Sudahkah Anda Bershalawat???

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)” HR an-Nasa’i (no. 1297)

Keutamaan Shalawat Kepada Nabi

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا {56}

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. 33:56)

Ahlul Bait

مَثَلُ أَهْلِ بَيْتِي مَثَلُ سَفِيْنَةِ نُوْحٍ مَنْ رَكِبَهَا نَجَا وَمَنْ تَخَلَّفَ عَنْهَا غَرِقَ

“Perumpamaan Ahlul baitku seperti kapal nabi Nuh, barangsiapa yang menaikinya maka dia akan selamat dan barangsiapa yang enggan maka dia akan tenggelam (binasa).”

Kamis, 18 Desember 2014

Bukti Kebenaran Al Quran : Sungai di Dasar Laut

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut
"Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat :53)
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)
Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran
Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis.
Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yangsangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeaudan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan.
Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam.
Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu.
Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez .
Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”
Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut.
Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” artinya : "Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam.
Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20.
Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Video Sungai di dasar Laut, dapat anda lihat beberapa sumber di youtube, diantaranya klik :

Sabtu, 13 Desember 2014

Al Quran Berikan Fakta 14 Abad Lalu : Muara Sungai adalah Pembatas Air Tawar dan Air Asin

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS Al-Furqan [25]: 53)
Buku pertama oseanografi selama abad ke-18 berisi informasi yang sangat sederhana.
Ketika kapal Inggris  Challenger berlayar mengarungi di seluruh dunia antara 1872 dan 1876, oseanografi mulai mengambil posisinya di antara ilmu-ilmu modern lainnya. Hal ini diikuti oleh banyak ekpedisi ilmiah yang diluncurkan untuk menjelajahi samudra dan lautan.
Pada akhir abad ke-20, manusia berusaha untuk lebih memahami oseanografi melalui penggunaan satelit dan foto udara.
Setelah mengamati dari dekat banyak titik di mana sungai bergabung dengan lautan, para peneliti menemukan bahwa muara sungai merupakan daerah yang sangat unik dan memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dari laut, bahkan dari sungai itu sendiri.
Kenyataan ini melahirkan satu kesimpulan bahwa air manis dari sungai tidak bercampur dengan air asin laut.
Tampaknya ada semacam penghalang yang memisahkan kedua perairan dan memungkinkan masing-masing untuk mempertahankan kualitas sendiri.
Dengan mengkategorikan tiga bidang (yaitu sungai, laut, dan muara sungai) yang didasarkan pada organisme yang hidup di masing-masing, para peneliti menemukan bahwa hanya makhluk tertentu yang hidup di muara sungai dan tidak dapat hidup di luar itu.
Dengan cara yang sama, makhluk dari daerah-daerah lain tidak bisa hidup di daerah muara sungai karena ciri khasnya sendiri.
Setiap kumpulan air dapat disebut perairan.
Jika airnya manis maka itu diberi nama sungai'; dan jika airnya asin maka itu adalah laut.
Air yang ada di daerah muara sungai tidak disertakan di sini karena ia adalah campuran manis dan air asin.
Oleh karena itu, kita dapat membedakan tiga jenis perairan; air manis di sungai, air asin di laut, dan campuran di daerah muara sungai.
Daerah ini memiliki hambatan dan partisi yang memisahkan antara air sungai dan air laut.
Ia juga dikenal sebagai habitat hewan laut tertentu yang tidak dapat hidup di luar daerah seperti ini.
Sejarah oseanografi menyatakan satu fakta bahwa tidak ada informasi yang akurat tentang samudra dan lautan pada empat belas abad yang lalu.
Namun, Alquran memberikan penjelasan yang akurat dan lengkap tentang daerah-daerah muara sungai dan, menunjukkan karakteristik daerah yang unik ini.
Alquran menjelaskan bahwa dengan gerakan air tiada henti di wilayah seperti ini, daerah muara sungai menciptakan penghalang antara air manis sungai dan air asin laut.
Deskripsi Alquran ini telah diberikan lama sekali sebelum penemuan teknologi modern.

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : Fakta tentang dasar lautan yang gelap

Manusia tidak mampu menyelam di laut dengan kedalaman di bawah 40 meter tanpa peralatan khusus.
Dalam sebuah buku berjudulOceans juga dijelaskan, pada kedalaman 200 meter hamper tidak dijumpai cahaya, sedangkan pada kedalaman  1000 meter  tidak terdapat cahaya sama sekali.
Kondisi dasar laut yang gelap baru bisa diketahui setelah penemuan teknologi canggih.
Namun Alquran telah menjelaskan keadaan dasar lautan semenjak ribuan tahun lalu sebelum teknologi itu ditemukan.
Alquran surat An Nur ayat 40 menjelaskan mengenai fakta ilmiah ini.
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.” (QS An Nuur: 40).

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : Fakta tentang relativitas waktu

Albert Einstein pada awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu.
Teori ini menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan.
Waktu dapat berubah sesuai dengan keadaannya.
Beberapa ayat dalam Alquran juga telah megisyaratkan adanya relativitas waktu ini, di antaranya dalam Alquran surat Al Hajj ayat 47, surat As Sajdah ayat 5 dan Alquran surat Al Ma’aarij ayat 4.
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47)
",Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As Sajdah:5)
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS Al Ma’arij:4)
Beberapa ayat Alquran lainnya menjelaskan, manusia terkadang merasakan waktu secara berbeda, waktu yang singkat dapat terasa lama dan begitu juga sebaliknya.

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : 6. Fakta tentang sidik jari manusia

Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan lainnya.
Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik jari hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti.
Alquran surat Al Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan kembali tulang belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu menyusun kembali ujung-ujung jarinya dengan sempurna.
QS Al Qiyamah ayat 3-4:“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?”
"Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”

Jumat, 12 Desember 2014

Kesaksian Kyai NU Pasca Konferensi Internasional Anti Takfiri

“Sekarang mari kita pikirkan, saudara kita orang-orang Sunni mazhab Syafi’i, rumahnya dihancurkan salafi wahabi, lalu dibangun kembali oleh Iran, plus bahan makanan, obat-obatan, dijaga tentara orang-orang Syiah. Urang nte apal naon-naon, di Bandung, di Indonesia orang-orang Syiah dikafirkan.”
Tokoh muda NU ini tak hanya dikenal sebagai tokoh yang vokal menyuarakan persatuan umat Islam, melainkan juga telah menulis banyak buku yang memberikan kontribusi pemikiran bagi umat Islam di Tanah Air.
Rabu siang (3/12), seperti biasa Kyai Alawi kembali mengisi kajian rutin yang dijadwalkan setiap Rabu di Masjid Raya Bandung, Jawa Barat.  Dalam kesempatan itu, ia menceritakan perihal kehadirannya dalam Konferensi Internasional dengan tema besar “Bahaya Ekstremisme dan Takfirisme” di Qom, Iran (23/11) yang dihadiri oleh para ulama dunia dari berbagai negara.
“Yang diundang 90 negara, yang tidak hadir 3 negara; Amerika, Inggris, Saudi, pas pisan musuh Islam, cocok,” seloroh Kyai Alawi. Kyai Alawi merupakan satu dari enam perwakilan Indonesia yang menghadiri konferensi itu.Hadir juga di antaranya Prof. Dr. Hamka, Prof. Dr. Zainul Kamal, dan tiga perwakilan lainnya.
Dalam penjelasannya Kyai Alawi menekankan agar kaum muslimin menggunakan akal yang cerdas dan sadar sehingga tak mudah menelan mentah-mentah berbagai informasi yang keliru begitu saja.
Kyai Alawi pun melanjutkannya dengan berbagi cerita yang ia dapat di Iran. Berikut penuturannya kepada ABI Press. “Mungkin kita sering mendengar, masjid Sunni dibom, hancur. Masjid Syiah dibom, hancur. Informasi yang masuk kepada kita bahwa orang Sunni ngebom masjid Syiah, orang Syiah balas dendam ngebom masjid Sunni.Padahal, bukan seperti itu kejadiannya!” tegas Kyai Alawi.
"Di Irak bagian utara ada sebuah kampung namanya Filistin, yang semua penghuninya adalah orang-orang salafi wahabi ekstrem. Dan salah satu tokohnya adalah orang yang dibayar oleh Zionis, dan Amerika. Dan beberapa bulan kemarin ini ditangkap, dan luar biasa cara penangkapannya! Ketika dia menggunakan pesawat Amerika menyeberang melewati perbatasan Iran/Irak, maka oleh Angkatan Udara Iran pesawat didempet di  luhur (atas), tawanan dituker di  luhur, sanes di  handap. Dan sekarang sudah ada di penjaradi Iran.”
"Jadi merekalah yang menghancurkan masjid-masjid Sunni, dan masjid-masjid Syiah. Bahkan yang paling menarik, ulama-ulama Sunni berbicara luar biasa!  Wa bil khusus  ulama-ulama mazhab Syafi’i dari Mesir, mazhab Syafi’i dari Suriah, dan mazhab Syafi’i dari Irak,” tutur Kyai Alawi.
"Mereka ceramah, mereka yang bilang begini, ‘Bahwa jumlah Muslim Sunni yang dibunuh di Suriah, di Irak ataupun di Mesir, jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan Muslim Syiah. Begitu pula setiap rumah dan masjid bagi orang Sunni yang dihancurkan jauh lebih banyak dibandingkan rumah dan masjid Muslim Syiah. Dan setiap rumah, atau masjid yang dihancurkan oleh orang-orang salafi wahabi takfiri di sana, baik yang berada di Palestina, Suriah, dan Irak semuanya dibiayai atau dibantu perbaikannya oleh Iran yang notabenenya Muslim Syiah.”
Masih mengutip pernyataan ulama Sunni, Kyai Alawi pun melanjutkan kisahnya. “Ulama kita nanya, lalu dimana pasukan-pasukan Sunni? Kenapa bahan makanan, obat-obatan, pakaian, semua dikirim oleh Iran berikut dengan semua senjata, peluru, rudal untuk memerangi 2 hal; Israel dan orang-orang salafi wahabi takfiri?”
"Di Irak ada sebuah pasar tradisional, yang semua penjualnya adalah orang-orang Sunni. Dibom, 80 orang meninggal dunia. Kemudian Imam Marja di Irak (Sayyid Ali Sistani) mengatakan, ‘Wahai Muslim Syiah singsingkan lenganmu, angkat senjatamu dan bantu saudara-saudara kita Muslim Sunni yang berada di Irak!’ Hebat, kataku!”
“Di bagian lain di Irak ada sebuah kampung pemukiman (Bani Mutaamil) mereka semua bermazhab Sunni Syafi’i. 500 orang dibunuh salafi wahabi takfiri.  Nte ningali aki aki, nenek-nenek, budak letik nte tingali. Ketika siangnya pemukiman itu diduduki, sore harinya Rahbar (Sayyid Ali Khamenei) memerintahkan kepada pasukan Iran untuk menyusup ke Irak, dan ketika Subuh, matahari mulai terbit, semua orang salafi wahabi takfiri sudah keluar, dan ada sebagian yang diberondong dan mati.”
"Sekarang mari kita pikirkan, saudara kita orang-orang Sunni mazhab Syafi’i, rumahnya dihancurkan salafi wahabi, lalu dibangun kembali oleh Iran, plus bahan makanan, obat-obatan, dijaga tentara orang-orang Syiah.  Urang nte apal naon-naon, di Bandung, di Indonesia orang-orang Syiah dikafirkan.”
“Saya berdialog di Universitas Jamiatul Mustofa di Iran dengan Sayyid Al-Hakim, beliau mengatakan secara langsung, ‘Mengapa mayoritas Muslim Syiah di Indonesia masih bisa melaksanakan ritual ibadahnya dengan baik, tidak diburu-buru, tidak dibunuh, padahal masih sedikit. Mengapa? Karena ada NU di sana.’ Jawabannya begitu.”
“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia,  wa bil khusus  kepada orang-orang Muslim NU di Indonesia. Karena masih mau bersahabat dengan Muslim Syiah yang sedikit di Indonesia,” lanjut Kyai Alawi menirukan pesan Sayyid Al-Hakim.
“Muslim Sunni di Iran 20  juta jumlahnya. Di Iran kalau Jumatan banyak. Orang banyak bicara sembarangan, memfitnah, mengatakan kalau di Iran tidak ada shalat Jumat. Bahkan, Masjid Sunni di Iran jumlahnya ada 10.033 masjid, saya masih hafal! Dikelola 112 DKM, para kyai,   para ulama-Sunni asli.”
“Iran bagian utara mazhab Sunni Syafi’i. Iran bagian barat, Sunni mazhab Hanafi. Dimana di Iran nggak bisa Jumatan? Saya saja Jumatan. Ada sekitar 470 ulama Jumatan bersama tamu-tamu lain dari luar juga menjadi jamaah shalat Jumat. Suatu ketika shalat bareng, Sunni-Syiah. Ulama Sunni dan Syiah saling memberikan kesempatan kepada yang lainnya untuk menjadi Imam. Ini persatuan yang indah!” kenang Kyai Alawi.
Bagaimana dengan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) di Indonesia? Sudah dua kali aliansi ini dideklarasikan.
Pertama di Bandung, kedua di Garut Jawa Barat. Mereka mengatasnamakan sebagai Ahlussunnah wal Jamaah atau Sunni dalam mendeklarasikan dirinya. Lalu bagaimana Kyai Alawi menanggapi hal ini? "Yang mengijinkan sudah pasti aparat. Kalau Kapolres Garutnya saya, sudah pasti tidak saya  ijinkan,” tegas Kyai Alawi.
Lebih lanjut Kyai Alawi menegaskan, tidak ada NU yang begitu, atau menjadi bagian dari ANNAS. 
Kalau ada yang begitu, itu NU yang tidak tahu dan tidak paham. Mungkin juga karena ada udang di balik batu, atau ada uang dibagi dalam amplop, ya wallahu a’lam,” tukas Kyai Alawi.
Menindaklanjuti aktivitas ANNAS, Kyai Alawi akan menjadwalkan pertemuan dengan para Kyai Sepuh, dan sejumlah tokoh masyarakat di Garut.
"Jangan sampai acara-acara seperti itu terulang kembali,” harap Kyai Alawi.
"Aliansi Nasional Anti Syiah ini sudah masuk kemarin dibahas di Iran. Dan ini menurut mereka sudah termasuk dalam organisasi yang dibayar oleh antek-antek Zionis Yahudi.  Abdi yakin 100%.  Mereka ini akan menggandeng orang-orang Sunni wa bil khusus  orang-orang NU untuk menguatkan kedudukan mereka,” pungkas Kyai Alawi.
Sementara, menyikapi soal Muslim Syiah sendiri, Kyai Alawi memiliki dua sudut pandang. Pertama Syiah yang terpimpin, dan kedua, Syiah yang tidak terpimpin atau terlepas dari Marja.
Syiah yang tidak terpimpin ini yang menurutnya patut diwaspadai karena mereka seringkali menghina simbol-simbol Ahlussunnah, mengkafirkan sahabat dan istri Nabi. Sedangkan Syiah terpimpin menurutnya tidak masalah, terlebih ulama Syiah kategori Syiah terpimpin telah mengeluarkan fatwa haram menghina simbol-simbol yang diagungkan oleh Ahlussunnah wal Jamaah. 
Terkait Syiah yang tidak terpimpin ini, Kyai Alawi menanggapinya dengan serius, bahkan tengah menggarap buku khusus menyangkut Syiah yang tidak terpimpin ini karena dianggap dapat memicu perpecahan umat Islam, terutama antara Muslim Syiah dan Muslim Sunni. (ABI)

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : 5. Fakta tentang jenis kelamin bayi

Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi ditentukan oleh air mani dari pria.
Dalam air mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-lakian.
Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y.
Alquran telah menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46, “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.”
Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu jenis kelamin berasal dari wanita.

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : 4. Fakta tentang penciptaan manusia dalam 3 tahap

Dalam Alquran surat Az Zumar ayat 6 dijelaskan, manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan.
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”
Perkembangan ilmu Biologi modern telah berhasil mengungkap petunjuk dari ayat itu. Pertumbuhan bayi di dalam rahim melewati tiga tahap (tiga kegelapan).
Alquran menggunakan istilah ‘kegelapan’ karena memang proses penciptaan manusia dalam perut ibu terjadi di dalam rahim yang gelap.
Tahap-tahap itu, pertama, tahap Pre-embrionik, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel kemudian menjadi segumpalan sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot, sel-sel penyusunnya mengatur diri mereka sendiri untuk membentuk tiga lapisan.
Kedua, tahap Embrionik yang berlangsung lima setengah minggu. Bayi pada tahap ini disebut “embrio”. Organ dan sistem tubuh bayi juga mulai terbentuk.
Ketiga tahap fetus yang dimulai sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi telah menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : 3. Fakta tentang garis edar tata surya

Matahari, planet, satelit dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya masing-masing.
Alquran surat Al Anbiya ayat 33 dan surat Yaasin ayat 38 menjelaskan mengenai fakta ilmiah itu dan terbukti kebenaranya.
Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang alam semesta dan tata surya.
Beberapa di antaranya seperti:
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)
“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)
“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS Yaa Siin:39)
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)
Pengamatan astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini.  Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.
Selain matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini.
Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu gerakan serupa.

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : 2. Fakta penciptaan berpasang-pasangan

Surat Yaasin ayat 36 menjelaskan, Allah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasang.
Dalam ayat lain, Allah juga berfirman, “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingatakan kebesaran Allah.” (QS Adz-Zaariyat: 49).
Menurut ayat ini, Allah menciptakan yang berpasangan tidak hanya manusia, melainkan segala sesuatu yang tumbuh dari bumi dan berbagai partikel yang tidak terlihat mata.
Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian yang membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Penemuannya dinamakan ‘Parite. Dia memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933 karena penemuannya itu.

Fakta Fakta Ilmiah Al Quran Terbukti : 1. Fakta tentang besi

Besi adalah salah satu logam berat yang sangat bermanfaat bagi kehidupan.
Dalam Alquran surat Al Hadiid ayat 25 menjelaskan bahwa Allah menurunkan besi yang memiliki kekuatan hebat dan memiliki banyak manfaat bagi manusia.
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami turunkan (anzalnaa) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.”
Dalam ayat ini, kata “anzalnaa” memiliki arti “kami turunkan” digunakan untuk menunjuk besi. Apabila diartikan secara kiasan kata “anzalnaa” menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.
Apabila mengartikan kata itu secara harfiah, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, maka diperoleh arti bahwa besi diturunkan darilangit.
Beberapa ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran ayat itu. Partikel besi tidak berasal dari bumi melainkan berasal dari benda-benda luar angkasa.
Paling tidak, terdapat sembilan ayat dalam Alquran yang membahas dan menjelaskan tentang besi.
Salah satunya,
Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).” (QS An-Nahl: ayat 81)

Kamis, 11 Desember 2014

Dalil para Anti Syiah

Kita bisa adu argumen, kelompok anti syiah itu mengandalkan apa untuk menyebut syiah itu sesat bahkan bukan Islam?
Ini sepuluh diantaranya yang menjadi andalan mereka.
Pertama,mengandalkan buku Panduan MUI Pusat “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di indonesia.”
Buku tipis yang tidak berstempel MUI dan tidak pula ditandatangani pejabat MUI Pusat, sebagaimana buku-buku resmi MUI lainnya.
Kedua,mengandalkan fatwa MUI Jatim. Fatwa bersifat lokal tapi dipaksakan untuk diberlakukan diseluruh Indonesia.
Ketiga,mengandalkan ucapan Imam Syafi’i rahimahullah dan Imam-imam mazhab lainnya, yang menyebutkan syiah sesat, pendusta bahkan kafir. Padahal di teks aslinya adalah rafidah, bukan syiah. Bahkan sebagian ulama Syiah sendiri menganggap sesat kelompok rafidah. 
Mengandalkan ayat-ayat al-Qur’an yang mereka tafsirkan sesuai dengan kepentingan mereka, dan menafikan adanya penafsiran lain yang juga absah.
Mengandalkan hadits-hadits dan riwayat yang lemah, padahal tidak sedikit hadits dan riwayat shahih yang justru terdapat dalam literature muktabar  Ahlus Sunnah sendiri yang menjustifikasi kebenaran mazhab Syiah. Seperti hadits 12 khalifah, hadits Gadir Khum, hadist Ashab al Kisa, hadits sujud diatas tanah dan seterusnya.
Keempat, mengandalkan fatwa ulama-ulama Saudi atau ulama-ulama yang berafiliasi pada mazhab yang berkembang di Saudi. Padahal ulama-ulama lain juga punya fatwa, utamanya ulama-ulama al Azhar Mesir yang menyebutkan Syiah adalah mazhab sah dalam Islam.
Kelima, mengandalkan kesepakatan 200 orang yang berkumpul di Bandung dan kota lainnya, yang katanya kesemuanya adalah ulama yang telah mendeklarasikan ANAS, Aliansi Nasional Anti Syiah dan menyerukan kesesatan dan kekafiran Syiah. Sementara Risalah Amman di Yordania ditandatangani kurang lebih 500 ulama Sunni dan Syiah dan menyepakati mazhab-mazhab yang sah dalam Islam termasuk Syiah.
Keenam, mengandalkan ucapan ulama-ulama dan tokoh-tokoh Indonesia yang anti Syiah termasuk tokoh NU dan Muhammadiyah. Padahal ulama dan tokoh-tokoh Indonesia yang mengakui keberadaan Syiah sebagai mazhab Islam jauh lebih banyak, lebih populer dan lebih tinggi dari sisi keilmuan, ketawadhuan, pengalaman, kharismatik dan posisi jabatan strukturalnya, bahkan lebih banyak karya-karyanya. Diantara mereka ada Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ketua Umum MUI Pusat, Ketua Umum PB Nahdatul Ulama, pejabat Kementerian Agama, Rektor dan guru-guru besar UIN se Indonesia dan seterusnya, bahkan mereka telah berkali-kali mengunjungi Iran yang dikenal sebagai pusat pendidikan mazhab Syiah dan berdialog dengan ulama-ulama besar Syiah.Sementara yang anti Syiah, mengandalkan buku-buku anti Syiah yang ditulis oleh penulis-penulis Indonesia yang tidak pernah mengunjungi langsung pusat pendidikan Syiah di Qom dan di Najaf, tidak pernah menghadiri majelis ulama-ulama Syiah dan tidak pernah pula melakukan dialog langsung dengan satupun ulama marja Syiah. Jadi wajar kalau kesimpulan yang diambil malah bias, dan tidak obyektif.
Ketujuh, mengandalkan konflik di Suriah, bahwa rezim Bashar Asad yang Syiah telah melakukan pembantaian dan pembunuhan keji kepada rakyatnya yang Ahlus Sunnah. Padahal kenyataannya, Suriah malah memberikan pengungsian kepada warga Palestina yang Ahlus Sunnah di camp Yarmouk, mengizinkan pendirian kantor HAMAS di Damaskus yang di Indonesia saja dilarang dan berkali-kali melakukan kontak senjata langsung dengan militer Israel. Dan terbukti pula, bahwa kelompok-kelompok militan yang melakukan agresi ke Suriah dan hendak menjatuhkan Bashar Asad adalah kelompok-kelompok teroris, yang bahkan dengan bangga memamerkan aksi-aksi kekejiannya lewat video-video amatir. ISIS telah difatwakan oleh ulama bahkan termasuk ulama Arab Saudi sendiri sebagai kelompok yang telah keluar dari Islam.

Kedelapan, mengandalkan buku, mengapa saya keluar dari Syiah karya Sayyid Husain Musawi. Katanya penulisnya adalah ulama Syiah dan keturunan Ahlulbait, tapi tidak disebutkan silsilahnya, orangtuanya, guru-muridnya, murid-muridnya, bahkan karya-karyanya kecuali buku tipis 153 halaman tersebut. Padahal sudah menjadi kelaziman kesemuanya itu harus disebutkan dalam catatan biografi seorang ulama. Bahkan pada  penjelasan dalam bukunya dia memperkenalkan diri sebagai seseorang yang memiliki kedudukan istimewa disisi Imam Khomeini, dan juga pernah ketemu dengan Sayid Daldar Ali penulis kitab Asas al-ushul, ulama Syiah abad 19 yang 100 tahun sebelumnya telah wafat sebelum penulis buku ini lahir.Buku ini edisi terjemahan bahasa Indonesia pertama kali diterbitkan tahun 2002, dan masih juga diandalkan sampai sekarang [sudah 12 tahun, mestinya ada ulama Syiah lain yang juga terpengaruh dan keluar dari Syiah, atau minimal mantan murid-muridnya], meski telah mendapatkan bantahan dan telah dibuktikan kedustaannya. Di Timur Tengah sendiri buku ini tidak laku, dan tidak lagi mengalami proses naik cetak secara resmi, kecuali dicetak secara indie, untuk mengelabui masyarakat awam.
Kesembilan, mengandalkan foto-foto editan, kisah-kisah palsu dan berita-berita bohong. Diantara foto editan yang paling sering diandalkan adalah foto prosesi pemakaman Imam Khomeini yang katanya kain kafan dan mayatnya sampai tercabik-cabik dan dipermalukan. Foto ini dibantah dengan video prosesi pemakaman jenazah Imam Khomeini, yang bahkan pada hari Hnya disiarkan secara live di seluruh dunia. Kisah palsu yang diandalkan adalah kisah pertemuan Syaikh Ahmad Deedat dengan ulama-ulama Syiah di Iran, setelah Kisah Pasien Terakhir tidak lagi bisa diandalkan karena telalu vulgar kepalsuannya.Syaikh Ahmad Deedat tidak tanggung-tanggung dibawa-bawa untuk menjadi aktor sebuah drama palsu. Padahal kisah tersebut, caplokan dari kitab"Munazharat fil-Imamah" Juz ke-3, karya Syaikh Abdullah Al-Hasan. Adapun judul asli dari kisah itu adalah, "Munazharat Ats-Tsaminah wa Khamsun: Munazharat Al-'Allamah Hilli Ma'al 'Ulama Al-Madzahib Al-Arba'ah bi Mahdhar-i Syah Khuda Bandeh" yang artinya Perdebatan yang ke-58: Perdebatan Allamah Hilli bersama Para Ulama Empat Mazhab dengan Kehadiran Syah Khuda Bandeh. Tapi kemudian, dengan mengatasnamakan Syaikh Ahmad Deedat rahimahullah, kisah itu diputar balikkan. Syaikh sendiri pernah ke Iran tanggal 3 Maret 1982, justru bukan untuk berdebat tapi menyampaikan pidato yang menegaskan pentingnya persatuan Islam, begini diantara kutipannya:“Saya katakan kenapa Anda tidak bisa menerima saudara Syiah sebagai mazhab kelima? Hal yang mengherankan adalah dia (Syiah) mengatakan kepada Anda bahwa dia ingin bersatu dengan Anda. Dia tidak mengatakan tentang menjadi Syiah. Dia berteriak “Tidak ada Sunni atau Syiah, hanya ada satu hal, Islam.” Tapi kita mengatakan kepada mereka “Tidak, Anda berbeda. Anda Syiah”. Sikap seperti ini adalah penyakit dari setan yang ingin memecah kita. Bisakah Anda membayangkan, kita Sunni adalah 90% dari muslim dunia dan 10% adalah Syiah yang ingin menjadi rekan saudara satu iman tapi yang 90% ketakutan. Saya tidak mengerti mengapa Anda yang 90% menjadi ketakutan. Mereka yang seharusnya ketakutan.”[Download Pidato: http://www.inminds.com/ra/deedat.raCuplikan Video Youtube: http://www.youtube.com/watch?v=6kJB72972Q8] Kalau berita-berita bohong, terlalu banyak yang harus diklarifikasi. Mereka membuat-buatdan menyebarkannya dengan begitu ringannyaseakan-akan kelak tidak dimintai pertanggungjawaban. Wallahu al Mustaan.
Kesepuluh, mengandalkan , fitnah, prasangkaan, kecurigaan, kebencian, fanatisme buta, umpatan, kata-kata kasar dan ancaman bunuh. Ketika semua fakta telah diajukan, argumentasi telah diberikan, hujjah telah dipaparkan, dan bukti-bukti tidak lagi bisa mereka bantah, maka mereka akan mengandalkan kebencian untuk tetap menunjukkan permusuhan.Kata-kata laknat, makian, umpatan dan ancaman mati menjadi santapan sehari-hari bagi mereka yang diklaim Syiah. Argumentasi apapun yang diberikan, mental dihadapan mereka, dengan alasan Syiah itu pendusta, pembohong dan tidak layak untuk dipercaya dan didengar kata-katanya. Buku-buku penulisSyiah, hatta itu bukan tema keagamaan tetap harus diwaspadai, dicurigai dan sangat membahayakan bagi mereka. Mereka bahkan sampai repot-repot untuk membuat list daftar buku-buku Syiah yang harus dijauhi dan terlarang untuk dibaca.  Mereka menyebar fitnah, Syiah al-Qur’annya beda, melakukan praktik nikah mut’ah meskipun dengan istri orang lain, meski tanpa izin wali dan tanpa membutuhkan masa iddah, melaknat dan mencaci maki sahabat dan istri-istri Nabi, pendusta dan melukai diri dengan berdarah-darah di hari Asyura. Ini semua sudah saya bantah, dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya.Intinya, kalau bukan muslim, mengapa mereka yang Syiah tetap dibolehkan memasuki Haramain?, sementara konsideran agama kita jelas, bahwa orang-orang kafir dan musyrik diharamkan untuk memasuki Haramain. Syiah bahkan diberikan izin dan perlakuan khusus untuk bisa menjalankan tradisi-trasisi khas mereka di tanah haram pada musim haji dan umrah.Sumber mereka buku-buku anti Syiah, akun-akun palsu di Twiter dan Fesbuk, video-video yang tidak jelas sumbernya di Youtube, ceramah-ceramah ulama Syiah yang tidak muktabar dan mengorek-ngorek fatwa-fatwa ulama Syiah tempo dulu yang sudah tidak berlaku.Sumber mereka buku-buku anti Syiah, akun-akun palsu di Twiter dan Fesbuk, video-video yang tidak jelas sumbernya di Youtube, ceramah-ceramah ulama Syiah yang tidak muktabar dan mengorek-ngorek fatwa-fatwa ulama Syiah tempo dulu yang sudah tidak berlaku.Ini sepuluh andalan mereka yang anti Syiah untuk mempropagandakan kepada masyarakatmuslim Indonesia, bahwa Syiah itu sesat, kafir dan sangat membahayakan eksistensi NKRI. Sesuatu yang tidak terbukti, sebab Syiah sudahada di nusantara ini, jauh sebelum republik ini terbentuk.
Wallahu’alam Bishshawwab

Senin, 01 Desember 2014

Dialog Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan Tokoh Nasrani

Dinukil dari Salman al-Farisi, dikatakan bahwa ketika Rasulullah Saw wafat dan tampuk kepemimpinan berada pada tangan Khalifah Abu Bakar, datang sekelompok kaum Nasrani ke Madinah yang dipimpin oleh seorang tokoh mereka yang pandai tentang teologi dan menguasai (menghafal) Kitab Taurat (Perjanjian Lama) dan Injil (Perjanjian Baru).
Tokoh Nasrani itu berkata, “Tunjukkanlah kepadaku orang yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaanku.”
“Bertanyalah, wahai orang Nasrani !” kata Ali bin Abi Thalib.
“Demi Yang membelah biji-bijian dan menciptakan makhluk, engkau tidak bertanya tentang yang lampau dan yang akan datang kecuali aku beritahu kamu tentangnya dari Nabi Muhammad Saw.”
Orang Nasrani itu berkata, “Beritahukan ke­padaku, apakah engkau beriman menurut Allah atau beriman menurut dirimu sendiri?”
Ali menjawab, “Aku beriman me­nurut Allah sebagaimana aku beriman dalam keyakinanku.”Orang Nasrani berkata,
“Puji Tuhan, ini ungkapan orang yang kokoh agamanya dan meyakini kebenaran keyakinannya. Beritahukan kepadaku sekarang tentang bagai­mana kedudukanmu di surga?”
Ali menjawab, “Kedudukanku bersama nabi yang ummi di surga Firdaus yang paling tinggi. Aku tidak bimbang dengan itu dan tidak ragu dengan janji Tuhanku.”
Orang itu kemudian bertanya, “Dengan apa engkau mengetahui janji akan kedudukan yang engkau sebutkan tadi?”
Ali menjawab, “Dengan Kitab yang diturunkan dan kebenaran nabi yang di­utus.”
Orang Nasrani bertanya lagi, “Lalu dengan apa kamu meyakini kebenaran nabimu?”
"Dengan tanda-tanda yang menakjubkan dan mukjizat-mukjizat yang jelas!” jawab Ali.
“Inilah cara berargumen,” kata orang Nasrani kagum.
“Beritahukan kepadaku tentang Allah, di mana Dia berada sekarang?” lanjutnya.
"Wahai orang Nasrani, sesungguhnya Allah SWT jauh dari redaksi 'dimana' dan suci dari tempat. Dia sejak azal(tidak bermula) tidak bertempat dan sampai saat ini seperti itu. Tidak berubah dari satu keadaan ke keadaan lain.”
“Benar dan baik, wahai orang pandai, engkau menjawab secara ringkas tetapi padat,” kata orang Nasrani.
“Beritahukan kepadaku tentang Allah SWT, apakah menurutmu Dia dapat di­jangkau dengan indera, sehingga seseorang akan mencari-Nya dengan menggunakan indera atau bagaimana cara mengetahui-Nya, jika tidak mungkin dengan indera ?” lanjutnya penasaran.
“Yang Maharaja dan Maha Berkuasa sangat suci untuk disifati dengan ukuran atau dijangkau oleh indera atau disamakan dengan manusia. Jalan untuk mengenal-Nya adalah melalui ciptaan­ciptaan-Nya yang menakjubkan akal dan mem­beri petunjuk bagi orang-orang yang berpikir,” jelas Ali .
“Engkau benar. Demi Allah itulah yang haq.Banyak orang tersesat dalam kebodohan-kebo­dohan,” tutur orang Nasrani itu.
“Sekarang beritahu aku seperti yang dikatakan oleh Nabi­mu tentang al-Masih, bahwa dia (al-Masih) adalah makhluk, darimana dia Muhammad dapat membuktikannya? Dia menafikan ketuhanan al-Masih dan mene­tapkan kekurangannya (karena Tuhan tidak mempunyai kekurangan sama sekali), padahal kamu tahu bahwa banyak dari kaum beragama yang meyakini tentang al-Masih sebagai Tuhan?” tanyanya penuh selidik.
“Nabi kita Muhammad Saw membuktikan­nya dengan takdir yang harus dia hadapi dengan perubahan dari satu keadaan ke keadaan lain dan dengan bertambah-berkurang yang tidak lepas darinya. Aku tidak mengingkari kenabiannya dan tidak mengeluarkannya dari ke­maksuman, kesempurnaan, dan bantuan (dari Tuhan). Telah disebutkan oleh Allah SWT bahwa dia seperti Adam yang diciptakan dari tanah kemudian dikatakan padanya, 'Jadilah' maka jadi.”
“Engkau benar, demi Allah yang mengutus al-Masih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah dan kamu adalah washi Rasulullah saw serta orang yang paling berhak menduduki tempatnya.”
Maka orang-orang yang ikut bersamanya masuk Islam juga.

Dialog Ali bin Abi Thalib-Yahudi; Dimanakah Allah?

Dinukil dalam beberapa riwayat bahwa sekelompok pendeta Yahudi datang kepada Khalifah Abu Bakar dan ber­tanya, “Apakah kamu khalifah nabi umat ini?”
Khalifah Abu Bakar menjawab, “Ya, benar.”
“Beritahukan kepada kami tentang Allah Swt. Di manakah Dia berada, di langit atau di bumi?” tanya mereka.
“Dia berada di langit, di atas ‘Arsy” timpal Khalifah Abu Bakar.
"Kalau begitu, bumi kosong dari-Nya dan berarti Allah berada di sebuah tempat dan tidak di tempat yang lain?” Bantah mereka.
“Ini adalah ucapan orang-orang Zindik (atheis). Pergilah dariku. Kalau tidak, maka aku akan membunuh kamu.”titah Khalifah Abu Bakar.
Akhirnya mereka pergi sambil menghina Islam, lalu Ali menemui mereka dan berkata, “Aku sudah tahu apa yang kamu tanyakan dan kamu bantah, dan sekarang aku katakan, bahwa AllahAzza Wa jalla yang mengadakan ‘mana’ (ruang dan tempat) oleh karenanya ‘mana’ tidak berarti bagi-Nya. Dia sangat tinggi untuk dapat diliputi ruang dan tempat. Dia ada disegala ruang tanpa bersentuhan dan bergandengan. Dia mengetahui segala yang ada padanya. Tidak ada sesuatu pun yang lepas dari pengawasan-Nya. Dan akan aku beritahu­kan kepada kalian tentang yang ada di dalam salah satu kitab kalian yang membenarkan apa yang aku katakan tadi, jika kalian tahu apakah kalianbakan percaya?”
Mereka menjawab, “Ya.”
Ali meneruskan, “Tidakkah kalian membaca dalam sebagian ki­tab kalian bahwa Musa bin Imran As pernah suatu hari beliau duduk, tiba-tiba datang ke­padanya malaikat dari arah timur, lalu Musa bertanya kepadanya,“Dari mana kamu da­tang?”
Malaikat menjawab, “Dari Allah Swt. Kemudian datang malaikat dari arah barat, Musa bertanya, “Dari mana kamu datang?"
Malaikat menjawab, “Dari Allah Swt.”
Kemudian datang Malaikat dari langit ke tujuh dan berkata, “Aku datang kepadamu dari langit ketujuh, dari Allah.”
dan selanjutnya datang pula malaikat dan berkata, “Aku datang dari bawah bumi yang paling bawah, dari Allah.”
Lalu Musa As berkata, “Mahasuci yang tia­da tempat yang kosong dari-Nya dan tiada satu tempat yang lebih dekat kepada-Nya dari tem­pat yang lain.”
Kemudian mereka berkata, “Kami bersaksi bahwa itu benar.”

Lima Alasan Mengapa Iran Berkewajiban Membasmi Khawarij Modern ISIS

AS sampai saat ini tidak serius dalam memerangi ISIS, bahkan mereka mendukung ISIS di Suriah, dan yang memprihatinkan adalah berpura-pura "melawan" ISIS di Irak. Koalisi pimpinan AS tidak serius dan mereka memahami bahwa pengerahan kekuatan udara saja tidak dapat mengalahkan ISIS.Komandan militer Iran pada Sabtu, 29/11/14, memperingatkan kelompok-kelompok Khawarij modern(ISIS) bahwa Tehran akan mengambil segala tindakan dan terjun langsung di Irak jika Baghdad atau tempat-tempat suci muslimin diserang oleh kelompok Takfiri ISIS."Baghdad, tempat-tempat suci dan makam-makam para Imam Syiah merupakan garis merah bagi Republik Islam," demikian pernyataan Brigadir Jenderal Mohammad Baqeri dalam sebuah wawancara dengan Defa Press (Defense Press), pada Sabtu kemarin.
Menurut Komandan, jika kota-kota yang disebutkan diatas, dan tempat-tempat sucimuslimin terancam, Republik Islam Iran tidak akan tinggal diam, dan akan mengambil tindakan langsung memerangi elemen-elemen Takfiri dan menghancurkan markas mereka.
Peringatan resmi itu seharusnya bukanlah sebuah kejutan baru. Karena Iran sejak lama telah membantu pemerintah dan tentara Irak beberapa bulan hingga saat sekarang.
Iran senantiasa membantu Irak untuk mempertahankan diri jauh sebelum Amerika Serikat dan sekutu memutuskan untuk membentuk koalisi nasional anti-ISIS.
Tehran bahkan bertindak tepat pada waktunya dan memperingatkan koalisi yang selama ini mendukung ISIS untuk menebus kesalahan mereka.
Dan berikut ini lima alasan mengapa Tehran bersikukuh tidak akan duduk dan menonton pembantaian yang dilakukan kelompok Takfiri ISIS bentukan AS dan Isral:
1. AS sampai saat ini tidak serius dalam memerangi ISIS, bahkan mereka mendukung ISIS di Suriah, dan yang memprihatinkan adalah berpura-pura"melawan" ISIS di Irak. Koalisi pimpinan AStidak serius dan mereka memahami bahwapengerahan kekuatan udara saja tidak dapat mengalahkan ISIS.
2. Berdasarkan laporan beberapa informasi, ISIS memiliki hubungan dengan badan intelijen tertentu dan mendapat dukungan penuh dari Israel,- musuh nomor satu Iran.
3. Iran adalah pemegang kunci utama keamanan regional. Cukup aneh, saat Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, "Iran bisa membantu mengamankan lebih stabil, termasuk Irak, dan lebih stabil, termasuk Suriah."
4. ISIS telah melakukan kejahatan paling keji dalam sejarah peradaban manusia, terhadap masyarakat semua etnis, mazhab dan semua manusia termasuk Syiah, Sunni, Kurdi, Kristen dan Izadi. Pembantaian yang bertentangan dengan agama dan prinsip-prinsip dasar Republik Islam Iran. Untuk itu, dalam memerangi teroris dan Takfiri, Tehran tidak akan menunggu aliansi dengan negara manapun. Sebab, pekerjaan ini dipandang Iran sesuai dengan hukum internasional dan kewajiban internasionalnya sendiri, bahkan sebagai kewajiban agama.
5. Munculnya ISIS terkait erat dengan kebijakan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Barat mendukung penuh kelompok-kelompok teroris di Suriah, itu sebabnya Tehran menolak permintaan Washington untuk bekerja sama dengan Barat.
"AS meminta melalui duta besarnya di Irak apakah kita bisa bekerja sama melawan ISIS. Saya katakan, tidak!, karenamereka mempunyai tangan-tangan kotor," kata Pemimpin Tinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei.
Ayatollah Khamenei juga mengatakan, "AS menggambarkan hal ini sebagai konflik sektarian. Sementara apa yang terjadi bukanlah perang antara Syiah dan Sunni. Ini adalah pertempuran antara manusia dan barbarisme," tegas Pemimpin.
Semua ini semakin memperjelas posisi Iran, mengapa Komandan IRGC, Brigade Qods, Brigadir Jenderal Qassem Soleimani berada di Irak.
The Shadow Commander itu memimpin langsung perang melawan ISIS bersama rakyat dan tentara Irak, karena Rakyat Irak percaya sepenuhnya kepadanya. Soleimani juga memberikan dukungan berupa konsultasi, dan merupakan salah satu Komandan yang telah membantu pasukan Irak untuk mengambil alih kembali beberapa wilayah yang sempat dicaplok kelompok Khawarij modern bentukan AS dan Saudi Arabia tersebut.Dan hal itu juga memperjelas posisi mengapa banyak rakyat Irak menyambut hangat kehadiran Iran dan mengatakan kesetiaan mereka dengan Republik Islam Iran.Dalam pernyataan anggota parlemen Irak, Mowaffak al-Rubaie, "Siapa yang datang ke sini untuk menyelamatkan kita tiga hari setelah Mosul jatuh? Bukan Amerika!. Mereka (AS) hanya mengirim serangan udara selang tiga bulan ketika warga mereka dipenggal. Sementara respon Iran begitu cepat ke Baghdad dan Erbil pada hari berikutnya."Rakyat Irak juga mengatakan, mereka yakin respon cepat Iran akan sama jika preman-preman Takfiri bengis membuat kesalahan fatal jika sampai menyerang Baghdad atau kota-kota suci dan tempat-tempat ibadah muslimin.
Source : Islam Times