Sudahkah Anda Bershalawat???

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)” HR an-Nasa’i (no. 1297)

Keutamaan Shalawat Kepada Nabi

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا {56}

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. 33:56)

Ahlul Bait

مَثَلُ أَهْلِ بَيْتِي مَثَلُ سَفِيْنَةِ نُوْحٍ مَنْ رَكِبَهَا نَجَا وَمَنْ تَخَلَّفَ عَنْهَا غَرِقَ

“Perumpamaan Ahlul baitku seperti kapal nabi Nuh, barangsiapa yang menaikinya maka dia akan selamat dan barangsiapa yang enggan maka dia akan tenggelam (binasa).”

Selasa, 30 Juni 2015

Pelajaran Terbesar dari Ramadhan





Pelajaran terbesar Ramadhan bisa kita pelajari dari wejangan dan pernyataan yang pernah dilontarkan oleh para tokoh kita.

Berikut pernyataan Rahbar seputar bulan suci ini:

Mungkin salah satu pahala Ilahi untuk kita adalah Allah telah menganugerahkan taufik kepada kita untuk bisa melanggengkan rahmat Ilahi ini hingga tahun depan. Rahmat Ilahi di bulan Ramadhan timbul dari kebajikan-kebajikan yang kita lakukan di bulan ini. Di bulan Ramadhan, kita memiliki kesempatan untuk fokus kepada Allah, berbagi dengan kalangan lemah, menjalin silaturahim, dan membangun ketakwaan. Begitu pula menjalin kembali hubungan dengan orang-orang yang selama ini kita jauhi. Bulan ini adalah bulan untuk melunakkan hati dan bertawasul. Seluruh kalbu menjadi lunak dan dan seluruh jiwa bercahaya dengan anugerah dan rahmat Ilahi.

Mari kita lanjutkan kondisi ini hingga tahun depan. Mari kita pelajari Ramadhan untuk mengecek kondisi kita selama satu tahun.

Pelajaran terbesar dari bulan Ramadhan adalah membangun dan mendidik diri. Langkah pertama untuk membangun diri adalah kita harus memandang diri kita, akhlak, dan tindakan kita dengan kaca mata kritik. Kita harus melihat seluruh cela kita dengan jelas. Lalu mari kita berusaha untuk membasminya. Dan kita pasti bisa melakukan semua ini. Mereka yang memiliki kekuatan dan kemampuan jangan sampai menggunakan kekuatan ini untuk melalimi orang lain.




Sumber : http://allaboutahlulbait.blogspot.com/

'Israel Pendukung Utama Terorisme di Timur Tengah'



"Israel adalah pendukung utama terorisme di wilayah tersebut dan penyebab utama serangan teroris yang meluas di sepanjang perbatasan dengan Mesir," kata mantan anggota parlemen Mesir Jamal Zahran pada Sabtu (27/6).

Dia mencatat setelah penandatanganan perjanjian Camp David, tentara Mesir itu tidak diizinkan maju ke Sina yang akhirnya muncul kelompok teroris di sana yang merusak stabilitas Mesir.

Zahran juga mengkritik pemerintah Mesir atas keputusan mengirim kembali duta besar ke Tel Aviv sementara salah satu tuntutan paling penting rakyat Mesir dalam revolusi Januari adalah memutuskan hubungan dengan penjajah yang menduduki Quds.



Source : http://www.islamtimes.org/

Senin, 22 Juni 2015

ADZAN TERAKHIR BILAL

Semenjak Rasulullah wafat, Bilal menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu Bilal berkata: "Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi." Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan. Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap di hati Bilal. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: "Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini?" Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah ke makam Rasulullah. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Rasulullah. Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya di maqom Rasulullah, sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucu Rasulullah Hasan dan Husein. Dengan mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Rasulullah tersebut. Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal: "Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami? Kami ingin mengenang kakek kami." Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon kepada Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja. Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Rasulullah masih hidup. Mulailah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok Nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali. Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sambil berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar. Dan saat bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Rasulullah, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Rasulullah diantara mereka. Hari itu adalah adzan pertama dan terakhir bagi Bilal setelah Rasulullah wafat. Adzan yang tak bisa dirampungkannya.... Subhanallah...

ADZAN TERAKHIR BILAL

Semenjak Rasulullah wafat, Bilal menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu Bilal berkata: "Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi." Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan. Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap di hati Bilal. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: "Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini?" Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah ke makam Rasulullah. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Rasulullah. Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya di maqom Rasulullah, sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucu Rasulullah Hasan dan Husein. Dengan mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Rasulullah tersebut. Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal: "Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami? Kami ingin mengenang kakek kami." Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon kepada Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja. Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Rasulullah masih hidup. Mulailah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok Nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali. Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sambil berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar. Dan saat bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Rasulullah, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Rasulullah diantara mereka. Hari itu adalah adzan pertama dan terakhir bagi Bilal setelah Rasulullah wafat. Adzan yang tak bisa dirampungkannya.... Subhanallah...

Minggu, 21 Juni 2015

Doa harian Ahlul Bait as dalam bulan Ramadhan

Hari ke-1
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمَ اجْعلْ صِیامی فـیه صِیـام الصّائِمینَ وقیامی فیهِ قیامَ القائِمینَ ونَبّهْنی فیهِ عن نَومَةِ الغافِلینَ وهَبْ لی جُرمی فیهِ یا الهَ العالَمینَ واعْفُ عنّی یا عافیاً عنِ المجْرمینَ
Hari ke-2
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ قَرّبْنی فیهِ الى مَرْضاتِكَ وجَنّبْنی فیهِ من سَخَطِكَ ونَقماتِكَ ووفّقْنی فیهِ لقراءةِ آیاتِكَ برحْمَتِكَ یا أرْحَمَ الرّاحِمین
Hari ke-3
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ ارْزُقنی فیهِ الذّهْنَ والتّنَبیهَ وباعِدْنی فیهِ من السّفاهة والتّمْویهِ واجْعَل لی نصیباً مِنْ كلّ خَیْرٍ تُنَزّلُ فیهِ بِجودِكَ یا أجْوَدَ الأجْوَدینَ
Hari ke-4
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ قوّنی فیهِ على إقامَةِ أمْرِكَ واذِقْنی فیهِ حَلاوَةَ ذِكْرِكَ وأوْزِعْنی فیهِ لأداءِ شُكْرَكَ بِكَرَمِكَ واحْفَظنی فیهِ بِحِفظْكَ وسِتْرِكَ یـا أبْصَرَ النّاظرین
Hari ke-5
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ اجْعَلْنی فیهِ من المُسْتَغْفرینَ واجْعَلْنی فیهِ من عِبادَكَ الصّالحینَ القانِتین واجْعَلْنی فیهِ من اوْلیائِكَ المُقَرّبینَ بِرَأفَتِكَ یا ارْحَمَ الرّاحِمین
Hari ke-6
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ لا تَخْذِلْنی فیهِ لِتَعَرّضِ مَعْصِتِكَ ولا تَضْرِبْنی بِسیاطِ نَقْمَتِكَ وزَحْزحْنی فیهِ من موجِباتِ سَخَطِكَ بِمَنّكَ وأیادیكَ یا مُنْتهى رَغْبـةَ الرّاغبینَ
Hari ke-7
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ اعنّی فیهِ على صِیامِهِ وقیامِهِ وجَنّبنی فیهِ من هَفَواتِهِ وآثامِهِ وارْزُقْنی فیهِ ذِكْرَكَ بِدوامِهِ بتوفیقِكَ یا هادیَ المُضِلّین
Hari ke-8
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ ارْزُقنی فیهِ رحْمَةَ الأیتامِ وإطْعامِ الطّعامِ وإفْشاءِ السّلامِ وصُحْبَةِ الكِرامِ بِطَوْلِكَ یا ملجأ الآمِلین
Hari ke-9
بسم الله الرحمن الرحیم
االلهمّ اجْعَلْ لی فیهِ نصیباً من رَحْمَتِكَ الواسِعَةِ واهْدِنی فیهِ لِبراهِینِكَ السّاطِعَةِ وخُذْ بناصیتی الى مَرْضاتِكَ الجامِعَةِ بِمَحَبّتِكَ یا أمَلَ المُشْتاقین
Hari ke-10
بسم الله الرحمن الرحیم
االلهمّ اجْعلنی فیهِ من المُتوكّلین علیكَ واجْعلنی فیهِ من الفائِزینَ لَدَیْكَ واجْعلنی فیهِ من المُقَرّبینَ الیكَ بإحْسانِكَ یاغایَةَ الطّالِبین
Hari ke-11
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ حَبّبْ الیّ فیهِ الإحْسانَ وكَرّهْ الیّ فیهِ الفُسوقَ والعِصْیانَ وحَرّمْ علیّ فیهِ السّخَطَ والنّیرانَ بِعَوْنِكَ یا غیاثَ المُسْتغیثین
Hari ke-12
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ زَیّنّی فیهِ بالسّتْرِ والعَفافِ واسْتُرنی فیهِ بِلباسِ القُنوعِ والكَفافِ واحْمِلنی فیهِ على العَدْلِ والإنْصافِ وامِنّی فیهِ من كلِّ ما أخافُ بِعِصْمَتِكَ یا عِصْمَةَ الخائِفین
Hari ke-13
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ طَهّرنی فیهِ من الدَنَسِ والأقْذارِ وصَبّرنی فیهِ على كائِناتِ الأقْدارِ ووَفّقْنی فیهِ للتّقى وصُحْبةِ الأبْرارِ بِعَوْنِكَ یا قُرّةَ عیْنِ المَساكین
Hari ke-14
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ لا تؤاخِذْنی فیهِ بالعَثراتِ واقِلْنی فیهِ من الخَطایا والهَفَواتِ ولا تَجْعَلْنی فیه غَرَضاً للبلایا والآفاتِ بِعِزّتِكَ یا عزّ المسْلمین
Hari ke-15
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ ارْزُقْنی فیهِ طاعَةَ الخاشِعین واشْرَحْ فیهِ صَدْری بإنابَةِ المُخْبتینَ بأمانِكَ یا أمانَ الخائِفین
Hari ke-16
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ وَفّقْنی فیهِ لِموافَقَةِ الأبْرارِ وجَنّبْنی فیهِ مُرافَقَةِ الأشْرارِ وأوِنی فیهِ بِرَحْمَتِكَ الى دارِ القَرارِبالهِیّتَكِ یا إلَهَ العالَمین
Hari ke-17
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ اهْدِنی فیهِ لِصالِحِ الأعْمالِ واقْـضِ لی فیهِ الحَوائِجَ والآمالِ یا من لا یَحْتاجُ الى التّفْسیر والسؤالِ یا عالِماً بما فی صُدورِ العالَمین صَلّ على محمّدٍ وآلهِ الطّاهِرین
Hari ke-18
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ نَبّهْنی فیهِ لِبَرَكاتِ أسْحارِهِ ونوّرْ فیهِ قلبی بِضِیاءِ أنْوارِهِ وخُذْ بِكُلّ أعْضائی الى اتّباعِ آثارِهِ بِنورِكَ یا مُنَوّرَ قُلوبِ العارفین
Hari ke-19
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ وفّرْ فیهِ حَظّی من بَرَكاتِهِ وسَهّلْ سَبیلی الى خَیْراتِهِ ولا تَحْرِمْنی قَبولَ حَسَناتِهِ یا هادیاً الى الحَقّ المُبین
Hari ke-20
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ افْتَحْ لی فیهِ أبوابَ الجِنانِ واغْلِقْ عَنّی فیهِ أبوابَ النّیرانِ وَوَفّقْنی فیهِ لِتِلاوَةِ القرآنِ یا مُنَزّلِ السّكینةِ فی قُلوبِ المؤمِنین
Hari ke-21
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ اجْعَلْ لی فیهِ الى مَرْضاتِكَ دلیلاً ولا تَجْعَل للشّیْطان فیهِ علیّ سَبیلاً واجْعَلِ الجَنّةِ لی منْزِلاً ومَقیلاً یا قاضی حَوائِجَ الطّالِبین
Hari ke-22
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ افْتَحْ لی فیهِ أبوابَ فَضْلَكَ وأنـْزِل علیّ فیهِ بَرَكاتِكَ وَوَفّقْنی فیهِ لِموجِباتِ مَرْضاتِكَ واسْكِنّی فیهِ بُحْبوحاتِ جَنّاتِكَ یا مُجیبَ دَعْوَةِ المُضْطَرّین
Hari ke-23
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ اغسِلْنی فیهِ من الذُّنوبِ وطَهِّرْنی فیهِ من العُیوبِ وامْتَحِنْ قَلْبی فیهِ بِتَقْوَى القُلوبِ یا مُقیلَ عَثَراتِ المُذْنِبین
Hari ke-24
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ إنّی أسْألُكَ فیه ما یُرْضیكَ وأعوذُ بِكَ ممّا یؤذیك وأسألُكَ التّوفیقَ فیهِ لأنْ أطیعَكَ ولا أعْصیكَ یا جَوادَ السّائلین
Hari ke-25
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ اجْعَلْنی فیهِ محبّاً لأوْلیائِكَ ومُعادیاً لأعْدائِكَ مُسْتَنّاً بِسُنّةِ خاتَمِ انْبیائِكَ یا عاصِمَ قُلوبِ النّبییّن
Hari ke-26
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ اجْعَل سَعْیی فیهِ مَشْكوراً وذَنْبی فیهِ مَغْفوراً وعَملی فیهِ مَقْبولاً وعَیْبی فیهِ مَسْتوراً یا أسْمَعِ السّامعین
Hari ke-27
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ ارْزُقْنی فیهِ فَضْلَ لَیْلَةِ القَدْرِ وصَیّرْ أموری فیهِ من العُسْرِ الى الیُسْرِ واقْبَلْ مَعاذیری وحُطّ عنّی الذّنب والوِزْرِ یا رؤوفاً بِعبادِهِ الصّالِحین
Hari ke-28
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ وفّر حظّی فیهِ من النّوافِلِ واكْرِمْنی فیهِ بإحْضارِ المَسائِلِ وقَرّبِ فیهِ وسیلتی الیكَ من بینِ الوسائل یا من لا یَشْغَلُهُ الحاحُ المُلِحّین
Hari ke-29
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ غَشّنی بالرّحْمَةِ وارْزُقْنی فیهِ التّوفیقِ والعِصْمَةِ وطَهّرْ قلْبی من غَیاهِبِ التُّهْمَةِ یا رحیماً بِعبادِهِ المؤمِنین
Hari ke-30
بسم الله الرحمن الرحیم
اللهمّ اجْعَلْ صیامی فیهِ بالشّكْرِ والقَبولِ على ما تَرْضاهُ ویَرْضاهُ الرّسولُ مُحْكَمَةً فُروعُهُ بالأصُولِ بحقّ سَیّدِنا محمّدٍ وآلهِ الطّاهِرین والحمدُ للهِ ربّ العالمین