlangsung selama seminggu.
Mereka kembali mendatangi beliau pada hari Jum’at berikutnya, “Ya Rasulullah, ruamh-rumah menjadi hancur, kendaraan dan transportasi terhenti.” Keluh mereka lagi.
Beliau tersenyum sejenak, “Beginilah cepatnya manusia bosan.” Kata beliau.
Lalu beliau berdoa,“Ya Allah, jadikanlah ini semua menguntungkan kami dan tidak membahayakan kami.”
Maka hujanpun mulai reda di sekitar kota Madinah sedangkan di kota Mandinah sendiri hujan berhenti total. Itulah mukjizat Nabi Muhammad SAW.”
4. Perbandingan Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Hud ASYahudi berkata, “Lihatlah Nabi Hud AS, karena Allah SWT telah menolongnya dengan mengirimkan angin, apakah Allah berbuat yang serupa terhadap Nabi Muhammad?” Tanyanya.“Ya itu benar!” Jawab Sayyidina Ali. “Nabi Muhammad SAW telah diberitahu sesuatu yang lebih dari itu.
Allah juga telah menolonngnya dari musih-musuhnya dengan angin dalam perang Khandaq.
Allah mengirimkan anging kencang sehingga kerikil-kerikil berterbangan, lebih dari itu Allah memperkuat pasukan beliau dengan delapan ribu pasukan malaikat.
Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah atas kalian, ketika datang kepada kalian tentara-tentara, lalu Kami kirim kepadamereka angin dan pasukan yang tidak kalian lihat.” (QS Al- Ahzab : 9).

Minggu, 16 November 2014

Cerita Di Balik Kaca Mata Habib Umar Bin Hafidz

Habib Umar memilih untuk menjadi pelanggan sebuah toko kaca mata,karena seringnya beliau berganti kaca mata (karna terkadang minusnya bertambah, yang menyebabkan berkurangnya daya lihat), orang ahli optik yang sudah berpengalaman dan melayani Habib Umar berkali kalisejak awal kedatangannya ke toko tersebut berucap: "Ya Habib, dari awal sudah ana katakan jangan sering menangis, lama lama habib bisa kehilangan penglihatan!".Dan lelaki yang fotonya sedang anda lihat ini, (Habib Umar)menjawab,"aku tak begitu peduli apapun yang terjadi dengan penglihatanku, takkan pernah aku bisa berhenti menangis minta pengampunan dari Allah, untuk diriku, keluarga dan kaum muslim yang aku cintai, kalau bukan aku yang menangis siapa lagi?"..
SubhanAllah..
Rasulullah Shallallahu alaihi wa alaaaalihi wasallam bersabda : ("La yu'minu ahadukum hattayuhibbu li akhihi ma yuhibbu linafsihi.") "belumlah kalian di sebutberiman hingga dia mencintaisaudaranya (yang muslim) seperti diamencintai dirinya (Sahih al-Bukhari,Vol. 1:12)
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻳﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻳﺎ ﻣَﺠِﻴﺪُ ﺻَﻞِّ ﻋﻠﻰ ﻋَﺒْﺪِﻙَ ﻭﺣَﺒِﻴﺒِﻚَ ﺳَﻴِّﺪِﻧﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺍﻟﻤَﺠِﻴﺪﻭ ﻋﻠﻰﺁﻟِﻪِ ﻭ ﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭ ﺳَﻠِّﻢْ ﺗَﺴْﻠِﻴﻤﺎً ﻭ ﺍﺟْﻌَﻞْ ﻟِﻲﺑِﺤَﻘِﻴﻘَﺔِ ﺍﻟﺘَّﻮْﺣِﻴﺪِ ﻭ ﺗَﺤْﻘِﻴﻖِ ﺍﻟﻌُﺒُﻮﺩِﻳِّﺔِﺍﻟﻤَﺤْﻀَﺔِ ﺍﻟﺨَﺎﻟِﺼَﺔِ ﻟَﻚَ ﻣَﺠْﺪﺍً ﺃَﻛِﻴﺪَﺍ

Sabtu, 15 November 2014

Kisah Sayyidina Imam Ali bin Abu Thalib dan Seorang Badui

Dikisahkan bahwasanya di antara kebiasaan Hasan bin Ali bin Abi Thalib di Madinah adalah membuka lebar pintu rumahnya layaknya dapur umum.
Seperti dapur umum, pagi, siang, malam rumah itu menghidangkan makanan untuk semua orang yang berdatangan.
Di zaman itu di Madinah belum ada tempat penginapan atau hotel.
Tiap hari, Hasan menyembelih onta kecil untuk dihidangkan ke para peziarah Madinah atau orang-orang miskin pada umumnya.Suatu hari, ada orang Arab Badui (dusun) yang datang dan makan dirumahnya. Sehabis makan, ia tidak langsung pulang, melainkan duduk dan membungkus beberapa makanan ke dalam tas.
Melihat keanehan itu, Hasan datang menyapa. “Kenapa kau mesti membungkusnya? Lebih baik kau datang makan tiap pagi, siang dan malam di sini. Biar makananmu lebih segar,” kata Hasan.
"Oh, ini bukan untukku pribadi. Tapi untuk orang tua yang kutemui di pinggir kota tadi. Orang itu duduk di pinggir kebun kurma dengan wajah lesuh dan memakan roti keras. Dia hanya membahasahi roti itu dengan sedikit air bergaram dan memakannya. Aku membungkus makanan ini untuknya, biar dia senang.,” jawab orang Badui.
Mendengar itu, Hasan kemudian menangis tersedu-sedu.
Badui itu heran dan bertanya, “Kenapa Tuan menangis? Bukankah tak ada yang salah jika aku kasihan dengan lelaki miskin yang di pinggiran kota itu?”
Dijawab oleh Hasan, sembari tersedu, “Ketahuilah, saudaraku. Lelaki miskin yang kau jumpai itu, yang makan roti keras dengan sedikit air bergaram itu, dia adalah ayahku: Ali bin Abi Thalib. Kerja kerasnya di ladang kurma itulah yang membuatku bisa menjamu semua orang setiap hari di rumah ini.”
(Ajie Najmuddin)
Disarikan dari buku "Status Mutiara" Habib Muhammad Husein al-Habsyi, Solo, 2013

Senin, 10 November 2014

Nabi ku tercinta "Muhamnad SAWW" di mata para tokoh dunia

1. Mahatma Gandhi (komentar mengenai karakter Muhammad diYoung India)“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia. Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya.”“Semua ini (dan bukan pedang) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.”2. Sir George Bernard Shaw, dalam bukunya “The Genuine Islam”“Jika ada agama yang berpeluangmenguasai Inggris bahkan Eropa, beberapa ratus tahun dari sekarang, Islamlah agama tersebut.Saya senantiasa menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad sebagai sosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil “sang penyelamat kemanusiaan.”“Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegangkekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan yang sedemikian rupa hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia. Menurutku, keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima Eropa saat ini.Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini. Dia membawasebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang.Dia adalah Muhammad. Dia lahir di Arab tahun 570 Masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 tahun dan meninggalkan dunia ini pada usia 63. Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah merubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan menuju keagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal transformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini bayangkan ini terjadidalam kurun waktu hanya sedikit, hanya dua dekade.”3. Michael H. Hart, dalam bukunya“The 100, A Ranking Of The Most Influential Persons In History”“Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama (hal. 33). Lamar Tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakanbahwa: ‘Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia;siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad? Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri.’Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah merubah altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa. Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuantanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan keghaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnyaTuhan. Dia singkirkan tuhan palsudengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filosof yang juga seorangorator, prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”4. Lamar Tine, dalam bukunya “Histoire De La Turquie”“Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun, dari orang-orang tersebut hanya sukses pada satu atau dua bidangsaja, misalnya agama atau militer.Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali terselimuti kabut waktu dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untukmerekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.Tidak demikian dengan orang Muhammad, ia telah begitu tinggi menggapai berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah episode cemerlang sejarahmanusia. Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini.Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya. Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang, semua menjadi satu.Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut. Hanya dengankepribadian seperti dialah keagungan seperti ini dapat diraih.”5. K. S. Ramakrishna Rao, dalam bookletnya “Muhammad, The Prophet of Islam”“Kepribadian Muhammad, sangat sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja. Betapa ia adalah lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammadsang Nabi, Muhammad sang pejuang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim-piatu, Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama. Dalam setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan.Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammadtetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak bias.”6. Profesor (Snouck) Hurgronje“Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa.Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian dari apa yang Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.”7. Thomas Carlyle, dalam bukunya“His Heroes And Heroworship”“Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Badui) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktukurang dari dua dekade.Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia,begitulah perintah Sang Pencipta Dunia. Diantara aib terbesar yang ada hari ini ialah bahwa masih ada saja orang yang mengatakan bahwa Islam adalah bohong dan Muhammad adalah penipu.Saudaraku, apakah kalian pernah menyaksikan, dalam sejarah, seorang pendusta yang mampu menyampaikan sebuah agama yang sedemikian kokoh dan menyebarkannya ke seluruh dunia? Saya yakin bahwa manusia harus bergerak sesuai dengan UU dan logika. Jika tidak maka ia tidak akan mungkin mencapai tujuannya. Mustahil bahwa manusia besar ini adalah seorang pembohong. Karena padakenyataannya, kebenaran dan kejujuran adalah dasar semua kerjanya dan pondasi semua sifat utamanya.Pandangan yang kokoh, pemikiran-pemikiran yang lurus, kecerdasan, kecermatan, dan pengetahuannya akan kemaslahatan umum, merupakan bukti-bukti nyata kepandaiannya. Kebutahurufannya justru memberikan nilai positif yang sangat mengagumkan. Ia tidak pernah menukil pandangan orang lain, dan ia tak pernah memperoleh setetes pun informasidari selainnya. Allah-lah yang telah mencurahkan pengetahuan dan hikmah kepada manusia agung ini. Sejak hari-hari pertamanya, ia sudah dikenal sebagai seorang pemuda yang cerdas, terpercaya dan jujur. Tak akan keluar dari mulutnya suatu ucapan kecuali memberikan manfaat dan hikmah yang amat luas.Hati manusia mulia putra padang pasir ini penuh dengan kebaikan dan kasih sayang. Ajaran-ajarannya terjauh dari semangat egoisme, dan pandangan-pandangannya bersih dari ketamakan kepada pangkat kedudukan duniawi. Saya mencintai Muhammad dengan segenap wujud, karena seluruh wataknya sangat jauh dari tipu muslihat dan basa-basi.”8. Gustav Lebon, cendekiawan Perancis, dalam bukunya “Peradaban Islam dan Arab”“Jika kita ingin mengukur kehebatan tokoh-tokoh besar dengan karya-karya dan hasil kerjanya, maka harus kita katakanbahwa diantara seluruh tokoh sejarah, Nabi Islam adalah manusia yang sangat agung dan ternama.Meskipun selama 20 tahun, penduduk Makkah memusuhi Nabisedemikian kerasnya, dan tak pernah berhenti mengganggu dan menyakiti beliau, namun pada saat Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), beliau menunjukkanpuncak nilai kemanusiaan dan kepahlawanan dalam memperlakukan warga Makkah. Beliau hanya memerintahkan agarpatung-patung di sekitar dan di dalam Ka’bah dibersihkan.Hal yang patut diperhatikan dalamkepribadian beliau ialah bahwa sebagaimana tidak pernah takut menghadapi kegagalan, ketika memperoleh kemenangan pun beliau tidak pernah menyombong dan tetap menunjukkan sikapnya yang lurus.”9. Will Durant, sejawaran AS, dalam dua buku sejarahnya, juga memuji Muhammad Rasul Allah.Ia menulis, “Kita harus katakan bahwa Muhammad adalah tokoh sejarah terbesar. Ketika memulai dakwahnya, negeri Arab adalah sebentang padang pasir kering dan kosong, yang di beberapa kawasannya dihuni oleh sejumlah kaum Arab penyembah berhala. Jumlah mereka kecil tapi perselisihan diantara mereka sangat banyak.Akan tetapi ketika beliau wafat, penduduk Arab ini pula telah muncul sebagai umat yang bersatu dan kompak. Beliau menghapus segala macam khurafat dan fanatisme dan menyuguhkan sebuah agama dyang sederhana tapi kokoh dan terang benderang yang dibangun di atas dasar keberanian dan kemuliaan. Kitab beliau adalah Al-Quran dan tak ada kitab lain yang mampu menandinginya dari segi kekuatan pengaruh dan daya tariknya.”10. John Diven Port, cendekiawan Inggris.Ia menyatakan penyesalannya terhadap sikap tendensius terhadap Nabi Islam. Dalam bukunya yang ia tulis berkenaan dengan Nabi Muhammad SAW, dengan segala kejujuran dan kecintaan yang mendalam kepadaNabi, ia berusaha membersihkan segala macam kedustaan dan tuduhan negatif dari kehidupan Nabi Muhammad, dan mengajak orang-orang sesat ini untuk merenung dan berpikir dengan benar.Diven Port menulis, “Dari segi keindahan dan kebaikan watak dan perilaku, Muhammad memilikikeistimewaan yang sangat tinggi. Mereka yang tidak memiliki watak-watak seperti inilah yang memandang beliau sebagai sesuatu yang tak bernilai.Sebelum memulai ucapannya, beliau telah menarik para pendengar beliau, baik satu orang atau banyak, dengan akhlak dan peringainya yang sangat mulia. Wajah beliau memancarkan kewibawaan sekaligus daya tarik yang amat kuat. Senyumnya yang indah takpernah lepas dari bibir beliau. Pada akhirnya, hal-hal lembut dan menarik selalu beliau masukkan dalam tutur kata beliau,memaksa setiap orang memujinya. Oleh sebab itulah beliau dikenal sebagai tokoh agama yang paling langka di dunia.”11. Dosun, penulis Perancis, dalam bukunya “Muhammad dan Islam”“Pada umumnya, warga Perancis tidak menaruh minat kepada pembahasan masalah-masalah keagamaan. Akan tetapi, mereka yang taat beragama dan pemikir Perancis memiliki pandangan lain kepada Islam. Hakekatnya ialah bahwa kemunculan Islam dan penyebarannya termasuk diantarahasil karya besar dan amat penting bagi sejarah manusia. Di akhir abad ketujuh Islam mampu merambah ke Suriah, Iran, Mesir dan dunia Arab, dan menyebar di seluruh Afrika Utara, serta menguasai seluruh pulau-pulau dilaut Mediterania, kemudian masukpula ke India dan Cina. Saat ini Islam telah memberikan pengarunya yang luas dalam peradaban dunia serta dalam politik kontemporer. Keberhasilan perjuangan Muhammad saaw, dalam menggeser UU yang berlaku di negara-negara Asia, padahal mereka termasuk diantara negara terkuno di dunia, serta ketahanan UU Islam ini selama berabad-abad, merupakanbukti terbaik yang menunjukkan kebenaran tokoh ini dan keistimewaannya yang langka.”12. Edward Gibbon dalam pidatonya yang bertajuk “Profession of Islam”“Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telahmemberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama.”13. Simon Ockley dalam bukunya “History Of The Saracen Empires”“Muhammad tidak lebih dari seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas mulia untuk menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta untukmengajarkan hidup yang jujur danlurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai ‘hamba dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga setiap tindakannya.”14. Sarojini Naidu, penyair terkenal India (S. Naidu, Ideals of Islam)“Inilah agama pertama yang mengajarkan dan mempraktekkandemokrasi; di setiap masjid, ketikaadzan dikumandangkan dan jamaah telah berkumpul, demokrasi dalam Islam terwujud lima kali sehari ketika seorang hamba dan seorang raja berlutut berdampingan dan mengakui; Allah Maha Besar. Saya terpukau lagi dan lagi oleh kebersamaan Islam yang secara naluriah membuat manusia menjadi bersaudara.”15. James A. Michener dalam bukunya “Islam: The Misunderstood Religion”“Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil, dia secara khusus memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinyadan tetap setia kepadanya sepanjang hayat sang istri.Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi-sembunyi dan ragu-ragu karena menyadari kelemahannya. Tapi “membaca” adalah perintah yang diperolehnya, dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera mengubah dunia: Tiada tuhan selain Allah.Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan menimbulkan anggapan ummatnya bahwa hal tersebut adalah wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata: ‘Gerhana adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia.’Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu Bakar -red) menepis keingingan ummatnya itu dengan salah satu pidato relijius terindah sepanjang masa; ‘Jika ada diatara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika Allah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya.'”16. W. Montgomery Watt dalam bukunya “Mohammad At Mecca”“Kesiapannya menempuh tantangan atas keyakinannya, ketinggian moral para pengikutnya, serta pencapaiannya yang luar biasa semuanya menunjukkan integritasnya. Mengira Muhammad sebagai seorang penipu hanyalah memberikan masalah dan bukan jawaban. Lebih dari itu, tiada figur hebat yang digambarkan begitu buruk di Barat selain Muhammad.”17. Annie Besant, dalam bukunya “The Life And Teachings Of Muhammad”“Sangat mustahil bagi seseorang yang memperlajari karakter Nabi Bangsa Arab, yang mengetahui bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya untuk merasa kan selain hormat terhadap beliau, salah satu utusan-Nya. Dan meskipun dalam semua yang saya gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, namun setiap kali saya membaca ulang kisah-kisahnya, setiap kali pula saya mersakan kekaguman dan penghormatan kepada sang Guru Bangsa Arab tersebut.”18. Bosworth Smith, dalam bukunya Mohammad And Mohammadanism“Dia adalah perpaduan Caesar dan Paus; tapi dia adalah sang Paus tanpa pretensinya dan seorang caesar tanpa Legionnaire-nya: tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa pengahasilan tetap; jika adaseorang manusia yang pantas untuk berkata bahwa dia-lah wakilTuhan penguasa dunia, Muhammad lah orang itu, karena dia memiliki kekuatan meski ia takmemiliki segala instrumen atau penyokongnya.”19. John Austin, dalam bukunya “Muhammad the Prophet of Allah”“Dalam kurun waktu hanya sedikit lebih dari satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di Madinah. Kedua tangannya memegang sebuah tuas yang siap mengguncang dunia.”20. Professor Jules Masserman“Pasteur dan Salk adalah pemimpin dalam satu hal. Gandhi dan Konfusius pada hal lain serta Alexander, Caesar dan Hitler mungkin pemimpin pada kategori kedua dan ketiga (reliji dan militer -red). Jesus dan Buddha mungkin hanya pada kategori kedua. Mungkin pemimpin terbesar sepanjang masa adalah Muhammad, yang sukses pada semua kategori tersebut. Dalam skala yang lebih kecil Musa juga melakukan hal yang sama.”

Sejatah Singkat Nabi Muhammad SAWW

Nabi Muhammad saw dilahirkan di Makkah, kira-kira 200 M dari Masjidil Haram, pada senin menjelang terbitnya fajar 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah bertepatan dengan 20 April 571 M. Dinamakan tahun Gajah karena pada waktu itu bala tentara Abrahah dari Yaman menyerang Ka’bah dengan maksud akan meruntuhkannya. Mereka datang dengan mengendarai Gajah. Namun penyerangan itu gagal total karena Allah mengirim burung Ababil yang menjatuhkan batu-batu dari neraka kepada mereka. Seperti yg diceritakan Allah swt pada suratAl Fiil.
Menurut pendapat yang masyhur, Nabi Muhammad saw lahir 50 hari setelah peristiwa itu, demikian Ibnu Ishak.
Ada pula pendapat yang menyatakan 30 hari, 40 hari dan 55 hari. Tanggalnya pun terjadi perbedaan pada ahli sejarah. Ada yang mengatakan 2, 8, 9, 13,17 dan 18 Rabi’ul Awal.
Namun penduduk Makkah sependapat tanggal 12 Rabi’ul Awal, karena mereka dahulu kala mengadakan ziarah ke tempat itu pada tiap tanggal tersebut.
Adapun saat kelahiran Beliau itu menurut yang masyhur menjelang terbit fajar, pada waktu saat doa dimakbulkan Allah. Dilahirkannya Nabi Muhammad saw pada bulan Rabi’ul Awal, musimnya bunga berkembang adalah merupakan isyarat bahwa ajaran yang dibawanya akan berkembang di seluruh dunia.Mengenai silsilah keturunan Nabi Muhammad saw adalah sebagai berikut : Muhammad bin Abdullah (lahir 545 M) bin Abdul Muthalib (497 M) bin Hasyim (464 M) bin Abdul Manaf (430 M) bin Qushai (400 M) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan dan seterusnya berselisih pendapat ahli sejarah sampai anak Syits dan Adam.Ayah Nabi Muhammad saw, Abdullah meninggal dalam perjalanan pulang. Sehabis berniaga dari Syam lalu ia singgah di Madinah, kemudian jatuh sakit dan tiada lama meninggal dunia dan dimakamkan di situ. Pada saat itu Nabi saw masih di dalam kandungan.Sejak dalam kandungan telah nampak tanda-tanda kebesaran Nabi Muhammad saw, tatkala Nur Muhammad masuk ke dalam rahim ibundanya, Aminah. Allah memerintahkan kepada Malaikat membuka pintu surga Firdaus dan memberitahukannyaa kepada semua penghuni langit dan bumi. Tanah-tanah yang tadinya kering menjadi subur, pohon-pohon kayu berdaun rimbun dan berbuah lebat, angin berhembus sepoi-sepoi basa, binatang-binatang di darat dan di laut ramai gembira memperbincangkannya.Menurut keterangan Aminah, ketika kandungannya genap 6 bulan datanglah seorang tidak dikenal pada suatu malam seraya mengatakan “Hai Aminah, sesungguhnya anda mengandung seorangpemimpin besar, apabila lahir kelak, namakanlah dia dengan Muhammad !”“Waktu itu aku sendirian dalam kamar sedangkan Abdul Muthalib thawaf keliling Ka’bah. Menjelang kelahiran Muhammad, kudengar suara gemuruh gegap gempita dan bersamaan dengan itu kulihat seekor burung menyapu-nyapukan sayapnya ke hatiku, maka hilanglah ketakutanku. Aku berpaling, tiba-tiba tampak di hadapanku semangkuk minuman berwarna putih, lantas aku meminumnya. Serentak denganitu kulihat cahaya memancar sampai ke lagit, kemudian muncul wanita-wanita setinggi pohon kurma, seolah-olah putri dari Abdul Manaf, mereka langsung memegangku. Dalam keadaan gugup dan tercengang, aku bertanya tentang perihal mereka. Mereka menjawab bahwa mereka adalah Asiah istri Fir’aun yang beriman, Maryam anak Imran dan bidadari dari surga.Kemudian beberapa laki-laki tegak berdiri di angkasa memegang beberapa cerek dariperak dan beberapa ekor burung yang paruhnya dari permata zamrud dan sayap-sayapnya dari permata ya’kut memenuhi kamarku.Allah membukakan pemandanganku, maka kulihat belahan bumi dari timur ke barat, 3 buah bendera berkibar, 1 di timur, 1 di barat dan 1 lagi dibelakang Ka’bah. Sejurus kemudian aku pun melahirkan Muhammad dengan dirawat bidan-bidang dari surga tadi. Kulihat Muhammad sujud ke lantai lalu mengangkat jari-jari tangannya ke langit. Sesudah itu kudengar suara gaib yang menyatakan, “Bawa dia keliling bumi dari timur ke barat dan masukkan ke dalam laut, supaya semua makhluk mengenalnya.” Kemudian suara gaib itupun hilang. Pada malam kelahiran Nabi Muhammad saw, memancarlah sinar dari Aminah sampai ke negeri Syam (Syiria) sebagai isyarat pada suatu waktu kelak Nabi Muhammad saw akan berkunjung ke sana.Nabi Muhammad saw lahir tidak seperti manusia lainnya yaitu keluar dari kemaluan ibunya, tapi perut ibunya membelah lalu keluarlah cahaya dari dalam perut ibunya yang begitu terang laluterlihat Nabi saw dalam keadaan bersujud.Menurut riwayat lain, Nabi Muhammad saw lahir dengan meletakkan dua tangannya di lantai, mengangkatkan kepalanya ke langit sebagai pertanda ketinggian martabatnya dari semua makhluk. Beliau lahir dalam keadaan bersih, sudah berkhitan, sudah terpotong tali pusarnya, wangi, bercelak mata dengan kodrat Allah swt. Menurut sebagian ahli sejarah, Beliau dikhitan oleh Abdul Muthalib sesudah berusia 7 hari dalam suatu upacara jamuan dan sekaligus menamakannya dengan “Muhammad”.Serentak dengan kelahiran Nabi Muhammad saw, singgasana Kaisar di Madain runtuh, api sembahan orang Majusi di Persia yang sejak 1000 tahun menyala, menjadi padam. Menurut riwayatlainnnya juga, ketika kelahiran Nabi saw, berhala-berhala disekitar Ka’bah jatuh lalubersujud karena kelahiran Nabi sawPertumbuhan badannya begitu cepat. Umur 3 bulan dapat berdiri, umur 5 bulan dapat berjalan, umur 9 bulan telah cukup kuat dan berbicara lancar. Beberapa hari Beliau menyusu kepada Ibunya, kemudian disusukan oleh Tsuwaibatul-Aslamiah, budak Abu Lahab yang dimerdekakannya setelah mendengar Nabi Muhammad saw lahir. Tsuwaibah selain menyusukan Nabi saw, juga menyusukan anaknya, menyusukan Abu Salamah dan sebelum itu menyusukan Hamzah, paman Nabi saw.Kemudian Nabi sawa disusukan Halimah binti Abi Zuaib As-Sa’diah, di desa Bani Sa’ad. Beliau diasuh oleh putrinya yang bernama Syiama. Setelah 2 tahun menghirup udara desa, Beliau dikembalikan kepada ibunya, kemudian dibawa ke desa kembali, bergaul dengan penduduk selama 5 tahun. Selama menyusukan Nabi saw, Halimah mendapatberkah, ternaknya subur berkembang biak, air susunya banyak dan rezekinya lapang.Sebelum berusia 3 tahun dadanya dibedaholeh Malaikat Jibril dan ketika berusia 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia di Abwa’, Madinah ketika berziarah ke makam ayahandanya Nabi saw bersama Nabi saw. Maka jadilah Beliau saw yatim piatu, lalu Beliau saw diasuh oleh kakeknya, setelah kakeknya meninggal Beliau saw diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alih Sayyidina Muhammad

Senin, 03 November 2014

Imam Ali kw as Sang Penghimpun Mushaf Al Quran

IMAM ALI AS SANG PENGHIMPUN MUSHAF QURAN
(*) BERTANYALAH PADAKU SEBELUM KALIAN KEHILANGAN AKU

Imam Ali as sering menyatakan dalam khutbahnya:“Bertanyalah padaku sebelum kalian kehilangan aku!
Demi Allah, jika kalian ingin bertanya padaku sebelum Hari Akhir, aku akan menjawabnya!
Demi Allah, kalian tidak akan dapat bertanya tentang sesuatu kepadaku sebelum kalian memberitahu aku.Bertanyalah padaku tentang Kitab Allah!
DEMI ALLAH, TIADA SATU AYAT PUN YANG TIDAK AKU KETAHUI APAKAH AYAT ITU DITURUNKAN PADA MALAM HARI, SIANG HARI,ATAU APAKAH AYAT ITU DITURUNKAN DI SEBUAH DARATAN ATAU DI SEBUAH GUNUNG.


"[Referensi hadis Sunni: (1) al-Ishabah oleh IbnuHajar Asqalani, jilid 4, hal. 568; (2) Tahdzib at-Tahdzib oleh Ibnu Hajar Asqalani, jilid 7, hal.337-338; (3) Fath al-Bari oleh Ibnu Hajar Asqalani, jilid 8, hal. 485; (4) Tarikh al-Khulafa, oleh Suyuthi, hal. 124; al-Itqan oleh Suyuthi, jilid 2, hal. 319; (5) ar-Riyadh an-Nadhirah olehMuhibuddin Thabari, jilid 2, hal. 198; at-Tabaqat oleh Ibnu Sa’d, jilid 2, bag. 2, hal. 101; (6) al-Isti’ab oleh Ibnu Abdul Barr, jilid 3, hal. 1107]


(*) 'ALI BERSAMA AL-QUR'AN DAN AL-QUR'AN BERSAMA 'ALI

AI-Qunduzi al-Hanafi menyebutkan dalam Yanâbi'ul Mawaddah sebuah riwayat bahwa Nabi Saw bersabda ketika ia sakit yang membawa pada wafatnya, "Wahai orang-orang,sudah dekat waktunya nyawaku akan dicabut dengan cabutan yang cepat, dan sesungguhnyaaku telah menasihatkan kepada kalian. Ketahuilah! Sesungguhnya aku telah meninggalkan kepada kalian dua peninggalan yang sangat berharga (tsaqalain), yaitu Kitabullah 'Au;; wa Jalla dan keturunanku Ahlulbaitku."Kemudian beliau memegang tangan 'Ali seraya bersabda, "'Ali bersama al-Quran, dan al-Quranbersama 'Ali. Keduanya tidak akan berpisah sehingga keduanya menjumpaiku di Haudh, aku akan menanyakan kepada keduanya apa yang kalian perselisihkan tentang keduanya. "Al-Hamuyini meriwayatkan dalam Farâ'idush Shimthain, bab ke-36, dengan sanad dari Ummu Salamah Ra yang berkata, "Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda, "Ali bersama kebenaran, dan kebenaran bersama 'Ali. Keduanya tidak akan berpisah sehingga keduanya menjumpaiku di Haudh."



(*) RASUL PENGHIMPUN QURAN DAN MEMERINTAHKAN ALI UNTUK MENYUSUNNYA

Quran sudah dihimpun oleh Rasulullah sendiri semasa beliau masih hidup.
Dikutip dari Az-Sanjani (Tarikh, Hlm 66)
Diriwayatkan bahwa Nabi SAW pernah berkata kepada Ali : “Hai Ali, al-Qur’an ada di belakang tempat tidurku, (tertulis) di atas suhuf, sutera dan kertas. Ambil dan kumpulkanlah. ………Ali menuju ke tempat itu dan membungkus bahan-bahan tersebut dengan kain berwarna kuning.[Sumber: (1) Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, Jilid 1, Hlm 235, 237-38, 256, 258; (2) Suyuti, Al Itqan fi ulum al Quran, Jilid 1, Hlm 212-13, 216]



(*) KESAKSIAN ABUBAKAR

Ikrima melaporkan bahwa Ali bin Abi Thalib tinggal di rumahnya hingga setelah selesai pelantikan Abubakar. Dikabarkan bahwa Ali tidak senang dengan terpilihnya Abubakar.Kemudian Abubakar menemui Ali dan berkata: “Apakah engkau tidak senang dengan pelantikanku?”Ali menjawab: Tidak, demi Allah!”Abubakar bertanya kembali: “Kalau begitu apa yang menyebabkan engkau tidak hadir dalam pelantikanku?”Ali menjawab: “Aku melihat bahwa Al-qur’an telah ditambahkan, sehingga aku bernasar: ‘Aku tidak akan menggunakan jubahku kecuali untuk sholat, hingga aku bisa mengumpulkan Al-Qur’an.’”Abubakar berkata: “Itu adalah hal yang sangat mulia.”[Sumber: (1) Ibn Sa’d, Kitab al Tabaqat al Kabir,Jilid 2, Hlm 338; (2) Ibn Abi Shayba, Jilid 6, Hlm148; (3) Yaqubi, Kitab al Tarikh, Jilid 2, Hlm 135; (4) Ibn Abu Dawud, Kitab al Masahif, Hlm 10; (5) Ibn al Nadim, Fihrist, Hlm 30; (6) Abu Hilal al Askari, Jilid 1, Hlm 219-20; (7) Abu Buaym, Jilid 1, Hlm 67; (8) Ibn Abd al Barr, al Istiab, Hlm 333-34; (9) Ibn Juzay, Jilid 1, Hlm 4;(10) Ibn Abi al Hadid, Jilid 1, Hlm 27; (11) Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, Jilid 1, Hlm 204, 248]

Syair Imam Syafi'i atas kesyahidan Sayyidina Imam Husain (Bagian 2)

Syair Imam Syafi'I atas kesyahidan Imam Husain bagian 2 : Tuanku, penghulu orang-orang merdeka. Wahai mukjizat sejarah, wahai rahasia wujud.Wahai Tuan yang menuntaskan kehausan jasad... dahaga hati. Wahai Tuan, telah kau korbankan jiwamu demi tegaknya syariat yang agung ini... demi kemanusiaan. Tuanku, orang-orang yang berduka atasmu sangat merindu bertemu denganmu... mengharap karamahmu. Engkau yang pemurah, dermawan & mulia. Sungguh engkau telah berderma dengan jiwamu, betapa sangat mahalnya,[berkorban] dengan keluargamu, mulia niat mereka. Dengan potongan hatimu, wahai betapa pedih hatimu. Demi siapa itu, wahai Tuanku? Bukankah demi untuk membebaskan makhluk ini... Memang benar, engkau telah menazarkan jiwamu sebagai korban untuk memberi kehidupan kepada semua manusia.Engkau [rela] kehausan demi memberi mimum yang lain... merelakan keluargamu terantai, padahal mereka adalah orang-orang merdeka. Semua itu demi membebaskan para pencintamu dengan mereka. Bahkan [membebaskan] semua belenggu anak Adam yang tertawan Tuanku, wahai mata kehidupan... wahai simbol kemuliaan Belum pernah kami menyimpan kebaikan selain kebaikanmu yang akan datang. Kemuliaan bagi jiwa-jiwa yang berduka ini... yaitu syafaatmu Kepadamu wahai Tuanku kami persembahkan milik kami, kami berharap anda menerimanya.

Syair Imam Asy-Syafi'i untuk Sayyidina Husein ibn Ali kw

Imam Syafi'I pun berduka atas kesyahidan agung Imam Husain as & beliau melantunkan syair: Aku kembali gelisah, hatiku berduka mataku tidak bisa terpejam, ku tak bisa tidur Yang menjauhkan tidurku & memutihkan rambutku berlalunya hari-hari yang penuh bencana Dunia berguncang karena keluarga Muhammad puncak gunung hampir mencair Siapa yang menyampaikan surat dariku kepada al-Husain meskipun jiwa & hati tidak senang Dia dibunuh tanpa salah seolah pakainnya di celup air celupan berwarna ungu Semoga Allah memberkahi al-Mukhtar dari keluarga Hasyim menyerang anak-anaknyaTetapi yang ajaib jika dosaku adalah kecintaan kepada keluarga Muhammad Maka itu adalah dosa yang tidak akan aku bertobat Mereka adalah pemberi syafaatku pada hari kiamat kelakKetika perkara-perkarabesar tampak di hadapan.

Minggu, 02 November 2014

Prespektif Ahlus Sunnah Wal Jamaah mengenai Asyura dan Pembantaian Cucu Nabi SAWW di Padang Karbala

Sepertinya belum ada ulama Sunni yang bisa menjelaskan Asyura dan Karbala seterang dan seberani Al-HabibAl-Ustadz Muhammad Rizieq Syihab! Intisari ceramah Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) bertema “Hari Asyura dan Tragedi Karbala Dalam Perspektif Ahlusunnah wal Jamaah” tersebut ditranskripsi dalam bentuk farafrase seperti berikut ini. [majulah-ijabi.org] Ceramah Habib Riziq ini disiarkan secara langsung oleh Radio Rasil AM 720Khz pada tanggal 08/12/2012. Silahkan rujuk situs resmi Rasil dilinkini. Berikut ini inti ceramah Yang Mulia Al-Habib Rizieq Syihab. Sebagian besar kami ambil di situsBaitul Muhibbin.Saat ini ada segelintir kelompok yang sengaja menciptakan kondisi di mana jika ada diantara ummat Islam yang membicarakan tentang Sayyidina Ali, Sayyidah Fatimah, Sayyidina Hasan danSayyidina Husein sebagai Tokoh-tokoh Ahlul Bait Nabi Muhammad saw, maka akan langsung dicap Syiah. Dengan demikian, diharapkan ummat akan takutatau minder membicarakan tentang Ahlul Bait Nabi saw karena khawatir dicap Syiah.Habib Rizieq mendorong semua pihak khususnya para ulama untuk tidak ragu-ragu membuka kepada ummat sejarah perjuangan Al-Husein sepahit apapun lembaran sejarahnya. Habib menegaskan bahwa Ahlul Bait Nabi sawbukan hanya milik Syiah saja tetapi milik semua Ummat Islam, apapun madzhabnya, Ahlusunnah wal Jama’ah maupun Syiah.Al-Husein bin Ali bukan hanya menolak “kekhilafahan” Yazid bin Muawiyah, bahkan sebelumnya Al-Husein juga telah menolak “kekhilafahan” Ayah Yazid yaitu Muawiyah bin Abi Sufyan. Penolakan Al-Husein kepada “kekhilafahan” Muawiyah didasari alasan sebagai berikut:1.Dalam Pandangan Al-Husein, Khalifah yang sah saat itu adalahkakaknya Al-Hasan bin Ali sebagai Khulafaur Rasyidin yang ke-5 setelah Sayyidina Ali bin Abi Thalib syahid. Walaupun singkat, tetapi terpilihnya Al-Hasan sebagai Khalifah ke-5 secara saholeh kaum Muslimin menunjukkan bahwa beliau adalah pelanjut Khilafah Rasyidah. Lebih lanjut Habib Rizieq menegaskan bahwa kelompok yang tidak mengakui Al-Hasan sebagai Khulafaur Rasyidin yang ke-5, maka merekabukan Ahlusunnah wal Jama’ah.2.Dalam Pandangan Al-Husein, Muawiyah bin Abi Sufyan adalah pemberontak sesuai dengan sabda Rasulullah saww kepada Sahabatnya Ammar bin Yasir: "Ya Ammar, Sataqtuluka Fiatun Baghiyah" ("Wahai Ammar, engkau akan dibunuh oleh Kelompok Pemberontak"). Riwayat yang menyebutkan SabdaBaginda Nabi saw kepada Ammar bin Yasir ini tergolong riwayat yang Shahih dan Mutawattir. Dalam Perang Shiffin, Ammar bin Yasir berada pada barisan Imam Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah. Ketika Ammar terbunuh oleh Pasukan Muawiyah, ada salah seorang pasukannya yang mengingatkan Muawiyah tentangHadits Rasul saw bahwa yang membunuh Ammar adalahfiatun baghiyah(kelompok pembangkang/pemberontak). Saat itu Muawiyah membantah sembari mengatakan bahwa:"…Yang membunuh Ammar bin Yasir adalah orang yang mengirimnya ke Medan Perang (Imam Ali)…" Dan ketika mendengar ucapan Muawiyah ini,maka Imam Ali menjawab:"…Jika yang membunuh Ammar adalah orang yang mengirimnya ke medan perang maka berarti yang membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib (Paman Nabi saw) adalah Nabi saw sendiri karena Nabi saw yang telah mengirim Hamzah ke medan laga." Dan bahkan semua Syuhada Badar dan Syuhada Uhud yang membunuh mereka adalah Nabi saw karena Nabi saw adalah orang yang mengirimmereka semua ke medan tempur…” Hal ini di ungkapkan Imam Ali untuk membuktikan kerancuan logika berpikir Muawiyah.3.Untuk mencegah pertumpahan darah di antara kaum Muslimin maka Al Hasan membiarkan Muawiyah menjadi “Khalifah”(Raja) namun dengan sejumlah syarat yang disepakati kedua belah pihak. Namun sebagaimana yang terekam dalam Kitab Sejarah seperti Tarikh Thabari dan Al Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir, ada satu syarat Al Hasan yang ditolak oleh Muawiyah yaitu agar Muawiyah menghentikan Pembudayaan mencaci maki Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah di hadapan Kaum Muslimin. Muawiyah bersikeras menolak syarat ini maka Al Hasan meminta agar Muawiyah jangan mencaci maki Imam Ali di hadapan Keluarga Nabi saw, dan itu diterima oleh Muawiyah. Walaupun begitu, dalam pandangan Al Husein tindakanapalagi pembudayaan mencaci maki Sayyidina Ali bin Abi Thalib baik di belakang ataupun di depan keluarga Nabi saw adalah perkara Bathil yang harus ditolak. Namun begitu Al Husein adalah seorang Muslim yang taat kepada Pemimpinnya(di mata Al Husein, abangnya Al Hasan adalah tetap seorang Khalifah yang Sah) sehinggaselama 20 tahun Muawiyah berkuasa, Al Husein diam dan tidak melakukan tindakan apapun sebagai bentuk ketaatan kepada Pemimpinnya yaitu abangnya Al Hasan yang memintanya untuk tetap diam demi menjaga darah kaum Muslimin.4.Al Husein menolak Muawiyah karena Muawiyah adalah orang yang banyak membunuh SahabatNabi saw di antaranya adalah Hujr bin Adi yang mana peristiwapembunuhan beliau ini sampai membuat Ummul Mu’minin Siti Aisyah marah besar kepada Muawiyahdan bahkan sampai mengusir Muawiyah ketika hendak mengunjunginya. Tercatat dalam sejarah, Muawiyah juga menghabisi Sahabat Nabi lainnyayang bernamaAbdurrahman bin Udais Al Balawi yang dikenal sebagai Ashabus Syajarah yakni Sahabat2 yang membai’at Nabi saw di bawah Pohon yaitu pada peristiwa Bai’atur Ridwan yang dipuji langsung oleh Allah swt dalam Al Qur’an.Setelah Al Hasan wafat akibat racun yang dibubuhkan ke dalam makanan & minumannya sebagaimana di akui oleh para Ulama termasuk Syeikh Ibnu Taimiyah, Muawiyah melanggar perjanjiannya dengan Al Hasan untuk tidak menunjuk putra mahkota dan menyerahkan urusan kepemimpinan ummat kepada Dewan Syura Kaum Muslimin. Muawiyah melanggar kesepakatan ini dengan menunjuk Yazidsebagai putra mahkota penggantinya kelak. Dan terlepas dari naif atau tidaknya, agar ilmiah, objektif dan berimbang maka Habib Rizieq pun menuturkan 4 alasan mengapa Muawiyah mengangkat Yazid sebagai putra mahkota, yaitu karena :1.Menurut Muawiyah, Yazid putranya adalah orang yang paling layak menjadi Khalifah setelahnyakarena Yazid adalah seorang Pemuda yang Berani, Piawai dan Tangkas berkuda, mahir memainkan pedang dan memanah, sehinggasangat cocokuntuk menjadi Khalifah Ummat Islam sepeninggalnya kelak.2.Kepemimpinan Yazid dianggap Muawiyah akan menyatukan Ummat.3.Karena Yazid adalah putranya, maka sangat layak menjadi Khalifah Ummat Islam.4.Karena Yazid didukung oleh berbagai Qaba’il Arab khususnya yang berada di Syam.Adapun alasan Al Husein menolak Yazidmenjadi pemimpin ummat Islam adalah:1.Khilafah harus ditentukan melaluiSyuro sesuai kesepakatan antaraHasan bin Ali dengan Muawiyah bin Abi Sufyan.2.Yazid adalah orang yang moralnya buruk sehingga tidak berhak menjadi PemimpinUmmatIslam.3.Yazid adalah seorang yang fasik, zalim dan banyak melakukan maksiat sehingga sangat tidak pantas memimpin ummat Rasulullah saww. Dalam berbagai riwayat kita temukan bahwa Yazid adalah seorang pemuda yang gemar berjudi, akrab dengan Khamr (minuman keras) dan senangbermain perempuan (zina). Dalam hal ini, para Ulama telah sepakat akan kefasikan Yazid bin Muawiyah.4.Khilafah bukan harta warisan.5.Masih banyak Sahabat lain yang lebih layak untuk memimpin.Alasan utama bangkitnyaAl Husein adalah untuk merubah kemungkaran yang telah nyata di manakita ketahui hukum Amar Ma’ruf Nahi Mungkar itu adalah wajib bagi Ummat Islam yang mana bila semua orang tidak berupayamerubah kemungkaran tersebut maka semuanya akan berdosa.Maka ini adalah kewajiban besar kaum Muslimin apalagi sebagai KeluargaNabiMuhammad saww harus beradadi barisan terdepan dalam penegakkan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.Pasukan Al Husein di Karbala hanya berjumlah 72 orang (32 pasukan berkuda dan 40 pasukan berjalan kaki) yang harus menghadapi ribuan Tentara Yazid (dalam riwayat ada yang menyebut angka 4.000 dan ada yang menyebut 40.000 tetapi yang pasti menurut Habib, sepakat para Ulama bahwa Tentara Yazid yang mengepung Al Husein jumlahnya ribuan).Berbagai riwayat menyebutkan bahwa Al Husein Syahid di Karbala, Iraq dengan 33 luka tusukan dan 34luka sayatan. Kepala beliau di tancapkan di ujung tombak dan di arak sampai ke Damaskus.Sepakat Ulama Ahlusunnah wal Jama’ah bahwa yang bertanggung jawab atas pembunuhan Al Husein adalah: Yazid, Ubaidillah bin Ziyad, Umar bin Sa’ad, seluruh pasukan Ibnu Ziyad serta penduduk Kufah yang menghianati Al HuseinNasib Yazid1.Tahun 60H menjadi “Khalifah” (baca : Raja)2.Tahun 61H menginstruksikan pembunuhan Al Husein, Cucu Nabi Muhammad saww3.Tahun 62H setelah penduduk Madinah melepaskan bai’at kepada Yazid sebagai reaksi ataspembunuhan Al Husein, maka Yazid kemudian mengirimkan Pasukannya menyerbu kota Madinah. Dalam sejarah disebutkan bahwa Yazid menghalalkan kota suci Nabi sawMadinah Al Munawwarah selama3 hari 3 malam untuk Pasukannya bebas berbuat apa sajadi dalamnya.4.Tahun 63H terjadi pergolakan pula di kota Makkah sebagai reaksi atas terbunuhnya Al Husein, maka Yazid kembali mengirimkan pasukannyamenggempur kota suci Makkah Al Mukarramah dengan Manjanik (Ketapel Raksasa) yang melontarkan batu2 besar berapi ke dalam kotaMakkah hingga sampai mengenai Baitullah Ka’bah. Dan pada tahun ini pulaYazid meninggal pada usia 33 tahun.Tahun 66 H Mukhtar Al Tsaqafi bangkit menuntut balas kepada parapembunuh Al Husein dan membentuk Tim Khusus untuk mengejar para pelaku pembunuhan cucu Rasul saww.Tahun 67 H Ubaidillah bin Ziyad terbunuh oleh Pasukan Mukhtar Al Tsaqafi. Dalam riwayat disebutkan bahwa kepala Ibnu Ziyad dikirimkan kepada Mukhtar lalu Mukhtar mengirimkannya kepada Abdullah bin Zubair, dari situ kemudian dikirim ke rumah keluarga Nabi saw namun ditolak dan akhirnyadiletakkan di emperan Masjid. Banyak orang yang melihat ketikaitu ada seekor Ular yang masuk ke dalam Kepala Ibnu Ziyad, masuk keluar dari mata dan telinganya lalu bersarang lama dalam kerongkongannya kemudian ular itupergi.Azab Allah pembunuh Al Husein sangat pedih. Umar bin Sa’ad dan anaknya terbunuh oleh Pasukan Mukhtar Al Tsaqafi. Eksekutor yang menyembelih Al Husein, yakni Syimr bin Dzil Jausyan jugadibunuh oleh pasukan Mukhtar Al Tsaqafi dan jasadnya dilemparkan kepada anjing – anjing gurun.Ibnu Katsir menegaskan bahwa hampir semua riwayat yang menyebutkan tentang azab dan hukuman yang menimpa para pembunuh Al Husein adalah Shahih.Ulama Ahlusunnah wal Jama’ah berbeda pendapat tentang kafirnya Yazid. Jumhur Ulama (mayoritas ulama) tidak mengkafirkan Yazid kecuali sebahagian kecil Ulama seperti Ibnu Aqil dan Al Alusi. Namun semuanya sepakat bahwa Yazid adalah orang Fasik.Jumhur ulama Ahlusunnah wal Jama’ah tidak mencintai dan tidak membela Yazid tetapi juga tidak mela’nat Yazid. Menurut Habib Rizieq, persoalan mela’nat Yazid atau tidak hanya masalah etika saja yang oleh sebagian ulama dianggap kurang pantas namun yang pasti semua Ulamasepakat bahwa Yazid adalah orang jahat dan kejam.Adapun ulama-ulama seperti Imam Ahmad bin Hanbal, Abu Ya’la, Ibnul Jauzi dan Al Suyuthi membolehkan mela’nat Yazid. Habib Rizieq kemudian menukil sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa Shalih bin Ahmad bin Hanbal berkata, "Aku bertanya kepada ayahku: 'Wahai ayahku, apakah engkau melaknat Yazid?' Beliau menjawab: 'Bagaimana kita tidak melaknat orang yang dilaknat Allah dalam tiga ayat dari Kitab-Nya yang mulia, yakni dalam Surah Ar Ra’ad, Al Ahzab dan Muhammad. Allah berfirman:"Dan orang-orang yang melanggar janjiAllah setelah diikrarkannya dan memutuskan apa yang Allah perintahkan agar disambungkan dan berbuat kerusakan di muka bumi, mereka itulah yang mendapat laknat dan bagi mereka tempat kediaman yangburuk (Jahannam).” [QS Ar Ra’ad : 25]Pemutusan mana yang lebih buruk daripada memutus keturunan Nabi saw dengan membunuh cucunya.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:"Sesungguhnya terhadap orang orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan bagi mereka azab yang menghinakan [QS. Al Ahzab : 57]Adakah sesuatu yang menyakiti Rasulullah saww yang lebih berat daripada membunuh cucunya?Allah Azza Wa Jalla berfirman :"Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan ? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat Allah, lalu ditulikanNya pendengaran mereka dan dibutakanNyapenglihatan mereka.” [QS. Muhammad : 22-23Adakah memutus silaturahim dan berbuat kerusakan di muka bumi yang lebih parah daripada membunuh Al Husain ?”Habib Rizieq membolehkan Ummat menangisi musibah Al Husein karena tangisan untuk Al Husein berasal dari Mahabbah (Rasa Cinta yang dalam). Menangisi musibah Al Husein, bukan tangisan cengeng tetapi tangisan yang akan membangkitkan keberanian dan menggelorakan semangat Jihad untuk melawan setiap Penguasayang Zalim dan menumpas kemungkaran dengan semua bentuknya.Kesimpulan Ceramah Habib Rizieq1.Al Husein adalah seorang Imam yang beriman dan berilmu tinggi.2.Al Husein adalah sosok manusia yang jujur dan amanah, tak bisa dibeli dengan dunia.3.Al Husein adalah contoh seorang pejuang penegak Khilafah Islam yang sejati.4.Al Husein bangkit untuk melawanketidak adilan, kezaliman dan kemungkaran.5.Al Husein adalah seorang Ksatriayang sabar, tegar dan gagah berani.6.Al Husein mengorbankan dirinya,keluarga dan sahabatnya untuk Allah dan Rasul-Nya.7.Tragedi Karbala merupakan buktibahwa Ahlul Bait adalah Penjaga Al Qur’an sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw bahwa ada dua pusaka yang ditinggalkan Nabi saw kepada umatnya agar tidak tersesat, dalam riwayat Muslim disebutkan Kitabullah (Al Qur’an) wa Ithrati (Ahlul Bait), dan dalam riwayat Bukhari disebutkan Kitabullah (Al Qur’an) (Sunnahku / Ajaran Nabi saw). Maka dari kedua riwayat ini dapatlah disimpulkan bahwa Ahlul Bait adalah Penjaga / Pembela Al Qur’an dan Ajaran Datuknya (Sunnah Nabi saw). Dan Tragedi Karbala menjadi buktinya.Catatan dari Pentranskrip CeramahCeramah seperti ini tidaklah dimaksudkan untuk membangkitkan dendam lama.Ceramah ini bertujuan agar Kaum Muslimin dari madzhab Ahlusunnah walJama’ah tidak ada yang salah paham dengan perjuangan Imam Husein, sehingga tidak ada yang menganggap Imam Husein sebagai pemberontak kepada Amir yang sah.Ceramah ini juga untuk menunjukkan kepada saudara-saudara dari madzhabSyiah agar tidak ada dari mereka yang salah paham dengan madzhab Ahlusunnah wal Jama’ah. Habib menegaskan bahwa Ahlusunnah wal Jama’ah tidak benci dengan Keluarga Nabi saw.Kepada saudara-saudara dari madzhabSyiah yang berbeda pandangan dalam menilai sikap beberapa Sahabat Nabi saw, silahkan sampaikan kritik antum kepada kami dengan adab, dengan ilmu,dengan etika dan akhlak, jangan dengancacian. Niscaya saudara-saudara dari madzhab Ahlusunnah wal Jama’ah pun wajib menjawabnya dengan cara yang santun, ilmiah dan berakhlak.Habib menghimbau semua pihak agar jangan takut menunjukkan cinta kita kepada Ahlul Bait Nabi saw dan kepada Sahabat Nabi saw.Habib menghimbau semua pihak agar jangan takut menyampaikan riwayat2 Hadits dari keluarga Nabi saw.Khusus kepada para Habaib, Habib Rizieq menghimbau agar jangan sampai gontok-gontokan apapun madzhab antum (Sunni maupun Syiah).Ittaqillah!!! Takutlah Kepada Allah!!! Jangan membuat Al Husein menangis!! Anak cucu Imam Husein harus tampil didepan sebagai pemersatu Ummat !!Menyikapi perbedaan madzhab (Sunni dan Syiah), Habib Rizieq menyerukan untuk semua pihak agar bisa duduk bersama dan berdialog dari hati ke hati.Habib menegaskan haramnya perilaku saling menghina simbol-simbol madzhab Islam.Sebagai penutup, Habib Rizieq Syihab kembali mengingatkan kepada semua hadirin dan pendengar Radio Rasil agar jangan ada yang mencaci maki Keluarga Nabi saw dan Sahabat Nabi saw. Kalau anda menjumpai mimbar-mimbar yang mencaci maki Keluarga Nabi saw maupun Sahabat Nabi saw, jangan ragu untuk merobohkannya.